12.mencoba bertahan

130 14 0
                                        


Dua minggu lagi sekolah akan mengadakan ujian kenaikan kelas (UKK).begitupula dengan elisa yang akan menginjak kelas 12.pagi ini suasana hati elisa sedang tidak baik, pasalnya marcel sejak kemarin tidak memberi kabar apa-apa padahal elisa kira marcel akan meminta maaf padanya dan menjelaskan yang terjadi kemarin yang dia lihat di lorong kelas x.tapi nyatanya nihil,bahkan sekarang ia tidak masuk sekolah dan anehnya lagi fanyapun tidak sekolah hal itu membuat hati Elisa seakan teriris. entah apa yang sekarang marcel dan fanya lakukan elisa fikir ia hanya sebagai pelampiasan marcel untuk melupakan fanya.tapi sekarang fanya telah kembali dan apakan elisa akan di singkirkan.fikir elisa.

Tidak lama bel istirahat berbunyi,para muridpun berhamburan menuju kantin untuk mengisi perutnya yang sudah kelaparan akibat belajar. Inget belajar juga butuh tenaga guys.apa lagi merjuangin dia wkwk.

Keadaan kelas yang sepi tinggal ada elisa dan bela,belapun yang sedari tadi melihat tingkah sahabatnya itu tak sabar ingin bertanya.

"Sa.
Panggil bela.

"Hm.

"Lu kenapa?lemes amat perasaan?

Elisa hanya menggelengkan kepala sebagai jawabannya.

Bela yang melihat jawaban menggeleng elisa menghela nafas.

"Sa,kalo ada masalah yang buat lu gak bisa nanggung sendiri gua siap nanggung masalah lu.guakan sahabat lu, jadi gua mohon berbagi masal lu sama gua.ujar bela lembut.

Elisa langsung menatap wajah bela.dan ia langsung memeluk bela,bela yang terkejut akan tingkah elisa ia mencoba mengerti dan mengelus pundak elisa yang sudah bergetar.elisa menangis di pelukan bela.

"Kenapa dia jahat benget sama gua bel?hiks.
"Gua salah apa...hiks...hiks...
Ucap elisa sambil menangis.

"Sut....jangan nangis sa,lu gak salah apa-apa. Ujar bela menenangkan.
"Pulang sekolah kerumah gua lu ceritain semuanya sama gua biar gua bisa bantu cari solusi.oke?lanjut bela.

Elisa hanya menganggukan kepala.iapun berfikir memang ia sedang bituh solusi untuk masalah ini.

Di sinilah elisa,di rumah bela.

"Bel.panggil elisa.

"Hm.

"Kok rumah Lu sepi banger.keluarga lu pada kemana?tanya elisa.

Bela tersenyum miris.
"Bokap lagi le luar kota ada urusan bisnis,sendangkan nyokap gua,lu tau sendiri sa.mana bisa nyokap gua tanpa bokap gua begitupun sebaliknya.sedangkan gua?bahkan mereka gak pernah nganggep gua ada.walaupun hidup gua terjamin,tapi gua gak butuh semua harta mereka,gu cuma minta sedikit perhatian dari mereka hiks.ucap bela berakhir dengan tangisan.

Elisa ikut sedih dengan apa yang  ini alami.ia langsung memeluk tubuk bela sambil mengelus punggungnya yang bergetar hebat.

"Jangan sedih bel,kan ada gua.gua siap 24 jam jadi kk lu buat ngasih ceramah tiap hari.ujar elisa sambil menghibur bela.

Belapun terkekeh kecil sambil membalas pelukan elisa."makasih sa, lu udah selalu ada buat gua.balas bela.

Bela melepaskan pelukannya pada elisa."eh,kok jadi ke masalah gua.kan niatnya mau nyelesain masalah lu.ucap bela." mana pake acara melow-melowan lagi.lanjut bela sambil mengerucutkan bibir mungilnya.

"Hahahahahah,oh iya ya?kekeh elisa.

"Yaudah yok kamar gua.

Elisa hanya mengikuti langkah bela menuju kamarnya yang ada di lantai dua.

"WHAT.pekik bela saat mendengar cerita elisa.bela benar-benar tidak percaya dengan masalah sahabatnya ini."Sialan tuh si marcel. Geram bela.

ElisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang