Chia menatap setumpukan baju di dalam sebuah lemari. Matanya memincing melihat bagaimana tatanan baju itu sangat berantakan. Dan kalian bisa tebak itu lemari milik Jisung. Ini lah akibatnya kalau bukan Chia yang menghandle lemari Jisung.
Chia mengambil asal sebuah T-shirt berwarna hitam lengkap dengan celananya, kalau untuk daleman? Tidak mungkin! Kali ini saja, Chia mati-matian untuk tidak melihat dalaman milik Jisung di lemarinya.
Jisung telah kembali dari kamar mandi, secepat kilat Chia mengalihkan pandangannya dari Jisung yang sedang topless dengan hanya melilitkan handuk di pinggangnya.
"Lo udah beres?"
"Udah kak"
"Baju lo udah gue siapin" Chia meletakkan baju tadi di atas ranjang.
"Makasih, kak"
Setelah yakin tugasnya selesai, Chia memutuskan untuk segera keluar dari kamar mereka, tidak baik juga lama-lama disitu auranya semakin panas. Ya ngomong-ngomong semenjak pindah mereka memang satu kamar, tapi tetap ada pembatas diantara mereka.
"Em kak!" Jisung menghentikan langkah Chia.
"Ya? Lo perlu sesuatu lagi?"
"T-tangan gue masih sakit" Jisung mengalihkan pandangannya pada baju yang ada ditangannya seolah memberi kode.
"Terus? Lo mau gue bajuin?"
Blush. Pipi Jisung memerah, tidak menyangka respond Chia begitu to the point. Jisung mengangguk malu. Sebenarnya ini hanya akal-akalan Jisung. Tangannya masih mampu kok untuk memakaikan baju pada tubuhnya sendiri.
"Lo yakin gak mau periksa ke rumah sakit? Siapa tau ada luka dalem"
"E-enggak kak! Gue juga gak ngerasain sakit yang berlebihan"
"Oh... Jadi lo masih sanggup dong buat make baju sendiri"
Skak.
"A-aw! Tangan gue masih sakit, kak" Dengan dramatisnya Jisung menjatuhkan baju itu dari tangannya. Ia meringis dengan wajah sok tersakiti.
Chia tak perduli, dia sudah kebal dengan tingkah laku Jisung yang kadang menggodanya seperti ini. Ia mendelik sebelum melangkahkan kakinya keluar.
Jisung tak kehabisan akal.
"Banyak plester di telapak tangan gue, kak! Gue gak bisa pake baju sendiri kalau gini.."
Plester? Chia tidak menyadari tangan Jisung juga dipenuhi luka. Ia membalikkan badannya untuk memastikan kali ini Jisung tidak bohong. Chia meraih lengan Jisung, dan yang dikatakan Jisung itu memang benar.
"Gue gak sadar lo punya luka disini. Apa yang orang itu lakuin sama tangan lo?"
"Itu.. Gue dapetin luka itu waktu gue lagi kerja, kak"
"Apa yang lo lakuin sampe tangan lo gini" Chia nampak khawatir sekali, tapi Jisung malah merasa senang melihatnya.
"Piring kotor yang mau gue cuci pecah terus"
Chia menatap jengah lelaki yang lebih jangkung darinya. Matanya memincing dan mulutnya berdecak sebal.
"Ya udah duduk, gue bakal bantu lo" Chia menekan punggung Jisung sampai terduduk di tepi ranjang.
Badan Jisung masih terdapat tetesan-tetesan air, Chia mengambil handuk kering yang lain. Tidak mungkin kan kalau dia mengambil handuk yang Jisung pakai untuk menutupi asetnya?
Chia mulai mengelap setiap sisi tubuh Jisung dengan handuk kering. Entah mengapa jantungnya tiba-tiba berdegup kencang.
Badan Jisung lumayan bagus. Pikir Chia.
KAMU SEDANG MEMBACA
18's Boy Is My Husband || PJS [Completed]
Fanfiction[Follow sebelum membaca] Judul Awal : Bocah Gimana rasanya dinikahin sama bocah yang manjanya minta ampun? "gue itu istri lo atau baby sitter lo sih!? Manja banget!"-lychia. Started : 27 Mei 2020 End : 20 Mei 2021 ©Moonhazell