chapter 21

81 8 1
                                    

Serangan jantung 2.


Nari menatap leo heran. "Kenapa yo? "

Tanpa basa basi leo langsung mengambil makanan yang ada di meja. Nari tampak bingung dengan sikap leo yang seperti itu. "Yo lo kenapa sih yo, lo laper? Kalo laper gue suruh bibi buatin makanan lagi" Ucap nari.
"Engga, coba lo telfon Nico dulu"
"Mau ngapain? " Tanya nari.
"Udha telfon aja terus suruh dia kesini"

Nari pun menuruti permintaan leo untuk menyuruh Nico datang ke rumah.
30 menit kemudian Nico pun datang.
Nico langsung masuk dengan wajah yang sedikit cemas. "Kenapa? Ada masalah apa? " Tanya Nico.
Leo yang melihat Nico sudah datang langsung menghampiri nya dan membisikkan sesuatu.
Nari penasaran dengan apa yang di bicarakan mereka tapi nari tidak bisa menguping.
"Kenapa? Ada yang salah ya sama gue? " Tanya nari.
"Bibi masukin sesuatu ke dalam makanan lo nar" Jawab leo.

"Tapi lo jangan panik nar, gue cek di dalem makanan itu ada apaan. " Ucap Nico.

Tak berselang lama Nico mencari sesuatu di dalam makanan itu. Beberapa saat kemudian Nico menemukan obat yang spertinya mencurigakan.
"Gue nemuin obat, tapi kayanya ini bukan racun atau obat bius" Ucap Nico.
"Terus itu obat apa? " Tanya nari.
"Mending kita langsung nanya ke bibi aja" Saran leo itu ditolak mentah-mentah oleh Nico.
"Gue yakin bibi hanya pesuruh dan gatau ini obat apaan" Jelas Nico.
"Terus cara nyari tau gimana dong? " Tanya leo balik.

"Kita harus bawa obat ini ke apoteker gitu atau gak dokter lah" Jawab Nico.
"Sekarang aja gimana? " Ajak Leo.
Nari menganggukan kepalanya tanda setuju, begitu juga dengan Nico. Akhirnya mereka pun pergi ke salah satu kenalan Nico.

Hasil nya keluar setelah 3 hari, jadi mereka memutuskan untuk langsung pulang. Sesampainya di rumah nari terlihat Atta telah menunggu mereka di pintu.
"Ngapain kalian di luar? " Tanya Atta.
"Anu tadi itu kita pergi ke kenalannya Nico buat nge cek ob-" Kata-kata leo di potong oleh nari.
"Gak kita tadi cuma jalan-jalan kok"

Nari memberi isyarat kepada leo dan Nico agar tidak memberi tahu Atta tentang kejadian tadi.
Leo dan Nico mengedipkan matanya tanda mereka mengerti apa yang di maksud oleh nari.

Atta tampak kesal karena mereka tidak memanggil Atta terlebih dahulh sebelum pergi.
"Oke besok gue traktir lo di kantin" Ucap Nico mengalah.
"Beneran ya? Soto, bakso, mie dll lo traktir ya. " Atta
"Iya iya gue yang bayar semua". Nico
" Gue gimana ko? " Leo.
"Lo kan udah kaya nyet jadi buat apa gue traktir lo" Ucap Nico.
"Alah koo gue juga kan pengen makan soto" Rengek leo.
"Iya iya lah dasar bayi gede".

" Yaudah Nico sama Leo kalian berdua pulang ya" Ucap nari.
Mereka berdua pun mengikuti perkataan nari dan pulang.

Atta dan Nari pun kembali masuk ke dalam rumah, tapi raut wajah Atta masih kesal terhadap nari.
Nari mencoba untuk memecah keheningan di antara mereka dengan mencari topik pembicaraan.

"Eh ta di Amerika bagus ga? " Tanya nari.
Atta tidak menjawab pertanyaan dari nari.
"Eh ta kenalin gue sama temen lo yang dari Amerika dong" Tanya nari sekali lagi.
Atta tidak menjawab pertanyaan dari nari lagi.

Nari kesal karena ucapannya tidak di gubris oleh Atta.
"Alah bodoamat lah mending gue nyari cara biar gue bisa ngerasain serangan jantung, eh detakan jantung" Ucap nari sambil berbalik ke arah berlawanan dari Atta.
"Tunggu" Cegah Atta.

Nari menoleh. "Kenapa? "
"Maksud lo tadi serangan jantung itu jantung berdebar kan? "
"Gatau lah bodoamat mau serangan jantung atau apapun itu".
" Lo pengen tau ga gimana caranya biar jantung lo bisa berdebar kaya di sinetron gitu? "
"Boleh soalnya gue butuh buat inspirasi gambar komik" Jawab nari.

Atta pun mengajak Nari ke kamarnya.
"Sini nari" Ucap Atta sambil menepuk kursi di sebelahnya.
Nari pun duduk di kursi yang di sediakan Atta.
"Oke adegan pertama, saat si cewe jatuh terus di tolongin cowo pasti si cewe kena serangan jantung eh engga mksdnya jantungnya detakannya kenceng". Ucap Atta
" Langsung praktekin ta" Seru nari.

Mereka pun mempergakan adegan di drama, tapi saat Atta sudah menangkap Nari yang jatuh Atta malah kepleset dan terjatuh di atas tubuh nari.
"Sekarang deg deg an ga lo nar? " Tanya Atta.
"Woyy gue gak bisa nafas anj*r adek laknat!!! " Ucap nari marah.

Seketika Atta langsung berdiri dan membantu nari untuk berdiri.
"Sekarang adegan ke dua, cewe biasanya bakal deg deg an kalo liat otot perut cowo" Ucap Atta dengan sedikit pede.
"Lo punya otot perut?" Tanya nari tidak yakin.
"Ohhhh jelasss punyaaa dongg" Ucapnya Atta dengan bangga.

Tanpa basa-basi Atta langsung memperlihatkan otot perutnya.
"Gimana udh kena serangan jantung? " Tanya Atta.
"Lo gimana sih kemaren gue kan liat lo di kamar gue ga pake baju jadi gue biasa aja lah liat otot perut lo" Jawab nari dengan ngegas.

Atta sangat terkejut karena adegan ini 99% pasti berhasil ke semua cewe, tapi sekarang ada satu orang yang terkecualikan.
Atta pun kembali berfikir dan melihat beberapa adegan di drama.
"Adegan ke tiga ciuman/posisi ciuman" Ucap Atta dengan pipi yang memerah.
"Skip aja" Ucap nari singkat.
"Tapi kita bisa peragain adegan posisi ciuman kan" Atta secara reflek mengucapkan kata-kata itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm A Virgo GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang