Play with: Hanin dhiya cover pupus 🎶.....................
Sabrina menatap kosong pada tumpukan pakaiannya yang sudah berada di dalam koper. Gadis itu sudah memutuskan bahwa hari ini dirinya akan kembali ke Paris bersama Sean, lagi pula Sabrina sudah tidak memiliki alasan untuk tetap tinggal di Indonesia. Satu-satunya alasan dia ada di negara itu hanyalah sang papa, tapi sekarang papanya sudah tiada jadi Sabrina tidak memiliki alasan untuk tetap tinggal.
"Mama mohon kamu mau pertimbangin lagi keputusan kamu itu," ini adalah bujukan ke sekian kali yang Airin lakukan pada Sabrina, tetapi gadis itu tetap tidak mau merubah keputusannya.
"Aku udah harus pergi. Karena satu-satunya alasan aku ada di sini itu cuma papa," balas Sabrina seraya memasukam beberapa barang yang akan ia bawa selain pakaian.
"Apa kamu gak mikirin tentang mama dan teman-teman kamu?"
"Tante bisa tinggal di rumah ini semau tante. Vanesa sama Aldo bisa pergi ke Paris buat temuin aku, dan kalo tante mau tante bisa ikut mereka."
"Kamu bisa abaikan mama dan teman-teman kamu, tapi bagaimana dengan Arga?"
Sabrina mengalihkan pandangannya pada Airin."Aku sama Arga udah gak ada apa-apa lagi, dan aku minta sama tante untuk gak bahas dia lagi dihadapan aku."
"Kamu bisa bilang kalo kamu gak ada apa-apa sama dia Sabrina. Tetapi mata kamu mengatakan hal lain, kamu masih cinta sama Arga lalu kenapa kamu menyakiti diri kamu sendiri dengan melakukan ini semua?"
"Cinta itu akan tetap ada tante, tetapi luka itu juga tidak akan menghilang."
"Obat dari luka kamu adalah berdamai dengan masa lalu kamu sendiri. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan Sabrina, maka dari itu selalu ada kesempatan kedua untuk memperbaiki yang telah hancur."
"Anggap aja aku lakuin semua yang tante omongin. Anggap aku kembali lagi sama Arga dan berdamai sama masa lalu aku, tapi apa tante bisa jamin kalo Arga gak bakal ngelukain aku lagi?"
Airin terdiam mendengar perkataan yang Sabrina lontarkan. Wanita itu tidak dapat berkata-kata lagi untuk menjawab ucapan Sabrina.
"Apa tante bisa? Kalo tante bisa jamin. Maka detik ini juga Sabrina bakal kembali sama Arga dan lupain semua yang udah terjadi."
Sabrina tertawa getir."Kenapa? Tante gak bisa jawab ucapan aku?"
Sabrina bangkit dari duduknya dan menatap Airin dengan tegas."Kalo tante gak bisa lakuin itu, maka detik ini juga jangan pernah bahas Arga atau bahkan sebut nama dia di hadapan aku."
"Na taxinya udah dateng, kita bisa berangkat sekarang." ujar Sean yang baru saja masuk ke dalam kamar Sabrina.
Sabrina mengangguk dan menutup koper besar miliknya.
"Biar gue aja yang bawa," ujar Sean menghentikan Sabrina yang hendak mengangkat turun koper besar itu.
Sean turun terlebih dahulu membawa koper besar milik Sabrina, sedangkan langkah Sabrina harus terhenti karena Airin yang mencekal pergelangan tangannya.
"Kalo kamu pergi maka mama gak akan bisa memenuhi permintaan terakhir papa kamu Sabrina,"
Kali ini Airin menatap Sabrina dengan air mata yang sudah membasahi pipinya."Apa kamu tau apa yang selalu papa kamu bilang ke mama selama beliau sakit? Dia selalu bilang 'Airin, aku mohon jaga putri ku setelah aku tiada nanti. Dia seorang diri di dunia ini setelah aku tiada nanti, dan aku tidak mau sampai itu terjadi. Putri kecil ku harus tetap tersenyum dan bahagia apa pun yang terjadi Airin.' papa kamu sangat sayang sama kamu Sabrina bahkan sebelum dia tiada di ingin yang terbaik untuk kamu. Dia gak mau putri kecilnya sampai merasa sendiri di dunia ini,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost love story
Подростковая литератураDi setiap detik waktu ku. Aku selalu merasakan ada sesuatu yang hilang dari diriku, namun aku tak tau apa itu. (Arga Alenta) Aku berada dititik lemahku, ketika seluruh dunia menyuruhku untuk melupakanmu. Disaat takdir menentang rasa cintaku terhadap...