"Mark?"
"Gue kangen lo, Chi.."
"Bangsat! Lepasin!" Chia memberontak, berusaha melepaskan pelukan Mark. Namun sialnya Mark malah semakin mengeratkan pelukannya.
Chia semakin brutal memukuli punggung Mark, namun Mark tidak juga melepaskan pelukannya. Tidak peduli dengan rasa sakitnya.
"Mark.. Lepasin!!!"
"Sebentar aja Chi.. Sebentar"
"Gue teriak kalau lo gak lepasin!"
Mengingat repurtasinya sudah buruk di kampus ini, Mark seolah rubuh dengan ancaman Chia. Bebas dari Mark, Chia bergegas pergi dari tempat itu tanpa berteriak, menampar atau bahkan sekedar memandang wajah mantan kekasihnya itu. Namun Mark menghentikan langkahnya.
"Chi.. Gue minta maaf"
"Soal apa? Lo sama Nancy? Itu semua udah basi, gue udah gak peduli tentang kalian! Tapi kalau permohonan maaf lo itu buat alasan kenapa kalian di DO, gue rasa gue gak bisa maafin lo Mark"
"Gue tau Chi, gue tau lo bakal kecewa sama gue"
"Gue gak nyangka lo kaya gini Mark, padahal lo orang yang udah ngubah mindset gue! Lo yang bikin gue percaya kalau gak semua cowo itu brengsek! Tapi apa? Ternyata lo sama aja kaya bajingan-bajingan itu!"
"Chi-"
"Gue bodoh pernah percaya sama lo, bahkan gue gak sadar kalau sebenernya selama ini lo juga berusaha ngelakuin hal yang sama ke gue kan?"
"Chi gue gak pernah bermaksud kaya gitu ke lo.. Gue tulus sayang sama lo Chi, bukan cuma pengen miliki tubuh lo. Gue gak seburuk itu Chi.."
Chia hanya terpaku, entah harus percaya pada Mark atau tidak. Ketika seseorang yang dulu sangat ia percaya, seseorang yang dulu mendampinginya di masa terpuruknya, seseorang yang menjadi penawar rasa sakitnya, tapi kini orang itu menyakitinya sebanyak 2 kali.
Chia pernah punya kisah pahit, dan saat itu Mark datang menjadi pemanis kisahnya. Kala itu di bangku SMA, Chia sesosok gadis yang sangat didambakan banyak lelaki. Tak heran kalau Chia banyak menerima pernyataan cinta dari banyak laki-laki, tapi tidak semuanya tulus.
Di jam pulang sekolah, saat sekolah mulai nampak sepi, beberapa anak laki-laki datang padanya. Mereka bajingan sekolah yang hanya bisa mencari masalah dan 'memainkan' gadis-gadis.
Mereka memaksa Chia untuk melucuti pakaiannya dan bermain dengan ketua-nya, dan disitu lah Mark bersama geng-nya datang menjadi pahlawan. Chia sempat mengalami trauma, tapi Mark membuat itu menjadi tidak berlarut-larut. Mark cahaya yang datang di tengah kegelapan Chia.
Bahkan first kiss Chia Mark ambil ketika mereka sudah beranjak dewasa. Mereka memiliki hubungan yang sehat, tapi memang terkadang otak Mark keseleo dikit. Mark memang pernah 2 kali mencoba melakukan hal tidak senonoh pada Chia hanya karena dia takut kehilangan Chia yang mulai dekat dengan Jisung.
Tapi sekarang, Mark benar-benar menghancurkan kepercayaan Chia. Sedari tadi Chia tidak bisa menahan linang air matanya, Jisung yang baru saja datang melihat hal itu menjadi menggebu-gebu. Jisung menyeret langkahnya penuh nafsu, tangannya mengepal kuat dengan tatapan yang berapi-api pada Mark yang mencoba menyentuh pipi gadisnya itu.
Bugh
Satu pukulan keras melayang tepat di tulang pipi Mark, membuatnya tersungkur ke lantai. Jisung menarik kerah Mark kuat, rahangnya ikut mengeras.
"Apa yang lo lakuin ke istri gue bangsat?" cerca Jisung penuh tekanan.
"Beraninya lo bikin istri gue nangis!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
18's Boy Is My Husband || PJS [Completed]
Fanfic[Follow sebelum membaca] Judul Awal : Bocah Gimana rasanya dinikahin sama bocah yang manjanya minta ampun? "gue itu istri lo atau baby sitter lo sih!? Manja banget!"-lychia. Started : 27 Mei 2020 End : 20 Mei 2021 ©Moonhazell