YES, DADDY [09]

4K 339 148
                                    

Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak, apapun itu aku sangat menghargainya.

Stay safe!

Sorry for typo!

Enjoy!


🤧🤧🤧

2 Minggu berlalu, Raka memilih untuk kembali ke apartemennya. Jujur, Raka merindukan sosok Dara yang selalu tersenyum manis padanya.

Sejak dirinya tak lagi tinggal di rumah itu, Dara jarang menghubunginya. Mungkin wanita itu tengah sibuk bahagia sampai melupakan dirinya.

Disini di malam ini, Raka menatap rintik hujan yang berjatuhan. Ia menghela nafasnya sambil menegak minuman kaleng yang sengaja ia beli. Karena hujan ini dirinya harus lambat sampai di apartemen dan harus berteduh di mini market karena lupa membawa jas hujan. Ingin menerobos juga dirinya harus berpikir dua kali, bagaimana jika dirinya sakit? Di apartemennya tidak ada Dara yang akan merawatnya.

Mengingat hal itu lagi-lagi Raka tersenyum pedih.

"Kak Raka?" Panggil seseorang dari belakang membuat Raka menoleh.

"Wenda?" Ucap Raka saat melihat adik kelasnya itu berjalan mendekatinya. Tatapan Raka beralih pada kantong kresek yang gadis itu bawa.

"Banyak banget" ucap Raka. Wenda hanya terkekeh sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Ingat dengan sosok Wenda? Benar, ternyata gadis itu adalah adik kelasnya di sekolah. Raka terkejut karena ternyata dirinya satu sekolah dengan Wenda, beberapa kali bertemu dan yang pastinya selalu Wenda yang menyapa lebih dulu membuat mereka sedikit akrab.

"Lagi pengen nyemil kak, kakak lagi neduh ya?" Tanya Wenda basa basi.

"Ya gitu deh, hujan deras gini mending neduh dulu daripada nyari penyakit" ucap Raka membuat Wenda menganggukkan kepalanya setuju.

"Aku ikut boleh?" Tanya Wanda.

"Duduk aja, masih kosong kok" jawab Raka. Di dalam hati Wenda memekik senang.

"Ujian udah makin dekat ya kak, kakak ada ikut les" tanya Wenda.

"Enggak sih, percaya sama kemapuan diri sendiri aja nanti" sahut Raka terkekeh pelan.

"Semangat ya kak, kakak pasti bisa" Raka menganggukkan kepalanya membuat Wenda gusar. Bagaimana caranya agar percakapan mereka menjadi hidup? Wenda masih mau berlama-lama dengan Raka.

"Lu suka baca?" Tanya Raka tiba-tiba saat melihat novel yang ada di tas kecil Wenda.

"Eh, iya kak. Apalagi kalau baca novel gitu, suka banget aku. Kakak suka baca juga?" Tanya Wenda semangat.

"Sama kayak kak Dara"

"Gak juga" jawab Raka.

"Itu novel keluaran terbaru ya? Seru?" Tanya Raka. Wenda mengerjapkan matanya berkali-kali sambil menyelipkan rambutnya.

"Iya kak, baru rilis 5 hari yang lalu. Aku suka banget sama ceritanya. Seru gitu, kayak cerita cinta anak remaja jaman sekarang. Terus isi konflik yang lumayan bikin geregetan" ujar Wenda membuat Raka menganggukkan kepalanya paham.

"Kak Dara udah punya yang ini belum ya?"

"Kakak tertarik sama novel? Kok tiba-tiba nanya gitu? Mau beli juga kak?" Cerca Wenda membuat Raka terkekeh pelan.

"Enggak, gak doyan baca novel. Tapi ada seseorang yang suka banget sama novel, jadi kepikiran dia aja" ujar Raka. Wenda tersenyum kecil menanggapi, padahal hatinya sudah ketar-ketir.

YES, DADDY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang