YES, DADDY [03]

6.4K 398 7
                                    

Heyoo!!

Widih, lama banget dah gak nongol disini😗

But, here we go.

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak, apapun itu aku sangat menghargainya.

Sorry for typo!

Enjoy!!

Stay safe✊

🐯🐯🐯

"Gimana? Seneng gak?" Tanya Farrel tanpa menolehkan kepalanya menatap Dara yang kini tengah memakan jagung bakarnya. Farrel menatap lurus ke arah jalanan sambil mendengarkan lagu yang Dara putar di radio mobil.

"Seneng banget, makasih ya Farrel. Nanti kalau ada pasar malam lagi kita ke sana ya. Apalagi makanan nya banyak banget, murah-murah lagi" ucap Dara bersemangat.

"Saking murahnya nih, Dara borong banyak makanan. Dara jadi bingung nanti mau makan yang mana dulu" gumamnya sambil menoleh ke arah belakang dimana banyak kantong plastik yang ia taruh di kursi belakang. Jangan tanya apa isinya, yang jelas itu semua adalah makanan yang Dara beli tanpa berpikir dua kali. Makanan itu terlihat enak maka Dara akan beli, Dara jadi tertawa melihat wajah cengo Farrel yang melihat dirinya menenteng banyak kantong plastik di kedua tangannya.

"Nanti simpan di kulkas kalau gak habis lu makan" saran Farrel yang langsung di angguki oleh Dara.

Dara melirik Farrel diam-diam, di sela-sela kunyahan nya Dara berpikir apakah dia harus bercerita kepada Farrel jika dirinya bertemu Kevin?.

Ah tidak, Farrel juga tidak akan terlalu perduli. Lagi pula dirinya dan Kevin sekarang hanya sebatas teman biasa saja, tak ada hal yang harus Dara ceritakan mengenai hal itu.

"Farrel berhenti!" Ucap Dara tiba-tiba membuat Farrel yang dari fokus menyetir menjadi mengerem mendadak. Ia menoleh ke arah kaca spion mobilnya memastikan jika tidak ada motor atau mobil di belakangnya.

"Apaan sih Dar, lu ngagetin aja. Gimana kalau ada motor atau mobil di belakang? Bahaya tau" marah Farrel.

"Maaf Dara cuma gak mau kelewatan itu" ucap Dara sambil menunjuk beberapa anak kecil yang sedang duduk di trotoar sambil menatap mobil dan motor yang berlalu lalang.

Farrel berdecak, lalu menyilang kan kedua tangannya di depan dada menunggu apa yang akan Dara lakukan.

"Dara turun ya Farrel? Tunggu disini, jangan marah-marah nanti Dara terima kok hukuman dari Farrel tapi Dara mau nyamperin anak-anak itu boleh?" Tanya Dara sambil melepaskan sabuk pengamannya.

Melihat Farrel yang hanya diam acuh menatap ke arah depan membuat Dara menghela nafasnya, Dara meraih beberapa kantong plastik yang ada di kursi belakang lalu menoleh ke arah Farrel.

"Dara keluar dulu, bentar aja jangan tinggalin Dara oke?" Ucap Dara sambil mengecup singkat pelipis Farrel.

Farrel masih diam sambil menatap Dara yang kini tengah mengobrol dengan anak-anak itu, melihatnya membuat Farrel teringat akan masa kecilnya dulu. Dimana ia sudah bekerja di usia yang masih belia, mungkin dulu Farrel tak harus panas-panasan untuk menjual koran atau makanan di lampu merah. Tapi sekali ia bekerja nyawanya taruhannya.

Farrel menyentuh lengan kirinya, dimana ada bekas luka yang ia tutupi dengan tatto. Tapi kejadian itu selalu membekas, bagaimana Farrel kecil bermain dengan pisau dan pistol untuk mempertahankan diri.

Farrel bahkan merasakan nafasnya memburu kala mengingat itu, apalagi kini Dara tengah mengandung membuat Farrel lebih sering mengingat masa kecilnya yang bisa dikatakan tidak baik.

YES, DADDY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang