Elisa menutup pintu kamarnya tangisannyapun pecah,ia sekarang rapuh,benar benar rapuh.ia jatuh terduduk di depan pinta dan menenggelamkan wajahnya di tangan.
"Kenapa susah sekali cel,membenci lu.hiks.....gua nyerah cel gua nyerah hiks......tapi kenapa lu gak mau ngelepasin gua.hiks....hiks.....hiks.....lu jahat cel lu jahat hiks.....
Marcel masih diam di tempatnya memandang pintu kamar elisa yang tertutup."Gua gak akan pernah lepasin lu sa.ujar marcel yakin.
Skip
Marcel tengah berbaring di kasur king sizenya sambil memejamkan mata.setelah tadi pulang dari rumah elisa marcel memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dan akan kembali lagi besok.dia rasa elisa membutuhkan waktu saat ini jadi marcel tidak memaksanya.
Marcel membuka matanya dan menghadap langit-langit kamarnya."apa gua udah keterlaluan bikin lu sakit hati,sampai-samapi tak ada lagi kata maaf lagi untuk gua.maafin gua sa maafin gua.lirih marcel memjamkan matanya kembali.apa gua harus pergi supaya lu bisa bahagia?tapi gua gak akan sanggup pergi dari lu sa,jangankan pergi jauh dari lu.lu gak ada di sisi gua aja gua rindu.tanpa ia sadari air matanya mengalir di sudut mata marcel.
Marcel benar-benar merasa bingung,entah cara apa lagi yang akan ia lakukan untuk membuat elisa kembali padanya dan memaafkannya.
*****
Sinar matahari pagi masuk kedalan kamar lewat sudut-sudut jendela dengan malu-malu.
Seorang gadis membuka matanya yang sembab akibat terlalu banyak menangis.
Elisa merasa pusing di bagian kepalanya munkin ini karena ia kebanyakan menangis tadi malam.
"Sssshhhhh....ringis elisa memegangi kepalanya.
Elisa berusaha sekuat tenaga untuk bangit dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi.mungkin berendam akan menghilangkan rasa penatnya.pikir elisa.
Elisa barjalan memasuki kamar mandi dan berdiri tepat di depan cermin.ia tersenyum miris dengan kondisinya sekarang." miris banget muka gua.ujar elisa menyentuh wajahnya."apa marcel juga sama kaya gua?hancur.lanjut elisa."tapi gak mungkin dia hancur kayak gua,buktinya dia yang udah buat gua hancur kaya gini."cukup elisa,lu harus kuat buktiin kalau lu bisa tanpa dia.udah cukup hati lu dia sakitin,lu juga manusia lu punya titik kesabaran.tapi sayangnya dia udah melebihi dari kata sabar.ucap elisa menatap bayangannya sendiri dari cermin."jangan ada lagi air mata,semua sudah cukup.ucap elisa menunduk.ia mencoba manahan air matanya agar tidak jatuh,tapi semua itu hanya sia-sia air matanya sudah jatuh tanpa sepertujuan sang pemilik.
Setelah selesai mandi elisa duduk di balkon kamarnya sambil menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong.
Tok-tok-tok
"Non....panggil seseorang di balik pintu,elisa tak mendengan suara itu karena ia sibuk melamun dengan dunianya sendiri.
"Bibi masuk ya.Mendengar tidak ada jawaban dari sang pemilik kamar bi mimin memutuskan untuk izin masuk.saat memasuki kamar bi mimin tidak menemukan sang pemiliknya di dalam." non elisa di mana?.panik bi mimin.
Tapi kepanikannya sirnah setelah melihat pintu balkon yang terbuka.bi mimin menghela nafas lega.ternyata majikannya itu ada di balkon.Bi mimin berjalan menuju balkon,matanya menemukan elisa sedang duduk sambil termenung.
"Non.panggil bi mimin setelah duduk di sebelah elisa.
Elisa yang mendengar ada yang memanggilnya sedikit terkejut dan menghentikan lamunannya.
"Eh bibi,di kira siapa.bikin kaget aja bi.ujar elisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elisa
Novela Juvenil#MARCEL REVANDO SAMUEL #ELISA NAFEEZA AZZAHRA "Apa gua harus pergi dulu baru lu bisa ngehargain kehadiran gua?.apa sebelum bahagia harus merasakan sakit dulu?.apa dengan gua pergi bisa bikin Lo bahagia?.klo semua itu benar,gua bakal pergi dari lu ce...