10. (Revisi)

2.2K 251 25
                                    

"Ngapain lo ikutin gue?"

"Gak mau di kamar sendirian, takut"

"Biasanya juga di kamar sendiri"

"Tapi kan di belakang kamar itu ada pohon gede, biasanya banyak setannya"

"Masih aja lu percaya mitos begituan"
"Syuhh pergi, gue lagi gak mood sama lu. Liat muka lu bikin tambah emosi tau gak?"

"Jahat banget Kak Chia"

"Biarin, wle"
"Syuhh syuhh"

***

"Sebel banget sama Kak Chia, rumah juga rumah siapa main ngusir-ngusir" Jisung terus saja menggerutu, meski sebenarnya dia terlihat mengalah, tapi tetap saja ada rasa kesal pada Chia.

Dan kini Jisung bingung entah mau kemana, dia tidak mungkin kembali ke kamar tahu sendiri Jisung penakut akut.

Tapi sekarang dia tahu harus kemana. Jisung hendak duduk di ruang tengah sambil menonton televisi dan menunggu Chia kembali ke kamar. Namun belum juga ia melangkah jauh, niatnya sudah terurung saat ia mendengar suara berisik yang berasal dari kamar orangtuanya, terdengar seperti tawa bahagia.

Jisung yang penasaran, menghampiri kamar mereka. Tapi tidak masuk, Jisung cuma mau nguping.

"Papah kok kaku banget si disini"

"Ya... Papah kan gak jago bergaya kaya mamah"

"Hahaha papah tau aja"
"Eh pah, mamah pengen liburan lagi kesini ya?"

"Padahal baru kemarin kita kesana, kamu udah kangen lagi sama tempat itu?"

"Iya.. Pah, soalnya pemandangannya itu loh pah asri banget, adem"
"Lain kali ajak Jimin deh jangan berdua aja kaya kemarin hehehe"

'Liburan? Bukannya Kak Chia bilang kemarin mamah sama papah ketemu rekan bisnis makanya gak bisa datang ke sekolah?' Batin Jisung.

"Akhirnya ya pah, kita bebas dari beban"

"Beban? Beban apa?"

"Ya beban dong, emang papah pikir ngurusin anak orang itu bukan beban?"

"Tapi kan mah, Jisung bukan anak orang lain, dia anaknya Yesung"

Jisung jelas kaget, dia tidak mengerti dengan maksud orangtuanya. Apa maksudnya anak orang lain? Siapa Yesung?

Jisung yakin dia salah dengar, ia kembali menempelkan telinga kanannya pada pintu kamar orangtuanya itu.

"Setelah semua perhatian yang mamah kasih ke Jisung mamah masih anggep dia beban? Papah pikir mamah udah gak masalahin hal itu"

"Bukan gitu, pah-"

"Udah lah mah, gak usah bahas itu dulu. Inget, Jisung sama Chia ada disini"

Jemarinya mengepal, menahan segala rasa amarah dan kekecewaan yang kini ada pada dirinya. Mengetahui fakta bahwa orang-orang yang berada dirumahnya itu tidak se-DNA. Kasih sayang yang diberikan Ny. Hani dan Tn. Heechul itu hanya omong belaka? Jisung itu beban bagi mereka? Seperti benalu yang tidak tahu diri asal singgah di pohon mangga dan hanya bisa mendatangkan kerugian, apa seperti itu Jisung bagi mereka?

18's Boy Is My Husband || PJS [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang