rambutan

1.1K 114 0
                                    

❣❣❣Sakura POV❣❣❣

"Kau disini? Kau tadi pergi kemana dengan manusia nanas itu?". Serentetan pertanyaan di lontarkan dari Sasori makin membuat ku pusing.

"Bukan urusan mu" jawab ku asal sambil mendudukan diri di meja makan dekat ibu.

"Lihatlah putri kesayangan mu itu bu, dia bahkan selalu mengacuhkan ku" adu Sasori kepada ibu membuatku memutar bola mata dengan malas, selalu seperti ini dia bahkan terlalu over dalam menjagaku " astaga Tuhan".

"Sebaiknya sekarang kau duduk dan kita mulai makan malam nya Sasori" sela ibu menengahi pertengkaran kami.

"Trimakasih Tuhan, kau telah menyelamatkan gendang telingaku". Batin ku sambil memeletkan lidah ku ke arah Sasori dengan wajah mengolok membuat Sasori makin geram menahan amarah nya lalu ikut duduk.

"Saku, kau tidak makan nasi?" Tanya ibu setelah melihat ku hanya mengambil sayuran.

" aku sedang tidak lapar bu" elak ku.

"Tapi kulihat kau begitu pucat sebaik nya kau makan nasi meski sedikit" rayu ibu tak membuat ku goyah.

"Apa kau diet?" Pertanyaan Sasori seketika membuat ku terbatuk dan langsung mengambil segelas air yang ada ditangan ibu.

"Tidak, aku hanya kenyang" bohong ku lagi.

"Kau tidak bisa membohongi ku, adik nakal".

"Tapi kau tetap sayangkan?" Goda ku membuat Sasori mendengus kasar melanjutkan acara makan nya.

"Hnnn" jawab nya ketus membuat aku dan ibu tersenyum.

"Inilah yang sering kurindukan akhir akhir ini bisa berkumpul dan makan bersama keluarga, meski itu tidak mungkin" batin ku sambil menatap nanar kearah bangku kepala keluarga yang kosong seketika membuat mataku memanas ingin menangis.

"Hemm kau baik saja sayang?" Tanya ibu , membuat ku langsung memeluknya mencari kenyamanan .

"Astaga kenapa aku jadi semakin sensitif seperti ini" batin ku.

~~~~~~~☆☆☆☆☆~~~~~~

Setelah acara makan malam yang berubah menjadi melankolis, disinilah aku sekarang berdiri memandang jernih nya air kolam renang dari balkon kamar ku.

Kurasakan hembusan angin menerpa kulit membuat ku sejenak memejamkan mata lalu melihat serentetan peristiwa yang terjadi akhir akhir ini.

Arghhh, aku tetap tak bisa melupakan kejadian malam itu rupanya. Padahal ini sudah hampir 2 bulan berlalu.

Kenapa akhir akhir ini aku semakin memikirkan Sasuke, astaga aku harus segera mengeyahkan perasaan ini. Ini sangat tidak benar bahkan aku sendiri tahu bahwa dia begitu mencintai Hinata dan akan segera bertunangan.

Memikirkan nya saja membuat dada ku terasa nyeri, entah apa yang aku rasakan. Apa aku mungkin mencintai nya???

Sebaik nya aku istirahat saja, tunggu bukan kah aku tadi belum memberitahu ayah tentang keberadaan ku.

Kuambil ponsel ku yang tadi kulempar asal , mengecek dan melihat ada 10 panggilan tak terjawab dari ayah dan yang lebih mengejutkan 15 panggilan tak terjawab dari ice prince.
Kenapa dia menghubungi layak nya seorang rentenir.

Setelah menghubungi ayah aku segera merebahkan diri di atas kasur kesayangan yang beberapa hari ini kurindukan.

Kulihat Sasori masuk tanpa permisi lalu duduk disebelah ku tanpa merasa bersalah.

" kau ada masalah?"

"Tidak"

"Lalu kenapa kau kemari?"

iCe pRinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang