"Kamu lagi ngapain Ga?" Karina bertanya karena putranya itu sejak tadi hanya mondar-mandir seperti mencari sesuatu."Sepatu olahraga Arga yang warna abu-abu ma," jawab Arga masih terus mencari dan membongkar barang-barang yang ada.
"Emang sepatu kamu yang lain gak ada?"
"Ada ma. Tapi Arga mau pake sepatu itu,"
"Coba kamu cari digudang, kayanya mama taruh disitu soalnya udah lama banget. Mama agak lupa taruh dimana,"
Arga berhenti dan beralih pergi ke gudang untuk mencari sepatunya.
Pria itu mulai mencari sepatunya ditumpukan barang-barang yang sudah tidak terpakai.
"Dimana sih," gerutu Arga mulai kesal karena tak kunjung menemukan sepatunya.
Pandangan pria itu beralih pada lemari besar yang tertutup separuh kain putih, Arga menyibak kain tersebut dan membuka lemari besar itu dan akhirnya pria itu dapat menemukan sepatunya yang berada didalam lemari tersebut.
Namun bukan hanya sepatunya yang Arga temukan, tetapi pria itu juga menemukan sebuah kotak kayu berukuran kecil yang membuatnya penasaran akan isi kotak tersebut.
Arga mengambil kotak tersebut dan meneliti apakah kotak itu miliknya atau bukan. Pria itu meletakan sepatunya dan beralih membersihkan kotak kayu tersebut yang sedikit berdebu.
Dengan hati-hati Arga mulai membuka kotak tersebut yang ternyata berisikan sebuah gelang dengan bentuk matahari sebagai hiasannya.
Arga memegangi kepalanya yang terasa pusing setiap kali mengingat sesuatu hal dari masa lalunya.
"Anggap aja ini hadiah kecil dari aku."
"Tapi kenapa ini?"
"Karna bulan gak akan lengkap tanpa matahari, begitu pun aku yang gak akan lengkap tanpa kamu."
Tiba-tiba sekelebat memory tentang bagaimana ia bisa mendapatkan gelang itu muncul dikepalanya. Arga dapat mengingat dengan jelas bahwa ia berada disebuah toko tua bersama seseorang yang memberikannya gelang itu namun Arga tidak bisa mengingat siapa yang telah memberikan gelang tersebut. Yang ia tau hanyalah orang yang memberikannya gelang adalah seorang gadis, namun Arga tidak bisa melihat dengan jelas wajah gadis tersebut. Apakah gadis itu Arleta?
Arga memutuskan untuk pergi ke kamarnya karena merasa kepalanya terasa semakin pusing, pria itu membawa serta kotak kayu itu bersamanya.
"Gimana Ga, udah ketemu?" tanya Karina saat melihat Arga yang baru saja keluar dari gudang.
"U-udah ma."
"Kamu kenapa Ga?" tanya Karina saat melihat Arga yang terlihat kesakitan.
"Kamu pusing lagi?" tanya Karina seraya membantu putranya menuju kamar.
"Iya ma,"
"Yaudah habis ini kamu minum obat abis itu langsung tidur ya," Nasehat Karina pada putra sematawayangnya itu.
"Iya ma."
Karina mengambilkan segelas air putih dan juga obat milik putranya."Ini obatnya," Karina menyerahkan obat itu pada Arga.
Arga mengambilnya dan langsung meminumnya, setelah itu pria itu langsung mengistirahatkan tubuhnya.
Setelah Arga tertidur Karina berjalan keluar dari kamar putranya itu.
.........
Saat ini Sabrina tengah berada dikantor Sean, gadis itu sedang menggangu Sean yang sedang bekerja sedari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost love story
Teen FictionDi setiap detik waktu ku. Aku selalu merasakan ada sesuatu yang hilang dari diriku, namun aku tak tau apa itu. (Arga Alenta) Aku berada dititik lemahku, ketika seluruh dunia menyuruhku untuk melupakanmu. Disaat takdir menentang rasa cintaku terhadap...