Lee Jeno (b)eres

29.7K 434 76
                                    

Aera tersungkur kebawah kala para berandal sekolah itu mendorongnya ke gudang belakang sekolah. Beruntung dibawahnya ada matras yang membantu tubuhnya.

"Lakuin." Ucap Jaemin menatap Jeno

Aera yang mendengar itu benar-benar bingung.

"Kayaknya gak harus gitu deh Min. Kalo ada yang tau gimana. Bisa mati kita." Ucap Renjun yang sedikit ragu dengan ini

"Kalo dia gak mau, kita-kita aja. Gimana Jen?" Ucap Jaemin menatap tajam Jeno

Jeno terdiam memikirkan itu. Ia menoleh kearah Aera yang hanya diam menatap mereka.

"Ok. Gw bakal lakuin." Ucap Jeno

Jaemin tersenyum menang.

"Jangan lupa rekam dan keluarinnya didalem." Ucap Jaemin yang setelah itu memberi isyarat pada teman-temannya untuk pergi meninggalkan Jeno dan juga Aera

Suara dentuman pintu menandakan pintu itu sudah ditutup.

Jeno mengalihkan tatapan kearah Aera yang kini juga menatapnya.

Perlahan ia mulai berjalan maju mendekati Aera. Aera yang takut mulai mundur dari posisi duduknya.

Jeno langsung mengukung tubuh Aera kala Aera sudah bisa mundur lagi. Aera diam ketika melihat Jeno yang kini menatap tajam dirinya.

"K-kakak mau apa?" Ucap Aera yang ketakutan ketika melihat Jeno

Sebelum itu, Jeno kembali bangun dari kukungannya. Ia berdiri dan membuka baju seragamnya perlahan.

Aera yang melihat itupun membulatkan matanya. Ia ketakutan kala itu. Perlahan ia mulai bangun dari duduknya dan bersiap kabur.

Tetapi,sebelum ia berhasil kabur, Jeno sudah menahan tubuhnya.

"Kan Jen jangan. Lepasin aku kak hiks." Ucap Aera yang sudah menangis ketakutan

Jeno yang melihat itu hanya diam. Ia mendorong tubuh Aera hingga terbaring di matras lagi. Jeno menahannya dengan menduduki tubuh Aera agar tidak berusaha kabur lagi.

Jeno mulai mengambil ponselnya yang ada di sakunya dan meletakkannya di dinding. Ternyata Jeno tampak ingin merekam.

Aera membulatkan matanya kala Jeno ingin membuka celana sekolahnya. Aera menahan tangan Jeno yang ingin menurunkan celananya.

"Kak Jen jangan." Ucap Aera dengan tatapan sendunya. Jeno menatapnya. Tetapi dengan cepat ia membuyarkan lamunannya.

Jeno menepis tangan Aera dan kembali melanjutkan aktivitasnya.

Aera memejamkan matanya kala melihat Jeno kini hanya memakai celana dalamnya saja.

Tanpa Aera sadari,kini Jeno tengah membuka kancing seragamnya. Tanpa melepasnya,ia menaikan bra milik Aera. Barulah saat itu Aera membuka matanya.

"KAK JEN JANGAN." Teriak Aera yang bibirnya dilahap oleh Jeno

Jeno melumat bibir Aera hingga Aera tidak bisa teriak ataupun menolak. Jeno juga menahan tangan Aera yang juga memberontak dari kukungannya.

"Gw mohon sama lo diem. Gw terpaksa ngelakuin ini sama lo. Supaya lo gak diginiin sama temen-temen gw. Gw mohon maafin gw untuk kali ini." Ucap Jeno yang setelah itu langsung mencium leher Aera. Aera masih saja terus memberontak. Ia juga tidak mengerti dengan apa maksud Jeno sebenarnya. Ia hanya ingin ia melepaskan diri dari situasi ini.

"Kak Jen aghh." Desah Aera kala Jeno menggigit pelan lehernya

Ciuman Jeno mulai turun kearah payudara Aera. Dengan sigap ia langsung melahap payudara kanan Aera. Dengan bergetar, Jeno mulai menghisapnya kencang hingga membuat Aera meringis.

Short Story NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang