Tandai typo ya gais.
Sudah seminggu pasca Alena dan Dion dari rumah Hendra, kini mereka menjalani hari-hari mereka seperti biasanya, malah akhir-akhir ini Dion disibukkan oleh urusan kantornya, dan bahkan ia pernah semalam tak pulang karena benar-benar sibuk mengurusi proyek yang ia garap.Sementara Alena yang merasa kesepian pun tak bisa berbuat apa-apa, malah sekarang hubungannya dan Dion seperti hanya sebuah status, ia merasa pernikahannya dan Dion pun kembali seperti awal, sama-sama asing.
Setiap ia pulang dari butik pun, sesekali Alena mampir ke rumah sang ibu mertua. dan seperti pagi ini, ia terbangun sendiri tanpa Dion disampingnya.
Alena hanya bisa menghela nafas panjang, lalu tiba-tiba ada sebuah notifikasi dari ponselnya.
Ting.
Bagas.
Al, kamu hari ini ke butik nggak?Alena.
Ke butik dong, kan setiap hari aku ke sana gas😂Bagas.
Oke, nanti aku mampir ke butik kamu ya, sekalian mau liat dress mama.Alena.
Oh iya, dress mama kamu baru 80% jadi gas, 4 harian lagi mungkin baru jadi.Bagas.
Nggak papa Al, lagian ulang tahun mama juga masih 2 minggu lagi.Alena.
Oke.Alena pun meletakkan kembali ponselnya di nakas samping ranjangnya. Alena pun memilih untuk segera mandi dan berangkat ke butiknya. Selesai bersiap-siap Alena pun langsung melesat ke butiknya tanpa sarapan pagi.
"Pagi ibu Alena" Ucap pria yang berada tepat di depan pintu butik.
"Ya ampun gas, sepagi ini? Kantor kamu?" Ucap Alena terkejut.
"Haha, iya. Nggak papa Al, aku bosnya." Ucap Bagas.
"Iya deh suhu" Ucap Alena lalu melangkahkan kakinya ke dalam.
"Oh iya Al, nih aku bawain bubur ayam" Ucap Bagas dengan menenteng seplastik bubur ayam.
"Kebetulan banget aku nggak sarapan, btw makasih ya gas" Ucap Alena terkekeh.
"Iya Al, harus habis pokoknya" Ucap Bagas dengan senyum tipisnya.
"Oh iya, kamu hari ini sibuk nggak Al?" Tanya Bagas ikut duduk di sofa bersama Alena.
"Emm kayaknya enggak sih, lagian pesanan juga udah banyak yang selesai" Jawab Alena dengan melahap bubur ayam pemberian Bagas.
"Nanti temenin aku keluar yuk" Ucap Bagas.
"Hah? kemana?"
"Jemput keponakan aku" Ucap Bagas yang sedang membaca-baca salah satu majalah yang berada di meja.
"Kamu punya keponakan?" Ucap Alena memberhentikan acara sarapannya.
"Punya, namanya cia" Jawab Bagas melihatkan foto keponakannya pada Alena.
"Wahh cantik banget" Ucap Alena yang membuat Bagas menyunggihkan senyumannya.
"Iya, kaya kamu" Ucap Bagas di iringi tawa renyahnya.
"Apaan si gas" Ucap Alena ikut terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wife To My Brother-In-Law
Любовные романыKisah Hidup seorang ALENA WARDOYO dimulai dimana kakak perempuanya SEANA WARDOYO pergi untuk selama-lamanya meninggalkan mereka semua, Dimana ia harus mengantikan posisi kakaknya sebagai seorang Istri untuk DION WICAKSANA, Suami dari kakaknya itu. M...