Yooo!!!
Akhirnya update juga huhu:')
Ayo tinggalkan jejaknya, apapun itu aku sangat menghargainya!
Dan ini part panjang banget, tapi ya sudah lah.
Setelah tamat, beberapa part di cerita ini aku unpub yaaaaa.
Hehe, udah gitu aja. Maaf karena nunggu lama, dan semoga kalian suka.
✨✨✨
Dara membuka matanya perlahan, mengerjapkan matanya berkali-kali lalu dengan cepat ia melihat ke arah samping untuk memastikan jika Farrel masih bersamanya.
Dara tersenyum hangat saat melihat sosok Farrel yang tertidur di sampingnya.
"Ini beneran Farrel kan?" Bisik Dara pelan. Ia tersenyum kecil saat tak mendapat respon dari Farrel. Ia melirik ke arah jam yang menunjukan pukul 5 pagi.
"Dara kayaknya terlalu semangat buat lihat Farrel hari ini, sampai Dara bangun jam segini" gumam Dara.
Dara turun dari kasur untuk melihat Jefran dan Elangit yang nampak tertidur lelap di box bayi.
Dua anak itu bahkan tidak banyak menangis malam ini, apa karena papa mereka sudah pulang? Jadi mereka tidak rewel seperti biasanya.
Dara mengusap pelan kepala anak nya secara bergantian, lalu menjauhkan dirinya dari box takut jika kedua anaknya itu akan terbangun.
Lagi, Dara menoleh ke arah Farrel yang nampak damai dengan tidurnya. Kakinya melangkah mendekati sisi Farrel, menarik selimut agar menutupi tubuh Farrel.
"Dara ke dapur dulu ya" izin Dara. Ia mengecup kening Farrel singkat, lalu melangkahkan kakinya pergi.
Ia menuangkan air ke dalam gelas, meminumnya hingga habis. Matanya menjalar melihat setiap sudut rumah yang nampak sedikit gelap karena lampu yang tidak ia nyalakan.
Tiba-tiba dirinya teringat pertengkarannya dengan Rimba kemarin, apa dirinya keterlaluan?
Dara menghela nafasnya, lalu melihat kamar tamu yang biasa Rimba tempati. Entah suruhan dari mana, ia melangkahkan kakinya ke kamar Rimba.
Dara mendengus karena pintunya yang tak di kunci. Kebiasaan laki-laki itu jika kamar pasti tidak di kunci, bagaimana jika ada maling yang masuk?
Huh! Bahkan Dara ingin sekali mengomeli Rimba saat ini.
Dara meneliti kamar itu, tak ada yang berubah. Hanya ada beberapa tumpuk kertas dan juga barang milik Rimba lainnya.
Dara duduk di kasur, menatap seisi kamar.
Lihat! Bahkan sampah makanan ringan tidak Rimba buang pada tempatnya, malah di biarkan ada di atas meja!
Dara lagi-lagi mendengus kesal, tak heran dengan perilaku Rimba yang begitu berantakan.
Tangannya beralih pada tumpukan kertas, Dara enggan untuk membaca apa isinya. Hanya berniat untuk merapikannya saja.
"Kebiasaan banget kalau surat penting enggak di benerin!" Gerutu Dara sebal.
"Rimba itu bener-bener ya! Gimana kalau Farrel kesusahan nyusun semuanya? Kan kasian kalau Farrel harus nyusun lagi. Berantakan banget sih!" Kesal Dara.
Setelah merapikan semua kertas itu, ia beralih pada laci kecil untuk mengambil klip kertas. Tapi satu hal yang menarik perhatiannya, buku gambar dengan cover barbie.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, DADDY [END]
RomanceBaca aja lah, bingung ngasih deskripsi apa. [Belum di revisi] Sequel of Berandalan