LLS 30

4.6K 212 63
                                    


"Arga... "

Arga tersenyum simpul dan mulai berjalan ke arah dimana Sabrina berdiri.

"Lo, kenapa bisa lo ada di sini?" tanya Sabrina benar terkejut sekaligus tak habis pikir dengan apa yang Arga lakukan.

"Hati aku ngerasa tenang Na karena ngelepas kamu sama orang yang tepat. Aku liat Sean emang bener-bener cinta sama kamu dan aku bersyukur karena kamu bisa punya banyak cinta dalam hidup kamu."

Sabrina lagi-lagi di buat terkejut oleh ucapan Arga. Karena itu artinya pria itu menyaksikan segala yang terjadi dan bisa-bisanya dia bersikap seolah itu sama sekali tak melukai hatinya.

"Lo gak jawab pertanyaan gue." ucap Sabrina datar berusaha untuk sebisa mungkin mengendalikan dirinya karna ia tak mau Arga tau bahwa perpisahan itu juga sangat melukainya.

"Perpisahan kita, aku tau itu sangat menyakitkan untuk kamu dan juga aku. Dan aku gak mau buat kenang yang menyakitkan untuk perpisahan kita karena selama ini hubungan kita sudah banyak memberikan luka, kalau kita gak bisa buat kenangan yang manis tentang hubungan kita seenggaknya kita bisa buat perpisahan ini tidak di warnai dengan luka dan air mata. Aku mau kita punya kenangan yang baik tentang perpisahan ini karena mungkin setelah ini kita gak akan lagi bisa saling menyapa atau bahkan membuat kenangan indah bersama."

Sabrina menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan apa yang Arga ucapkan. "Gak. Gak Lo udah gila!" teriak Sabrina dengan penuh amarah.

Sabrina benar-benar merasa marah tetapi bukan kepada Arga melainkan dirinya sendiri karena telah melukai pria sebaik Arga bahkan setelah luka yang Sabrina beri Arga masih saja sempat memikirkan dirinya.

"Lo gak seharusnya ngelakuin ini Ga," ucap Sabrina memegang kepalanya yang terasa sedikit berdenyut.

"LO SEHARUSNYA GAK BERSIKAP SEAKAN SEMUANYA BAIK-BAIK AJA!" teriak Sabrina merasa frustrasi.

"Gue itu udah ngelakuin hati lo Ga. Gue yang udah hancurin semua harapan lo. Gue Ga! Gue orangnya!"

"HARUSNYA LO BENCI SAMA GUE! Tapi gak lo justru bersikap seakan perasaan lo sendiri gak penting di bandingkan dengan perasaan gue, kenapa Ga? KENAPA?!" ucap Sabrina seraya mendorong Arga untuk menjauh.

"Gak ada alasan lain selain aku mencintai kamu Sabrina." ucap Arga dengan mudahnya.

"Lo punya alasan untuk benci sama gue Ga, tetapi lo justru lebih milih untuk tetap mencintai gue.. Kenapa? Kenapa lo mencintai gue sebesar ini?"

"Karena kamu memang pantes untuk mendapatkannya Sabrina."

"Pantes? Kalo gue pantes dapet cinta sebesar ini lalu gimana dengan lo? Apa lo gak pantes dapet hal yang sama?"

"Masih di berikan kesempatan oleh Tuhan untuk bisa bernafas hingga detik ini agar aku tetap bisa mencintaimu pun aku sudah sangat bersyukur akan hal itu. Bagi ku semua itu sudah cukup."

"Kamu tau Na, bisa mengenal kamu itu adalah sebuah keberuntungan buat aku karena dengan kenal sama kamu aku bisa belajar banyak hal yang sebelumnya gak pernah aku pelajari."

"Pertemuan kita memang singkat tetapi hal itu sangat berkesan untuk ku. Kamu tau selama tujuh tahun ini aku udah belajar banyak hal tentang artinya mencintai dengan tulus, menanti dengan sabar, dan lebih menghargai orang-orang yang hadir dalam hidup aku. Dulu aku pernah gak menghargai perasaan orang yang benar-benar mencintai aku dan sekarang aku di hukum untuk hal itu, aku jadi tau Na seberapa besar nilai kamu dalam hidup aku dan seberapa berartinya kamu buat aku. Aku pernah bodoh karena udah pernah sia-siain kamu dan aku harap gak ada orang yang pernah ngelakuin hal yang sama kaya aku melukai kamu. Dan yang tersisa sekarang hanyalah penyesalan dengan harapan semua bisa terulang kembali agar aku bisa perbaiki hal bodoh yang seharusnya gak pernah terjadi."

