Elisa menatap tajam marcel yang terlihat sangat polos,lelaki di sampingnya ini benar-benar!"Dasar mesum." Ucap elisa pelan tetapi masih terdengar oleh telinga marcel.
"Hanya denganmu."jawab marcel enteng.
Elisa yang merasa sebal membuang wajahnya.
"Apa yang ingin kau katakan, cepat.aku ingin segera pulang."
"Tatap aku dulu baru aku akan bicara".
Elisa menghembuskan nafas lelah,apa susahnya tinggal bicara!.batin elisa,
Oke kali ini elisa mengalah,ia tatap wajah marcel tepat di matanya.sejujurnya elisa merasa tidak nyaman di tatap seintens itu oleh marcel tetapi ia tahan."Cepat katakan."
"Aku mencintaimu el."
Deg.
Apa ini?apa yang baru saja lelaki itu katakan?mencintainya?entahlah jantung elisa serasa sedang lari maraton saat ini.kalau dibiarkan seperti ini...bisa mati muda ia karna jantungan.tidak-tidak-tidak .
"Kalau cuma itu yang ingin kamu katakan lebih baik aku pulang saja".
Elisa sudah bersiap ingin berdiri tetapi tiba-tiba saja marcel menarik lengannya dan berakhirlah ia yang terjatuh tepat di pangkuan marcel.
Elisa langsung membatu dan membelalakkan matanya saking terkejutnya.
"Aku belum selesai bicara kenapa kamu senang sekali memutuskan percakapan orang hemmm?."
Yang di tanya hanya diam,Elisa masih syok dengan perlakuan marcel.saat kesadarannya mulai kembali iya memberontak di pangkuan marcel.
"Lepaskan aku!."
"El!"teriak marcel.
Elisa langsung diam membeku ia tak pernah melihat marcel membentaknya kencang seperti itu ,seketikapun nyalinya ciut hanya karena bentakan marcel.
Marcel menghembuskan nafas pelan dan mendekatkan bibirnya ke telinga elisa.
"Kau bisa membangunkan singa yang tertidur kalau memberontak seperti tadi di pangkuanku,dan aku tidak bisa janji untuk keselamatanmu."bisik marcel.
"Jadi ku mohon diamlah." Lanjutnya.
Elisa yang bukan gadis polos lagi langsung mengerti kemana arah bicara marcel apalagi ia tinggal di kota yang lumayan bebas seperti ini, untuk mencari aman akhirnyapun elisa langsung mengangguk polos.
"Good girl."ucap marcel sambil tersenyum lenggannya tidak hanya diam iya mengusap Surai elisa yang lembut itu.
*****
Setelah berbicara panjang yang di lakukan kedua insan yang yang tak lain elisa dan marcel.mereka sedang di dalam mobil BMW berwarna hitam melaju dengan kecepatan normal menuju kediama elisa.
Selama perjalanan elisa hanya diam memikirkan percakapan mereka berdua tadi saat di apartemen mercel,jujur rasa sakit itu masih ada dimana marcel lebih mempercayai wanita itu dari pada dirinya kekasihnya sendiri.
Jujur elisa sudah memaafkan kesalahan yang pernah marcel perbuat padanya.karna elisa bukan seorang yang pendendam hatinya begitu lembut seseorang yang mempunyai hati besar siapapun yang memilikinya kelak ia pasti seseorang yang sangat beruntung.tapi untuk kembali pada marcel? Entahlah ia belum siap,ia masih takut,takut kejadian itu terulang kembali.
Diam-diam marcel melirik elisa yang menatap keluar jendela dengan tatapan kosongnya.
Jujur marcel sangat takut kalau gadisnya tidak bisa memaafkannya,ia tidak ingin kehilangan wanitanya lagi . Cukup karena kesalahan kemarin saja ia menyesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elisa
Teen Fiction#MARCEL REVANDO SAMUEL #ELISA NAFEEZA AZZAHRA "Apa gua harus pergi dulu baru lu bisa ngehargain kehadiran gua?.apa sebelum bahagia harus merasakan sakit dulu?.apa dengan gua pergi bisa bikin Lo bahagia?.klo semua itu benar,gua bakal pergi dari lu ce...