Park Jisung (d)one

13.9K 278 11
                                    

Nana menggeliat di ranjang besar apartemennya kala suara bel berbunyi terus menerus yang mengganggu tidurnya. Hal pertama yang ia cari adalah ikat rambut miliknya.

Dengan malas ia mulai bangun dari ranjangnya untuk memastikan siapa yang datang.

Dirinya tersentak kala tiba-tiba saja,pada saat ia baru saja membuka pintu apartemennya ia langsung di peluk oleh seseorang yang ia sendiri tidak tau siapa orangnya. Dengan brutal ia mencoba melepaskan dirinya agar lepas dari pelukan seseorang ini.

Hingga pada akhirnya ia berhenti kala mencium parfum yang sangat ia kenali menyeruak dari tubuh seseorang ini.

Seketika tubuhnya melemah kala ia tau kalau orang ini adalah mantan kekasihnya empat tahun lalu.

"Kamu ngapain kesini?" Ucap Nana yang masih didalam pelukan orang ini. Jisung.

"Empat tahun aku nyari keberadaan kamu. Kenapa kamu selalu lari dari aku? Apa kamu segitu bencinya sama aku, sampe-sampe kamu pergi dari aku." Ucap Jisung dengan suara lemahnya

Nana memejamkan matanya. Ia sama sekali tidak membencinya. Hanya saja,keadaan yang harus membuatnya seperti ini. Merelakan Jisung untuk sahabatnya.

"Udah empat tahun. Jangan pernah bahas soal perasaan kita dulu. Aku udah lupain semuanya." Ucap Nana yang langsung bergegas ingin menutup pintunya. Tetapi dengan cepat, Jisung sudah menahannya dan melenggang masuk.

"Aku gak akan lepasin kamu gitu aja." Ucap Jisung yang tiba-tiba saja membuka kancing kemeja

Nana seketika membulatkan matanya ketika melihat apa yang akan Jisung lakukan padanya. Ia bergegas ingin lari tetapi tangan kekar milik laki-laki itu sudah menarik pinggangnya hingga kini tubuhnya langsung terbaring di sofa dan laki-laki sudah berada di atasnya.

"Jangan kayak gini. Lepasin aku." Ucap Nana

"Aku gak akan kayak gini,kalo kamu gak pergi dari aku." Ucap Jisung yang setelah itu langsung menerkam bibir gadis itu

Jisung menahan semua pergerakan Nana agar gadis itu tidak bisa memberontak darinya sekarang. Ia menyesap bibirnya dan memainkan lidahnya di dalam mulut gadis itu.

Tangannya kirinya mencoba membuka gaun tidur milik Nana. Sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk menahan pergerakan gadis itu.

Ketika kancing gaun itu sudah terbuka semua,ciumannya ia alihkan ke leher jenjang milik Nana. Ia menyesap dan memberikan tanda di sekujur leher itu. Tangannya sudah tidak lagi menahan Nana,karena sekarang tubuh gadis itu seolah lemah ketika mendapat sentuhan darinya.

Jisung meremas payudara Nana yang memang tidak memakai bra. Ciumannya pun sekarang turun ke dua dada gadis itu yang sudah lama tidak ia jamah. Dengan cepat,ia langsung melahap puting payudara milik Ullya yang sudah tegang sempurna.

Ia menghisap dan menjilat puting itu hingga si empunya mendesah keenakan dibawah tubuhnya. Karena kemeja miliknya masih ia kenakan,ia pun langsung membuka kemeja itu dan membuangnya ke sembarang tempat. Tangannya juga kini membuka celana bahan yang ia kenakan hingga miliknya yang sudah menegang itu keluar dari sarangnya.

Setelah membuka celana miliknya, Jisung menurunkan CD hitam milik Nana. Setelah itu,tanpa pikir panjang, Jisung mengarahkan miliknya untuk masuk ke dalam milik Nana.

Seketika keduanya mendesah kala mereka berdua sudah menyatu.

"Sakit?" Tanya Jisung yang khawatir kalau Nana kesakitan. Karena ia yakin,pasti sudah lama sekali dirinya tidak melakukan ini.

Ketika dirasanya Nana sudah mulai nyaman, Jisung membawa kaki Nana untuk bertengger di bahunya. Hingga kini,kaki itu tertahan karena Jisung yang sedikit meninggikan tubuhnya.

Short Story NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang