chapter 19

55 12 0
                                    

Teman masa kecil.

Atta tampak kesal dengan perkataan Saudaranya, dengan gerakan tiba-tiba Atta memojokan nari ke tembok.
"Sekarang? Lo masih mandang gue sebagai adik? " Tanya Atta.
Nari menatap mata Atta dengan dalam, tangan nari perlahan menyentuh kulit wajah Atta. Kini nari membalik posisi dari nari yang di pojokan sekarang gantian Atta yang di pojokan nari.
Nari mendekatkan wajahnya kepada Atta.
Deg.. Deg...

"Duh gue kok deg deg an ya di giniin nari, sadar begooo"

Nari tersenyum melihat wajah Atta "kayanya lo deh yang mandang gue sebagai wanita"
Nari meninggalkan Atta sendirian dan pergi keluar kamar.
"Dahlah gue pinjem kamar mandi si leo sama Nico aja di sini bahaya" Ucap nari sambil tertawa.

Sementara itu Atta masih termenung membayangkan kejadian tadi.

Esoknya nari ingin sekali bangun siang tpi Atta adiknya yang gaada akhlak itu membangunkan nari pagi-pagi buta.
Rupanya Atta ingin mengajak  nari olahraga pagi. Setelah Nari bangun Atta pergi ke kamar leo dan Nico untuk membangunkan mereka dan mengajak olahraga bersama.

"Semuanya udh siap kan, ayo kita olah raga" Ucap Atta.
"Gue masih ngantuk, gue mau tidur dulu 5 menit sebelum masuk sekolah" Ucap Nico malas.
"Gue juga mau tidur, gue kan gak masuk sekolah jadi harusnya gue nikmatin bangun siang dong. Adek macam apa lo" Gerutu nari.

"Katanya pengen ngelawan Degan, tapi klo males olahraga ya lo semua bakal kalah" Ucap Atta.

Semua orang pun mengikuti apa yang di katakan Atta dengan malas. Mereka berlari 2× keliling komplek, nari berlari dengan sangat cepat karena ingin segera tidur lagi.
Setelah sampai di rumah nari segera mengambil botol air minum.

"Nari minta dong minumnya" Ucap leo dengan nafas yang tidak beraturan.
"Ambil sendiri, ini udh bekas gue" Ucap nari.

Seolah tidak mendengarkan nari, leo langsung mengambil botol itu dari tangan nari dan meminum nya.

"Lo gila ya, katanya kalo minum di botol atau gelas orang lain itu sama aja kaya ciuman secara tidak langsung" Ucap nari.
"Oh gitu ya? Yaudah gue minum bekas lo terus aja biar ciuman secara gak langsung" Ucap leo sambil tertawa.
"Lo nantangin maut? " Ancam nari.
"Iya iya becanda kok"

20 menit kemudian Nico, Leo dan Atta pergi berangkat ke sekolah meninggalkan Nari sendirian dirumah. Nari menghabiskan waktunya dengan Belajar, memainkan ponselnya dan membaca komik. Tapi tiba-tiba nari merasa bosan, Nari segera berlari ke kamarnya dan mengambil alat untuk menggambar seperti pensil, penggaris, buku gambar, pensil warna dan juga rautan.

Nari membawa semua alat gambar itu ke ruang tengah, dia saat itu ingat dulu saat dia bosan dia selalu menggambar komik ciptaannya sendiri. Nari mulai menggoreskan pensilnya itu ke buku gambar. Sedikit demi sedikit nari menghasilkan gambaran potongan-potongan adegan sebuah kisah yang dia ciptakan sendiri. Saat menggambar nari terbawa suasana sampai tidak melihat jam.

Sampai akhirnya Atta pulang kerumah.
"Gue pulang" Ucap Atta.
Nari hanya melirik Atta sebentar lalu kembali fokus untuk menggambar.

Atta memegang perutnya yang sepertinya sudah kelaparan itu. "Nar.... Ada makanan ga? "
"Engga" Jawab nari singkat.
"Gue laper nih" Rengek Atta.
"Yaudah beli sendiri gih keluar"

I'm A Virgo GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang