chapter 15

77 19 2
                                    

Aku membenci dia tapi aku tidak
Pernah membenci keluarganya

-------------------------------------------------

Leo melepaskan kerah baju Nico dan mendorong Nico dengan keras ke sofa. " Gw gamau kita berantem jadi lo gausah bikin gw emosi" Memalingkan wajahnya dari Nico.

"Udah kalian gausah berantem gara-gara gw, sekarang gw bakal berusaha buat gak berantem lagi gw gabakal keluar sendirian tanpa kalian" Nari tersenyum manis melihat mereka.

"Gw bukan maksud buat nyuruh lo berhenti buat bela diri lo sendiri, maksud gw kalo ada gw sama leo itu lo gausah ikut berantem. Kalo lo beneran kepepet dan sendirian lo baru boleh berantem buat kabur, tapi tadi itu kalo aja lo bilang sama kita lo gabakal luka kaya gini"

Nari tersenyum dan memegang tangan leo dan Nico, nari sangat bersyukur mereka selalu ada di sisi nari. "Sekarang gw gatakut lagi kalau semua orang mau jauhin gw termasuk ibu dan saudara kembar gw, karena sekarang gw punya 2 sahabat yang slalu nemenin gw. Dan kalian sahabat pertama gw yang gw punya selama hidup gw".

Leo sedikit tercengang dengan kata-kata yang di ucapkan nari " Kita sahabat lu yang pertama? Jadi sebelumnya lo ga punya sahat gitu nar? Misalnya sahabat waktu kecil gitu? "

"Engga, kalian itu yang pertama" Ucap nari.
Mendengar hal itu ekspresi leo seketika menjadi sedikit murung.

"Tapi kenapa lo nanya gitu? " Tanya nari.
"Gakpapa gw cuma tanya aja" Jawab leo dengan tersenyum.

Keesokan harinya sebelum berangkat sekolah Nico menjemput vivi dan membawanya ke rumah nari. Saat nari dan leo sudah siap mereka pun segera berangkat ke sekolah.
Di sepanjang perjalanan Nico selalu menghibur vivi agar tidak takut.

"Kamu sendirian di rumah? " Tanya Nico ke vivi
"Aku punya kakak dia kelas 3 SMA di sini juga kak" Jawab vivi.

"Kakak kamu pasti seneng bisa punya adik kaya kamu"
"Kakak vivi biasanya jemput vivi di sekolah tpi kemarin engga"
"Mungkin kakak kamu sibuk"

"Mungkin aja kak"

"Oke kita sampai di ruang kepala sekolah, sekarang kita masuk dan vivi jangan takut ya" Ucap leo.

Mereka pun masuk dan menemui kepala sekolah.

"Permisi pak, kita sudah membawa saksi mata atas kejadian kemaren" Ucap Nico dengan menunjukan vivi yang berada di belakangnya.

"Baiklah sekarang kalian panggil jessi juga" Perintah kepala sekolah.
"Saya yang bakal jemput jessi pak" Ucap leo mengajukan diri.
"Oke".

Berberapa menit kemudian leo datang dengan membawa jessi.
" Permisi pak" Ucap leo
"Oke masuk masuk.. "

"Jadi mana saksi matanya? Hah? Jangan-jangan boongan lagi"

Nari pun menunjukan vivi kepada Jessi, tapi tiba-tiba muka jessi sangat terkejut setelah melihat vivi.

"Loh kakak" Panggil vivi.


See you hari Kamis.....

I'm A Virgo GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang