LLS 40

5.7K 266 196
                                    


Hari ini adalah hari pernikahan Sabrina, semua tamu sudah hadir untuk menjadi saksi diacara sakral gadis itu.

Airin hanya bisa tersenyum melihat penampilan putrinya yang sangat cantik dengan gaun pengantinnya. Wanita itu juga merasa bahagia karena bisa menjadi bagian dari kebahagiaan Sabrina, mengingat dulu hubungannya dengan gadis itu yang tidak baik.

"Sempurna." ucap salah satu perias yang mendandani Sabrina.

Sabrina menatap pantulan dirinya dicermin, penampilannya terlihat sempurna tetapi tidak ada senyum yang terukir diwajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sabrina menatap pantulan dirinya dicermin, penampilannya terlihat sempurna tetapi tidak ada senyum yang terukir diwajahnya. Entahlah, rasanya begitu sulit untuk terlihat baik-baik saja padahal ini bukanlah kali pertamanya untuk bersandiwara.

"Kau adalah pengantin tercantik. Penampilanmu nyaris sempurna hanya saja ada satu yang kurang,"

Sabrina beralih menatap salah satu wanita yang meriasnya, ia terlihat tidak mengerti dengan yang diucapkan wanita itu padahal menurutnya tidak ada yang kurang dari penampilannya.

"Tidak ada yang kurang dari penampilan ku. Apa yang membuatnya kurang sempurna?" Sabrina bertanya pada perias itu dan wanita itu hanya tersenyum.

Wanita itu merangkul Sabrina dan mengatakan, "Lihatlah wajahmu dicermin dan perhatikan baik-baik apa yang kurang dari dirimu."

Sabrina mengikuti perintah wanita itu, gadis itu menatap baik-baik penampilannya dicermin namun dirinya tidak juga menemukan kekurangan yang dimaksud oleh wanita itu.

"Aku tidak melihat adanya kekurangan dari penampilan ku," ujar gadis itu pada wanita disampingnya.

"Kau yakin?" tanya wanita itu memastikan.

"Iya."

"Setiap pengantin akan terlihat sempurna jika ada senyuman yang menghiasi wajah cantiknya, dan kau tidak memiliki itu diwajah cantik mu."

Wanita itu benar, sejak awal Sabrina bahkan tidak terlihat tersenyum padahal ini adalah hari pernikahannya.

Airin berjalan mendekat ke arah Sabrina wanita itu menyentuh dengan lembut pundak putrinya untuk menyadarkan Sabrina bahwa ini adalah hari pernikahan gadis itu dan gadis itu harus terlihat bahagia.

"Bisa tinggalkan kami berdua saja," Airin berkata kepada dua perias yang mendandani Sabrina.

Kedua perias itu menganggukan kepala lalu berjalan pergi meninggalkan Airin dan Sabrina.

Airin memegang pundak Sabrina dan menghadapkan gadis itu untuk menatapnya. "Sayang ini adalah keputusan kamu, apa sekarang kamu ragu sama keputusan yang kamu buat?"

Sabrina hanya diam tidak bisa menjawab pertanyaan yang Airin lontarkan untuknya.

"Dengar, kesedihan itu gak cocok buat gadis sebaik kamu. Kamu harus bahagia dihari pernikahan kamu, kamu harus yakin dengan keputusan yang kamu buat karena memulai sesuatu dengan rasa ragu tidak akan berakhir baik."

Lost love story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang