Yoo!!
Long time no see.
Stay safe ya!
Tinggalkan jejak, apapun itu aku sangat menghargainya.
Sorry for typo!
✨✨
Dara tidak tau, entah angin apa yang menimpa Farrel di jalan sampai pulang-pulang laki-laki itu malah menjadi Rimba.
Dara menutup telinganya saat mendengar suara motor Rimba yang ada di garasi. Sedari tadi entah apa yang di lakukan laki-laki itu, yang ada hanya suara motor membuat Dara terganggu.
Dara yang sudah tidak tahan itu pun keluar dan melihat Rimba yang tengah memainkan motornya. Dengan perasaan jengkel, Dara melepas sendal rumahannya dan melemparkannya ke arah Rimba.
"Anjir, hujan sendal" ucap Rimba sambil menatap ke atas untuk memastikannya.
Dara berkacak pinggang menatap Rimba gemas.
"Berisik tau! Nanti kalau ada tetangga yang protes gimana?" Ucap Dara membuat Rimba menoleh menatapnya.
"Oh jadi ini sendal lu?" Ucap Rimba saat melihat Dara yang hanya mengenakan satu sendal.
Dengan kesal Rimba melemparnya ke luar pagar hingga tergeletak di jalan, Dara menatapnya terkejut.
"Bye sendal jelek!" Ucap Rimba membuat Dara kesal.
"Sendal Dara kok di buang" kesal Dara sambil mendekati Rimba.
"Rimba itu berisik, nanti kalau tetangga protes gimana?" Tanya Dara.
"Ya terserah lah, tutup aja telinga kalau gak mau denger" jawab Rimba acuh.
"Rimba kalau mau benerin motor itu di bengkel, ini rumah bukan bengkel"
"Nah! Kalau gitu gue buka bengkel aja disini" ucap Rimba membuat Dara kesal bukan main.
"Dara pukul pakai sendal lagi baru tau rasa!" Ucap Dara.
"Awhh" Dara meringis saat merasakan tendangan di perutnya membuat Rimba menatap aneh dirinya.
"Makin gak jelas nih cewek, gua pukul kagak malah kesakitan" gumam Rimba.
Dara menatap sinis ke arah Rimba, lelah menghadapi Rimba membuat Dara memilih untuk diam. Dengan langkah pelannya, Dara mendekati gerbang untuk mengambil sendalnya kembali.
"Heh mau kemana lu?" Tanya Rimba.
"Gak usah kepo bisa?" Ucap Dara mendelik menatap Rimba.
Rimba mendengus kesal lalu kembali memperbaiki motornya. Sesekali ia akan melirik ke arah Dara yang berjalan pelan membuat Rimba gemas sendiri.
"Bahkan kura-kura jalannya lebih cepet dari dia" gerutu Rimba.
Rimba mengernyit saat Dara berjalan ke tengah jalan, dengan cepat Rimba berlari mendekati Dara dan menarik wanita itu agar menyamping.
"Aduh" pekik Dara saat tiba-tiba tubuhnya di tarik.
"Bego itu jangan di borong semua!" Umpat Rimba kesal.
"Apaan sih"
"Lu liat dong jalan lu udah pelan gitu, nanti kalau ada mobil atau motor gimana? Lu lari kan gak bisa" omel Rimba.
"Tunggu disini"
Rimba ke tengah jalan untuk mengambil sendal milik Dara, sedangkan Dara menunggu di tepi jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, DADDY [END]
RomanceBaca aja lah, bingung ngasih deskripsi apa. [Belum di revisi] Sequel of Berandalan