Jam masih menunjukan pukul 05:30 pagi dan elisa sudah siap untuk berangkat joging. Elisa mengenakan sweater berwarna army celana training hitam sepatu Kets hitam, rambut ikal sepunggung nya ia ikat kuda memperlihatkan leher putihnya.
Elisa terlihat sangat menawan dan cantik bak dewi Yunani .
Saat sudah keluar gerbang Elisa tidak menemukan seorangpun,mungkin karena masih terlalu pagi untuk orang beraktifitas.ia segera menutup gerbang dan lari santai menuju taman dekat komplek nya.Saat di perjalanan entahlah Elisa merasa seperti ada yang mengikutinya dari tadi .Elisa terus berlari dengan kencang agar cepat sampai taman setidaknya di sana pasti ada orang yang bisa menolongnya seandainya ia sedang dalam bahaya.
Tapi harapan itupun sirnah, tiba-tiba saja lengan seseorang mencekal lengan elisa kuat dan membuat Elisa refleks teriak.
"AAAAAA......... TOLONG.....".teriak Elisa sambil mencoba melepaskan cekalan di lengannya tanpa melihat siapa orang itu.
"Sttttt.......jangan berteriak el".ujar orang itu.
Tunggu.elisa terasa tidak asing dengan suara ini...
Dengan perlahan ia menatap seseorang itu.dan
Deg.
"M-marcel?".Ucap elisa terbata.
"El,kita harus bicara...
Elisa meronta ingin melepas cengkraman marcel,tapi tenaga lelaki ini sangat besar di banding tenaga elisa yang tidak ada apa-apanya.mungkin Marcel bisa mengurung dua lengannya dengan satu lengan besarnya.
"Lepas."
Marcel tidak menggubris pemberontakan yang di lakukan elisa ia malah menariknya ke sebuah mobil yang entah kapan sudah terparkir tak jauh dari tempat mereka berdiri.
Marcel menaruh elisa ke kursi penumpang,dan ia duduk di kursi pengemudi di samping elisa.
Tiba-tiba saja elisa panik karena ia tidak tahu tujuan marcal inginkemana.
"Kamu mau bawa aku kemana? turunin aku sekarang....
Tapi tidak ada pergerakan dari sang empu,ia hanya menatap fokus kedepan.
Elisa yang sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi hanya terdiam sambil menatap ke luar jendela mobil.yang ada di kepalanya sekarang adalah kemana Marcel akan membawanya.
Setelah kurang dari satu jam akhirnya mobil milik marcelpun berhenti di sebuah gedung apartemen yang terlihat mewah.
Tunggu...
Apartemen? untuk apa Marcel membawanya ke apartemen.Fikiran-fikiran negatifpun sudah bersarang di otak elisa sekarang.
Tanpa ba bi bu Marcel langsung turun dari mobilnya dan berjalan kekursi penumpang yang berisi wanitanya.
"Ayo"ucap marcel dingin sambil mengulurkan tangannya kepada elisa.
Perasaan elisa mulai tidak enak,Elisa menerima uluran lengan mercel setelah berdiri dan cekalan lengan marcel sedikit mengendur elisa mencoba untuk lari.tapiiiii rasanya Elisa ingin mengisi takdir yang sedang tidak berpihak padanya.
Dengan cepat lengan marcel menghalau dengan cara memeluk perut elisa dengan satu tangannya."Jangan mencoba untuk kabur lagi el,atau aku akan menghukummu.
Entah apa yang akan di lakukan oleh marcel pada elisa,di sebuah apartemen? Ber dua? Otak elisa sudah penuh dengan fikiran- fikiran negatif.
Marcel membawa memasuki apartemen yang sangat mewah ini lalu berjalan menuju lift,saat sudah sampai lift elisa hanya diam memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa pergi dari cengkraman marcel.
Marcel masih memegangi pergelangan tangan Elisa kuat."huft....bagaimana aku bisa lari darinya sedangkan cengkraman lengannya sangat kuat di lenganku"batin elisa
Tidak ada pilihan lain kecuali mengikuti keinginan marcel.liftpun terbuka langsung kesebuah ruangan yang sangat luas,nuansa berwarna gold dan black terliat sangat mewah.
Marcel membawanya kesebuah sofa besar yang berada di tengah- tengah dan mendudukkan elisa dan dirinya di sana.
Elisa mencoba duduk menjauhi marcel tapi justru mascel yang melihat itu tidak suka ia mendekati elisa dan mencengkram pinggang Elisa supaya menempel dengannya.
Tubuh elisa menegang dan mencoba melepaskan cengkraman marcel di pinggangnya,ia tidak tau kenapa jantungnya berdetak sangat cepat,apakah elisa masih menyimpan perasaan pada lelaki di sebelahnya ini...ah tidak mungkin itu sudah sangat lama.
"Apa yang kau lakukan!? Lepaskan lenganmu dari pinggangku!" Berontak elisa.
"Tidak akan! " Tegas Marcel.
"Sebelum kau mau mendengarkan penjelasanku"ucap marcel lagi kali ini lebih lembut menatap wajah elisa lekat, terlihat dari mata marcel menyaratkan kerinduan yang mendalam pada gadis di depannya ini.Elisa yang di tatap seperti itu sedikit salah tingkah namun ia tutupi dengan amarahnya.
"Jangan tatap aku!
"Kenapa?"tanya marcel dingin.
Entahlah elisa rasa marcel sekarang lebih dingin dari marcel yang dulu.
"Karna aku benci tatapan itu!"tegas elisa sambil membuang wajahnya agar ia tidak menatap lelaki itu.
Jleb.
Hati marcel terasa perih mendengar ucapan wanitanya itu,tapi ia tidak akan menyerah . tiba-tiba saja marcel teringat pria yang bersama elisa saat itu.
"Siapa dia?"tanya marcel dingin.
Elisa langsung menengok kearah Marcel dengan dahi berkerut.
"Siapa apa maksudmu?
"Lelaki itu,yang bersamamu kemarin malam.
Elisa langsung memasang smirknya .
"Dia pacar ku,knp?
Dari nadanya seperti elisa menantang marcel,dan itu sebuah kesalahan telah membuat singa terusik.
Tiba-tiba saja marcel langsung mencium bibir elisa dengan ganas.elisa di buat terkejut bahkan ia tidak bisa menolah ciuman marcel,lelaki itu tidak memberikan sedikit ruang untuk elisa bernafas.kalau seperti ini caranya elisa bisa mati kehabisan nafas.
Setelah marcel merasakan puas dan merasa elisa kehabisan nafas ia baru melepaskan pangutan mereka dengan nafas berderu.
Elisa mengambil nafas sebanyak-banyaknya.astaga ia hampir saja mati.
"Apa yang kau lakukan! Marah elisa.
"Menciummu." Jawab marcel polos.
Aaaaa akhirnya update jga 😭
Sory yak guys yang
Udah nunggu☺️Insyaallah aku bakal mulai aktif update 🤗🤗
Jangan lupa vote dan sarannya yak guys karna itu buat aku tambah semangat buat update lgii😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Elisa
Teen Fiction#MARCEL REVANDO SAMUEL #ELISA NAFEEZA AZZAHRA "Apa gua harus pergi dulu baru lu bisa ngehargain kehadiran gua?.apa sebelum bahagia harus merasakan sakit dulu?.apa dengan gua pergi bisa bikin Lo bahagia?.klo semua itu benar,gua bakal pergi dari lu ce...