Na Jaemin (b)

13.3K 304 5
                                    

Setelah percakapan diantara keduanya,suasana menjadi hening. Jaemin yang gelisah karena melihat wajah Nana yang tampak datar sambil mengerjakan tugasnya. Gadis itu tampak biasa,seperti tidak terjadi apapun padanya.

"Na." Panggilnya

"Kerjain dulu. Tugas masih banyak." Ucap Nana yang sepertinya tau apa yang ingin dikatakan Jaemin padanya

"Dengerin dulu. Biar kamu ngerti." Ucap Jaemin

"Aku gak mau denger. Aku mau ngerjain tugas." Ucap Nana yang akhirnya membuat Jaemin pasrah. Ia akan menunggu sampai semua tugas gadis itu dan dirinya selesai.

Setelah melewati sekitar dua jam mereka belajar,akhirnya semuanya selesai. Mereka berdua langsung merapikan semua alat tulisnya dan dimasukannya kedalam ransel masing-masing.

Jaemin melirik Nana yang tampak tidak peduli dengan keadaanya. Pada saat ia ingin mengajaknya berbicara lagi, tiba-tiba saja Nana langsung masuk kedalam kamarnya. Dengan cepat ia langsung mengejarnya.

Tetapi pada saat ia baru saja ingin masuk,ia melihat Nana yang baru saja keluar dari kamarnya dengan membawa bantal,guling dan selimutnya.

Jaemin mengerutkan dahinya.

"Kamu mau ngapain?" Tanya Jaemin

"Tidur." Ucap Nana yang langsung berpaling pergi dari hadapan Jaemin. Dengan cepat, Jaemin mencoba menahannya.

"Kamu mau kemana? Tidur di kamar  sama aku,kayak biasanya." Ucap Jaemin

"Malam ini aku mau tidur di sofa aja." Ucap Nana

"Tunggu. Kamu ini kenapa sih sebenarnya? Aku mau jelasin semuanya dulu." Ucap Jaemin

"Gak. Aku gak mau denger apa-apa sama kamu. INTUNYA, KAMU SELINGKUH DARI AKU." Ucap Nana yang menekankan kata itu. Ia langsung meninggalkan Jaemin disana dan langsung menuju sofa. Ia langsung merebahkan tubuhnya dan menutupi wajahnya dengan selimut itu.

Sedangkan Jaemin yang marah sekaligus kesal karena itu,langsung masuk kedalam kamarnya dan langsung membanting pintu hingga menimbulkan suara yang cukup keras. Nana saja yang mendengar itu sampai terkejut.

Keesokannya, Nana terbangun dari tidurnya. Ia mengerjakan matanya kala pandangannya masih kabur. Ia tersentak kala melihat Jaemin yang tengah tertidur di sofa dekatnya.

Laki-laki itu tidur terduduk di sofa tanpa mengenakan selimut. Ia sedikit khawatir karena itu. Tetapi disatu sisi juga ia masih marah. Tetapi juga ia tidak bisa melihat Jaemin seperti ini. Akhirnya sebelum ia beranjak untuk mandi,ia berinisiatif untuk menyelimutinya,dan tak lupa satu kecupan ia berikan dikening laki-laki itu.

Setelah selesai mandi, Nana langsung menyiapkan sarapan untuk mereka. Pada saat ia ingin menyajikan sarapannya, Jaemin datang dengan sudah mengenakan seragam sekolahnya. Wajahnya masih datar,tanda bahwa dia masih marah.

Nana yang juga masih marah pun hanya diam ketika dia datang. Mereka menikmati sarapannya dengan diam.

Setelah sarapan mereka bergegas pergi ke sekolah. Nana berencana untuk naik angkutan umum saja. Mengingat,ia masih marah dengan Jaemin. Tetapi pada saat ia ingin keluar dari apartemen itu,tangannya langsung ditahan oleh Jaemin.

"Mau kemana?" Tanya Jaemin

"Sekolah." Jawabnana seadanya

"Sama aku." Ucap Jaemin yang setelah itu langsung menarik tangan Nana menuju parkiran apartemennya

Disepanjang jalan,mereka berdua hanya diam. Jaemin terus memperhatikan Nana. Biasanya gadis itu akan memeluknya jika berada di motor. Tapi sekarang tangannya malah berpegangan pada pegangan yang berada dibelakang bokongnya. Jaemin yang sedikit kesal pun langsung mengerem mendadak hingga Nana akhirnya memeluknya.

Short Story NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang