33.

1.8K 154 80
                                    

Warn🔞pt.2
.
.
.

"Eh-Hai Mark"

Mark terkejut saat mengetahui wanita yang tengah tertidur dengan Jisung itu sepupunya sendiri. Matanya melebar tak menyangka.

"Hera? Lo gila!?"

Hera tersenyum bangga dirinya disebut gila oleh sepupunya sendiri. Memang sudah gila.

Berdiam memandangi senyum menjengkelkan Hera tanpa mendengar satu patah kata pun yang keluar dari mulut Hera hanya buang-buang waktu Mark.

Mark berlari menyusul Chia dan membawa sejumlah pertanyaan yang meliputi pikirannya kini. Mark akan mengurus Hera setelah ia menenangkan Chia. Baginya, yang terpenting sekarang adalah Chia.

Beberapa karyawan dan pekerja lainnya mulai berhamburan memasuki kantor. Mereka tidak bisa melihat menantu pimpinannya dalam keadaan kacau. Air mata terus berderai, Chia tidak bisa untuk berhenti menangis. Chia sangat kecewa dan marah. Kenapa Jisung jadi seperti ini?

Dan ini bukan pertama kalinya Chia di khianati oleh orang yang ia cinta dan juga orang yang dia anggap sebagai teman. Dunia terkadang kejam, selalu mempertemukan kita dengan orang yang tidak tepat. Menghadirkan duri di tengah keharmonisan rumah tangganya.

Mark mempercepat langkahnya mendekati Chia kemudian merangkulnya dan menundukkan kepala Chia yang membuat helaian rambut Chia jatuh menutupi wajahnya. Sedikit kasar, tapi itu harus dilakukan agar tidak ada yang tahu wanita yang bersembunyi dibalik untaian rambut hitam itu Chia, istri dari calon CEO Suju Company sendiri.

***

Mark memarkirkan motornya di depan gerbang rumah Chia dan Jisung. Chia masih enggan turun. Tapi keadaannya kini lebih baik. Sebenarnya tidak, hanya saja air matanya itu sudah terkuras habis.

Mark menengok pada Chia yang masih duduk di jok belakangnya. Bergeming dalam pikirnya.

"Chi.."

"Kenapa lo bawa gue ke sini?"

"Ini kan rumah lo Chi"

"Anterin gue ke rumah mamah"

"Lo gak mau nunggu Jisung pulang?"

"Ngapain?"

"Masalah gak bakal selesai kalau lo terus ngehindar"

Mark memang benar. Tapi Chia menutup telinga dan hatinya, tidak peduli apa yang keluar dari mulut Mark. Namanya juga orang lagi emosi.

Chia memilih turun dari jok motor Mark. Ia merogoh tas nya dan mengelurkan gawai miliknya untuk memesan ojek online melalui aplikasi.

Mark merampas benda pipih itu, tak membiarkan Chia pergi. Chia langsung tersulut emosi, dia jadi sensitif.

"Mark balikin!" Chia berbicara dengan nada tinggi. Gertakan itu tak mampu menggoyahkan Mark, dia justru sengaja meninggikan lengannya yang menggenggam handphone Chia saat Chia berusaha merenggutnya.

Memang menyebalkan, tapi Mark hanya tidak mau hubungan mereka rampung begitu saja tanpa kejelasan yang pasti.

"Dengerin gue dulu"

"Balikin!"

"Lychia! Bisa dengerin gue dulu!?"

"Apa!? Apa yang mau lo omongin? Lo mau minta gue nunggu dia dan nyambut kepulangannya dengan suka hati!?"

"Oke gue tau lo marah Chi.. Gue tau lo kecewa. Tapi yang lo liat itu belum tentu kebenarannya"

"Terus apa kebenarannya Mark? Apa? Suami gue seranjang sama sekretarisnya sendiri.. Gimana bisa gue gak marah Mark.." lagi-lagi air matanya lolos mengalir deras membanjiri wajahnya. Bahkan suaranya kini menjadi parau.

18's Boy Is My Husband || PJS [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang