chapter 6

202 21 1
                                    

"Eh kamu gapapa? ".
" Lu Nico? "
"Bukan saya-  "
"Nico mana? Co? Co? "
"Maaf tapi kamu sendirian dari tadi"

"Hah engga tadi ada temen saya di depan saya"
"Kamu bisa liat ke arah saya engga? "
"Di arah mana? "

"Aku mengerti, skrng pegang tangan saya. "

Pria itu mengulurkan tangannya, nari meraba² di mana letak tangan anak itu.

"Ah maaf" Ucap pria itu dan langsung meraih tangan nari pria itu membantu nari berdiri dan membawa nari ke kelas pria itu.

"Gimana skrng? Udh baikan? Kamu bisa buka mata kamu kok"
"Bener kita di mana? "
"Di kelasku".

Pelan tapi pasti nari membuka matanya sedikit demi sedikit.
Saat mata nari sudah tak terpejam lagi dia melihat sosok pria tinggi dan tampan berada di depannya.

" Oh aku bisa lihat lagi dengan jelas"
"Syukur deh"
"Makasih ya"
"Iya masama"

"Kalo gitu gw pergi dulu ya emang besok gw bakal traktir makanan deh janji"
"Makanan oke besok pulang sekolah gw tunggu di gerbang ya"
"Oke"

Nari pun pergi ke kelas nya dengan sedikit sempoyongan

"Kok orang itu tau ya klo gw harus ke tempat yang tertutup"

"Eh rii!!! Lu kemana aja gw cariin juga" Panggil Nico.
"Gapapa"
"Nih gw beliin minum buat lo sama makanan"
"Makasih tapi gw cuma butuh air putih"

"Hah ri gw dah beliin loh"
"Gw ga nyuruh lu beliin ini" Ucap nari sambil menunjuk makanan yang di bawa Nico.
"Lu marah ya gw tinggal tadi? "

"Ng... "
"Cuek amat siiii"
"Hm "

"Eh tpi nar tdi gw liat lu sama cowo siapa? "
"Gatau dia kakel kayanya kaka kls 2"
"Untung kk kls 2 dri pada kk kls 3 nyeremin tau"

"Apanya yang nyeremin orang kita sama mereka sama² manusia ko ngapain takut ma kakel. Selagi kita ga buat masalah gausah takut, kakel juga dulunya juga adekel. Di sekolah juga gaada larangan buat ga deket² sama kakel, cuma kakel nya aja pen bales dendam gegara dulu pas jadi adekel mereka di tindas jadi mereka lampiaskan ke adekel mereka. Tapi klo kakel kek gitu mah lawan aja gausah takut, adekel kakel semua sama² murid yang sedang menuntut ilmu di sekolah."

Nico hanya menatap nari dengan wajah yang kagum terhadap nari seolah dia baru pertama kali melihat sisi nari.

"Wah ini beneran nari yang gw kenal? "
"Kenapa? "

"Gw gatau klo lu bisa sedewasa itu"
"Mksd lu sebelumnya gw kaya bocil gitu? "
"Engga gitu mksd gw Hhhhh"

Sepulang sklh nari langsung pulang dan istirahat dan tidak berencana untuk keluar. Tapi dia teringat bahwa stok makanan di rumah sudah hampir habis jadi nari mampir ke supermarket untuk membeli beberapa makanan ringan dan bahan² untuk memasak.

"Ini totalnya jadi 200 ribu mba"
"Oh iya bentar ya"

Nari lupa dia tidak membawa uang cash yang cukup dan kartu ATM nya tertinggal di rumah. Sungguh hari yang sangat sial bagi seorang nari.

"Maaf mba saya lupa bawa uang cash dan kartu ATM saya ketinggalan jadi bisa ga ini belanjanya mba simpan dulu ntar saya balik lagi buat ambil dan bayar".

" Oh maaf mba gabisa harus di bayar skrng"
"Tap-"

"Saya yang bayar mba"
"Oh baik mas jadi totalnya 100 ribu di tambah belanjanya mba nya 200 ribu jadi  totalnya 300 ribu ya"
"Oke"

Pria berpostur badan tinggi dan memakai pakaian serba hitam dan mengenakan masker dan topi hitam itu sangat baik hati sampai mau membayar belanjaan nari.

"Makasih ya ntar uang kamu, saya ganti jadi bisa ikut ke rumah saya sebentar ga buat ambil uang? "
"Gapapa kok gausah di ganti"
"Saya jadi ngarasa gaenak soalnya kan kamu ga kenal sama saya tapi tiba² bayarin belanjaan saya. "

"Ini bukan pertama kalinya kita ketemu kok"

Pria itu langsung pergi meninggalkan nari di depan supermarket.
"Pria aneh, apa maksud nya bukan pertama kali? Jelas² ini pertama kalinya".

Sesampainya di rumah nari pun langsung mandi dan tidur, tapi teori tentang kata² pria aneh itu terus bermunculan sampai² nari tidak bisa tidur. Ya mau ga mau nari harus menyelesaikan teorinya agar bisa tidur nyenyak.

" Maksud nya ini bukan pertama kali sudah pasti kita pernah bertemu. Tapi pertemuan seseorang itu bisa di anggap pertemuan jika mereka benar² saling bertemu alias bertatapan mata. Tapi mataku tidak pernah melihat sosok itu, jadi ini pertemuan yang bagaimana? Ah sepertinya kita pernah bertemu di suatu tempat dan pria itu memakai topi dan masker jadi gw gabisa liat wajah dia, jadi pertemuan yang pertama adalah ketika gw berada di suatu tempat dan tidak sengaja pria itu dalam masalah dan gw bantuin dia, ya iyalah klo engga gitu ngapain dia mau bantuin gw tadi. Pas pertama ketemu dia ga pakai masker dan topi dan jelas pakaian seseorang selalu berganti setiap harinya. Oke teori terpecahkan."

Nari segera tidur tanpa melihat jam karena sangat mengantuk.

"Nari bangun"

"Iyo makkkk ngko sekk" Ucap nari
"Loh kwe ki ngmng opo si? "

"Sek sek gw kan di kota emak gw di kampung ko bisa nyampe sini? "

Kira² siapa ya yang bangunin nari ? Hm nenek nya di kampung dan nari ga punya siapa² di kota. Apa jangan² orang jahat?

Jawabannya ada di chapter selanjutnya jadi jangan lupa buat follow author biar dapet notif kalau update.

Papay.....

I'm A Virgo GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang