Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Short Story NCT
Jeno dan antek-anteknya tersenyum remeh melihat gadis lugu yang selalu saja menjadi sasaran bullynya.
Kim Aera. Itulah gadis malang yang selalu menjadi sasaran bully para brandal sekolahnya. Ia hanya bisa menunduk ketika mendapat bullyan demi bullyan dari mereka. Dan tak jarang juga para siswa lain juga ikut serta dalam membullynya.
Gadis itu tidak habis fikir dengan mereka-mereka yang membullynya. Ia tidak pernah membuat masalah atau kesalahan apapun. Tetapi ia terus saja mendapat bullyan dari mereka-mereka.
Contohnya sekarang. Lee Jeno dan teman-temannya tengah menjerat gadis ini yang memang ingin pulang karena memang sekarang sudah waktunya jam pulang.
"K-kak aku mau pulang. Tolong lepasin aku." Ucap Aera sambil menunduk
Semuanya tersenyum remeh.
"Mau pulang katanya." Ucap Haechan tertawa yang dibalas tawa semuanya
"Bagi kita rokok dulu baru bisa pulang." Ucap Jaemin yang memberi persyaratan pada gadis itu
"Aku gak punya apa-apa kak." Ucap Aera yang masih menunduk
"Kalo gitu lo gak bisa pulang. Disini aja sampe malem sama kita." Ucap Jaemin yang langsung dibalas gelengan oleh Aera
"Aku takut papa marah Kak. Aku mohon biarin aku pulang." Ucap Aera
"Ya beliin kita kita rokok dulu,baru boleh pulang." Ucap Jaemin
Aera menggigit bibir bawahnya pelan. Sungguh ia takut dengan apa yang akan dilakukan par berandal ini. Ia hanya bisa diam saat itu.
"Yaudah boleh balik,tapi cium gw dulu." Ucap Jaemin yang langsung membuat Aera membulatkan matanya
"Enggak. Nanti aku dilabrak lagi sama kak Karina." Ucap Aera menggeleng
Beberapa hari lalu Aera dilabrak oleh kakak kelasnya yang tidak lain adalah kekasih Jaemin yaitu Karina. Karina mengira, Aera menggoda kekasihnya hingga Jaemin tidak mau mengantar jemput ya lagi. Dan karena itu,ketika ia pulang sekolah ia langsung mendapat pertanyaan-pertanyaan dari ayahnya karena ada luka lebam dipelipisnya. Ayahnya yang mengira kalau anaknya itu berantem dengan teman sekolahnya pun semakin membuat luka lebam itu bertambah. Ayahnya tidak akan peduli dengan alasan Aera,karena menurutnya jika terjadi sesuatu pada Aera,itu berarti Aera sudah berbuat sesuatu.
