Bagian 19

5.5K 599 54
                                    

Suasana bengkel terasa suram dan mencekam untuk waktu-waktu tertentu. Setidaknya itu yang di rasakan oleh Surya dan Jodi belakangan ini. Aura buruk itu jelas berasal dari bos mereka yang tidak terlihat ceria dan semangat seperti biasanya. Walaupun setiap sore Kiki memang tidak pernah absen untuk melihat mereka bekerja.

Jika sebelumnya Kiki aktif bertanya-tanya bahkan ikut membantu, tidak dengan beberapa hari belakangan. Kiki hanya duduk diam sambil melihat mereka dengan pikiran yang seakan tidak ada di badan. Sesekali dia menghela nafas dan kadang gelisah dengan raut wajah muram, seperti sedang banyak masalah. Tapi hal yang sering dilakukannya adalah memelototi ponsel hingga bermenit-menit lamanya.

Dengan sengaja Jodi menjatuhkan kunci inggris ke lantai. Menimbulkan bunyi yang cukup mengganggu sehingga beberapa mata melihat ke arahnya. Tapi sepertinya hanya dia, Surya dan beberapa orang lainnya saja yang merasa terganggu. Sebab Kiki yang menjadi target utamanya seakan sudah menutup telinganya dengan tangan tak kasat mata sehingga tidak bergeming sama sekali.

Kiki kini tengah duduk di kursi dengan tatapan yang tertuju ke layar ponselnya yang menggelap. Seakan-akan dia sedang menunggu pesan atau panggilan masuk. Pemandangan itu terlihat cukup miris bagi Surya dan juga Jodi.

“Sepertinya Bang Kiki habis di putusin.” Surya yang sudah berdiri di sebelah Jodi menatap bos mereka dengan tatapan prihatin. Hanya itu yang bisa dia simpulkan dari kegalauan bos nya saat ini. “Wajahnya merana bener.”

Karena sudah lama mengenal Kiki, momen seperti ini layaknya hal yang langka. Kiki yang mereka kenal jelas laki-laki yang cukup aktif dan juga heboh. Sehingga suasana hati Kiki yang seperti ini tergolong baru dan bisa saja akan berdampak buruk. Entah laki-laki itu sadari atau tidak, sepertinya dia lupa dengan sekelilingnya.

Jika memang harus bersedih dan merana karena cinta, bukan kah dia bisa melakukannya di ruangannya sendiri? Untuk apa ruangan yang nyaman itu ada jika tidak bisa dimanfaatkan sebagai tempat untuk meluapkan kegalauan?

Jodi mengangguk setuju. Dia menepuk kedua telapak tangannya bersamaan sebelum berkacak pinggang. “Mungkin lebih tepatnya rencana pernikahannya batal sehingga dia galau begini.”

Ya! Sepertinya itu dugaan Jodi yang mungkin paling tepat. Karena yang dia ketahui, tidak ada masalah yang terjadi kepada bengkel pusat atau bengkel cabang. Kiki juga bukan tipe bos yang memiliki hutang banyak. Sehingga sudah jelas cinta yang membuatnya menjadi begini.

“Kalau begitu, sayang sekali ya kalau ternyata Bang Kiki udah bayar uang muka untuk pesta pernikahannya.” Selain tidak bisa menikahi sang pujaan hati, calon pengantin yang pernikahannya dibatalkan memang akan memikirkan tentang uang muka yang sudah terlanjur dikeluarkan untuk menyewa wedding organizer. “Tapi sebenarnya gue gak pernah dengar kalau Bang Kiki udah lamaran ataupun tunangan.”

Jodi menghela nafas. Tubuhnya sedikit menunduk. Tangannya mengambil benda yang sengaja di jatuhkannya tadi dan meletakkannya ke dekat peralatannya yang lain. “Gue pun juga gak pernah dengar. Sebelum melihat mantan calon istrinya itu, gue pikir Bang Kiki masih jomblo.”

“Tapi bisa jadi dia begini bukan karena cinta. Mungkin karena sesuatu yang lain.” Surya terlihat berpikir keras. Mencoba menerka-nerka, hal apa yang bisa membuat laki-laki seperti Kiki akan menjadi begini.

Jodi mengedipkan matanya. Dia teringat seseorang yang menjadi gunjingan di bengkel beberapa hari belakangan. Waktunya tepat sekali dengan perubahan sikap Kiki. “Apa mungkin ini ada kaitannya dengan si perempuan blacklist?” tanyanya tidak yakin.

Surya menatap Jodi dengan kening yang mengernyit. Mengingat kembali wajah perempuan yang hampir setiap hari datang untuk mencari Kiki. “Mungkin saja,” serunya segera. “Perempuan itu mungkin cukup merepotkan Bang Kiki. Apa mungkin dia datang untuk meminjam uang? Karena Bang Kiki gak punya uang banyak tapi si perempuan terus mohon-mohon, dia jadi kepikiran.”

Perfect love Deal [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang