"Selamat malam cantik, apa kau sendiri?"
"Tidak aku bersama kekasihku malam ini."
"Bernarkah? Lalu dimana kekasih mu itu".
Sambil memutar bola mata malas Sakura akan berdiri meninggalkan pria yang menganggu dan sangat dikenal nya itu.
Dengan sigap Sasori meraih pergelangan Sakura dan memeluk nya."Ayolah , kakak ini tempat umum. Lepaskan"
"Tidak akan, aku sangat merindukan mu hmm?"
"Astaga kau keras kepala sekali , bagaimana kalau teman teman kita ada yang melihat"
"Aku tidak peduli, salah siapa kau berdandan cantik hari ini"
"Baiklah, kemana saja kakak akhir akhir ini hmm?" Tanya Sakura sambil menyamankan kepala bersandar di dada bidang Sasori.
"Wah rupa nya kau merindukan ku".
"Tentu aku rindu, bagaimana tidak, bagaimana keadaan ibu?"
"Ibu baik, dia sangat merindukan mu kapan kapan datang lah menjenguk nya".
"Apa boleh?" Ucap Sakura sambil mendongak ke atas dengan mata yang berkaca kaca.
"Tentu hmm, kau tak perlu khawatir semua akan baik baik saja". Ucap Sasori mencoba menenangkan adik nya.
"Aku takut" ucap Sakura dengan nada bergetar air mata yang ditahan nya selama ini meluncur begitu saja.
" hei tenang saja, aku akan melindungi mu hm. Hapus air matamu"
Sasori tahu kemana arah pembicaraan adik nya, pasti Sakura sudah tahu siapa dalang penembakan ditoko buku. Dengan mengepal tangan kuat Sasori berjanji akan melindungi keluarganya dari aksi nekat perempuan jalang.
"Kau mau berdansa dengan ku?"
"Tentu "
Sakura dan Sasori mulai menari di antara pasangan pasangan yang boleh dikatakan tidak muda lagi.
Karena merasa aman dan tidak ada yang kenal dengan mereka, Sakura menyetujui begitu saja usulan Sasori.
Sambil menari mengikuti lagu, Sakura menyandarkan kepala nya di dada bidang milik kakak nya sambil menutup mata.
Tanpa mereka sadari berpasang pasang mata melihat mereka layak nya pasangan romantis.
"Pantas si jidat kucari dimana mana tidak ada" ucap Ino sebal.
"Sayang biarkan temanmu menikmati pesta nya"ucap Sai yang kini berada disamping Ino.
"Tapi tetap saja, Sakura hutang penjelasan kepada ku saat ini. Sejak kapan ia sangat dekat dengan kak Sasori." Ucap Ino masih sebal.
"Jadi hanya karena itu kau marah. Lupakan sebaik nya kita menyusul nya kesana. Ayo" ajak Sai sambil merengkuh pinggang kekasih nya menuju lantai dansa.
Dari arah pintu masuk lah para pengawal kerajaan membuat semua yang ada disana tertunduk hormat menyambut anggota kerajaan yang datang.
Dengan setelan jas navy nampak pria itu berdiri gagah mengulas senyum seramah mungkin lalu memberi ucapan selamat pada sang tuan rumah.
"Pangeran Sasuke, terimakasih sudah datang." Ucap Minato sambil membungkuk hormat." aaa paman, Raja dan Ratu menitipkan permintaan maaf mereka karena tidak bisa hadir".
"Tidak apa, pangeran yang datang sudah membuat ku senang". Ucap Minato.
KAMU SEDANG MEMBACA
iCe pRince
Short StoryDi abad ke 20 meski era kerajaan tak berkuasa penuh terhadap pemerintahan, namun masyarakat tetap percaya dan menghormati para bangsawan berdarah biru tersebut. Di Negri Konoha ini misal nya, kerajaan Uchiha masih tetap mempertahankan kekuasaan ser...