"Kalau pun detik ini kamu gak bersama aku itu semua karena kesalahan aku di masa lalu. Aku gak bisa nyalahin kamu atau pun Sean untuk kesalahan yang aku perbuat sendiri."

"Tapi setidaknya ini semua bisa mengurangi rasa bersalah aku ke kamu Na,"

"Lo pria yang baik Ga, seharusnya lo gak perlu ngalamin semua ini. Lo udah terima hukuman lo dan seharusnya lo gak perlu terluka lebih jauh lagi."

"Luka ini aku dapat sendiri karena ekspetasi ku yang begitu tinggi. Tentang kamu yang akan kembali bersama ku tapi nyatanya itu tak pernah terjadi, aku yang memupuk sendiri harapan itu sehingga harapan itu melukai ku."

"Tidak seharusnya bukan aku mengharapkan kamu kembali setelah apa yang pernah aku lakukan. Seharusnya aku sadar lebih awal, tetapi cinta ku membutakan ku akan kemungkin paling buruk yang bisa saja terjadi."

"Ga.. "

"Na, mungkin ini saatnya untuk kita melupakan masa lalu yang kelam itu. Ini saatnya kita berhenti menyesali yang sudah berlalu, dan berhenti menyalahkan diri sendiri untuk apa yang terjadi. Untuk memulai sesuatu yang baru kita harus bisa melupakan beberapa kenangan lama."

"Lo bener Ga, untuk memulai sesuatu hal yang baru kita harus mulai bangkit dari keterpurukan. Biar masa lalu itu kita simpan sebagai pembelajaran agar di masa depan kita gak pernah ngelakuin lagi kesalahan yang sama."

"Untuk hal itu aku dateng ke sini, aku mau kita menghabiskan waktu bersama mengulang kembali masa-masa indah yang pernah terjadi sebelum aku benar-benar menyimpan semua tentang kamu sebagai bagian dari kenangan masa lalu aku. Aku mau kita membuat kenangan yang baik sebelum kita benar-benar menutup lemabaran lama dan melangkah ke lembaran yang baru."

"Aku mau perpisahan ini terasa begitu berkesan untuk aku dan kamu."

"Aku harap kamu mau ngelakuin ini semua Na, anggap aja ini permintaan terakhir aku sebelum semuanya benar-benar berakhir."

"Tujuh hari,"

"Tujuh hari, aku janji gak akan lebih dari itu."

Sabrina menggukan kepalanya tanda persetujuan.

"Oke, kita mulai dari hari ini." ucap Arga dengan senyuman yang sudah lama tidak pernah lagi Sabrina lihat setelah perpisahan itu.

Melihat senyum yang terukir di wajah Arga membuat Sabrina tidak bisa menghentikan dirinya untuk tidak ikut tersenyum. Terkadang memang kebahagiaan bisa sesederhana itu.

"Tunggu, gue ganti baju dulu." ucap Sabrina berlari masuk ke dalam rumahnya untuk bersiap.

Arga benar-benar merasa senang karena keputusan yang ia ambil sudah tepat sehingga ia bisa melihat lagi keceriaan dalam diri Sabrina yang sudah lama tak pernah ia lihat. Arga merasa bahagia hanya melihat senyum bisa terukir kembali di wajah Sabrina, dan itu karna dirinya.

Entah apa yang terjadi di malam kelam itu hingga Arga bisa setegar ini dengan memutuskan untuk menemui Sabrina dan meminta gadis itu menghabiskan waktu bersamanya selama 7 hari sebelum lembaran dari cerita mereka  berakhir karena setelahnya mereka akan mengambil jalan hidup yang berbeda dengan pasangan mereka masing-masing tentunya. Sabrina dan Arga tidak pernah menyangka bahwa hubungan mereka hanya bisa sebatas mengenal tidak bisa lebih dari itu, mungkin setelah ini Arga akan menjadi masa lalu paling berkesan yang pernah hadir dalam hidup Sabrina dan begitu pula sebaliknya Sabrina hanya akan menjadi satu-satunya gadis yang berhasil membuat Arga bisa mencintai seseorang hingga sejauh ini.


Up lagi buat kalian yang udah nunggu" 😀

Klo ada typo atau kta" yg kurang tepat kalian bisa komen di bwh biar aku bisa perbaiki:)

Gmn sama part ini?

Selamat hari natal buat kalian yang merayakan🎄🎁 dan selamat tahun baru buat kalian semoga tahun 2021 apa yang kalian inginkan bisa tercapai dan pandemi jga bsa segera berakhir, aminn😊 stay safe kalian semua💖

Next? Vote, komen, and share jgn lupa!

Oke see you next part^_^

Lost love story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang