ignore

1.2K 144 0
                                    

🍂Kita terlalu naif
untuk jatuh cinta dengan sekali pandang....
Lain kali kita bertemu...
Abaikan saja dan lewati aku, sayang...
Kamu hanya peristiwaku🍂

"Hei kau ada masalah" pria  berseragam dokter berjalan mendekati Sakura.

"Em tidak" Sakura kembali fokus memeriksa data pasien nya.

"Mungkin kau butuh penyegar " pria itu menempelkan sekaleng  soda dingin ke pipi Sakura.

"Ahhh, kau.." merengut Sakura kesal membuat si pria malah tertawa renyah.

"Itu lebih baik"

"He..." ucap Sakura cengo menatap malas dokter pria yang bername tag Mitsuki itu.

"Sudahlah jangan melamun terus nanti kau bisa bisa salah menyuntik pasien mu"

"Aku tidak melamun, Mitsuki san".

"Terserah kau saja, aku pergi memeriksa pasien dulu."

"Hnn, trimakasih minuman nya" teriak Sakura yang hanya dibalas Mitsuki dengan lambaian tangan.

"Dr Sakura ada pasien yang sedang membutuhkan pertolongan dia berada di UGD sekarang" seorang perawat berjalan mendekati Sakura dengan wajah cemas nya.

"Bukankah hari ini sudah ada cukup dokter yang berjaga disana" ucap Sakura santai.

"Tapi, tapi dia meminta anda yang merawat nya"

"Astaga, biarkan dokter yang berjaga menangani nya. Aku sedang mengontrol pasien operasi kemarin."

"Kumohon Sakura san, dia mengancam akan membuat keributan bila anda tidak menemui nya".

"Hah baiklah, aku akan kesana sekarang. Tunjukan dimana pasien keras kepala itu".

Sampai diruang UGD, perawat tadi membawa Sakura kesebuah bilik paling pojok, tangan nya ter ulur membuka tirai yang tertutup.

Alangkah terkejut Sakura melihat siapa yang berbaring santai dengan menggunakan kedua tangan nya sebagai bantalan, membuat kedua tangan Sakura mengepal erat.

"Kau datang" ucap Sasuke senang sambil tersenyum tipis.

"Apa ada yang bisa saya bantu tuan?" Sakura mencoba se tenang mungkin meredam emosi.

"Kau sudah makan?"

"Maaf bila tuan tidak ada kepentingan silahkan pergi dari sini" usir Sakura tetap dengan nada sopan mengingat dia sekarang berada di rumah sakit.

Sasuke berdiri dari ranjang mendekat ke arah Sakura.

"Ayolah Sakura aku sudah berusaha baik kepadamu, aku akan bertanggung jawab" bisik Sasuke pelan membuat tubuh Sakura menegang.

"Cukup jauhi aku Sasuke, aku tidak butuh tanggung jawabmu. Lupakan kejadian semalam, itu hanya kecelakaan".

"Benarkah, tidak Sakura aku akan berusaha mencintaimu dengan mengikatmu menjadi istri ku".

"Kau bicara omong kosong, jangan pernah permainkan semua perasaan wanita. Aku tahu kau masih mencintai dia Sasuke. Sudahlah mulai sekarang jangan mengganggu ku". Sakura berjalan meninggalkan ruangan tanpa menghiraukan Sasuke yang masih membatu akibat ucapan nya.

"Apa aku masih mencintai dia?". Batin Sasuke.
"Ahhhh, sial" teriak Sasuke gusar.

~~~~~~~~☆☆☆☆☆~~~~~~

Sejak kejadian di rumah sakit Sakura tidak pernah melihat kehadiran Sasuke dimanapun ia berada. Bukan nya sedih, Sakura malah merasa bersyukur dirinya tidak menjadi korban pelampiasan Sasuke.

iCe pRinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang