Dia Yang Tak Terlupakan.

2.6K 270 39
                                    

"DIKIT LAGI EL! JANGAN SAMPAI KENDOR" teriak Rimba saat melihat motor anak nya yang akan mencapai finish.

Rimba tertawa sambil bertepuk tangan saat Elangit mencapai finish lebih dulu dari pada lawannya.

"MENANG WOY MENANG" teriak Elangit heboh sambil melepas helm nya. Para sahabatnya bergerumul datang menghampiri Elangit. Ber-tos ria ala laki-laki.

"Gila El, si Darmawan ketinggalan jauh!" Ucap Farhan sambil mengacungkan jempolnya.

"Gue gitu, jangan panggil Elangit kalau segitu aja gak bisa gue kalahin. Bibit unggul ini" ucap Elangit sambil menepuk dadanya.

"Halah gaya aja kamu" ucap Rimba sambil memukul pelan kepala anaknya.

"Lawan daddy aja kamu sampai guling-guling karena kalah" ucap Rimba meledek membuat Elangit misuh-misuh.

"Ini pak tua ngapain disini sih, El bilangin mama ya kalau daddy ikutan balapan liar!" Ucap Elangit.

"Gali kuburan sendiri namanya kamu itu, mama jadi tau dong kalau kamu juga balapan" ledek Rimba membuat Elangit bungkam.

"Bapak lo gaul juga ya El" bisik Bastian.

"Kalian gak usah muji-muji bapak gue, entar kepalanya kebesaran!" Ucap Elangit membuat Rimba mendengus kesal. Untung anak sendiri.

"Han, gue pulang aja deh ya. Ntar ketahuan mama kalau lama-lama, masalah duitnya lo aja yang ambil, di sekolah kita bagi-bagi" ucap Elangit.

"Dad pulang, di cariin mama loh!" Ucap Elangit saat melihat Rimba yang tengah mengobrol dengan Cantika, anak perempuan yang memang kerap kali hadir di setiap balapan.

Rimba mengangguk lalu menaiki motornya.

"Farhan, Bastian, Bimo, om pulang dulu" ucap Rimba.

Di perjalanan ke rumah, dua orang itu juga saling mendahului satu sama lain. Rimba yang memang tidak mau kalah, sedangkan Elangit yang memang suka menjahili daddy nya.

"KATANYA PENGUASA JALANAN, MASA LAWAN DADDY GAK BISA" teriak Rimba saat melihat Elangit yang berada di belakangnya.

"BUKAN GAK BISA, EL SENGAJA NGALAH SOALNYA KALAU DADDY KALAH NANTI NANGIS." Rimba langsung mendengus lalu memelankan laju motornya.

"GAK USAH TERIAK-TERIAK, NANTI ORANG BANGUN GARA-GARA KAMU." Ujar Rimba.

"INI PAK TUA GAK NYADAR DIRI APA GIMANA YA? KAN DADDY YANG DULUAN TERIAK-TERIAK."  Elangit lalu menyalip Rimba sambil bergaya di atas motornya.

"Anak kurang ajar!" Umpat Rimba.

Elangit mematikan motornya saat mendekati rumah, lalu melihat ke belakang dimana daddy nya yang juga melakukan hal yang sama. Mereka sama-sama meringis lalu mendorong motor mereka agar memasuki rumah.

"Jangan berisik! Nanti mama bangun gimana." Ujar Elangit saat melihat daddy nya tak sengaja menyenggol gerbang.

"Gak sengaja, siapa suruh naruh gerbang di sana."

"Ya mana gue tau, kan lo yang punya nih rumah," Ujar Elangit sambil mencibir.

"Bahasanya! Gue aduin lo sama mama tau rasa," Jawab Rimba membuat Elangit mendelik.

"Nah daddy juga sama tuh." Rimba menghela nafas saat dirinya tidak bisa menang melawan Elangit. Ia memilih untuk diam lalu melepaskan helm yang ia gunakan.

"Masuk kamar, jangan lupa bersihin badan," ujar Rimba sambil membuka pintu rumah.

Ia langsung tersenyum canggung saat melihat Dara yang kini menatap mereka dengan senyuman lebar.

YES, DADDY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang