Heyoo!!
Nah makin sering update nih yuhu.
Kasih aku semangat dengan selalu meninggalkan jejak apapun itu aku sangat menghargainya.
Stay safe ya!
Sorry for typo!
Enjoy🤟
😎😎😎
"AKHH" teriak Maya menahan sakit.
"Farrel-"
"Diam" bisik Farrel.
"Sakit Rel" ucap Maya sambil menitikan air mata.
"Gua udah bilang kan, jangan ganggu gua. Gua berulang kali udah nyuruh lu buat pulang" desis Farrel dengan nada rendahnya.
Maya meringis saat tangannya di lipat ke belakang tubuhnya dengan kasar oleh Farrel.
"Gua gak pandang siapapun buat nyakitin orang, entah lu atau orang lain. Kalau ada yang ganggu gua, gua gak akan segan buat main kasar" ucap Farrel.
"Lu bilang apa? Mau jadi yang ke dua? Lu ngajakin gua nikah?"
"Cuih!" Farrel meludah sambil menatap bengis ke arah Maya.
"Lu punya apa sampai lu bisa-bisanya nawarin diri ke gua?"
"Kalau pun gua berniat buat nikah, lu bukan orangnya"
"Wajah cantik lu ini gak bikin gua tertarik sama sekali"
"Jangan muncul di hadapan gua kalau lu masih sayang nyawa"
Duk!.
Maya terjatuh saat Farrel mendorongnya dengan kasar. Maya meringis saat kakinya menyentuh permukaan lantai. Desiran angin malam di atas rooftop salah satu restoran ternama Singapura menerpa wajah Maya yang nampak lebih tirus dari sebelumnya.
"Rel-"
Farrel melenggang pergi sambil sesekali bersenandung dengan tangan yang di masukan ke dalam kantong celananya, seolah-olah tidak terjadi apapun.
Maya menatap nanar kepergian Farrel, dan sampai kini pun perasaannya tak berubah. Setelah apa yang Farrel lakukan, dirinya masih menginginkan laki-laki itu.
"FARREL!"teriak Maya frustasi. Ia merangkak hendak menyusul Farrel namun gerakannya tertahan saat merasakan sesuatu menyentuh pundaknya.
Ia mendongak ke atas, menemukan wajah Reza yang menatap datar ke arahnya.
"Bangun" perintah Reza. Maya tertatih, satu tangannya memegang kuat lengan Reza yang menjadi tumpuannya.
"Mending lu pulang, lu dengerin kata-kata dia. Jangan ngeyel kalau di bilangin, lu masih muda untuk kehilangan nyawa dengan alasan yang sia-sia" ucap Reza.
"Gua suka sama dia Za, gua cinta!"
"Bahkan perasaan gua gak berkurang sedikit pun" isak Maya.
"Gua gak tau kenapa kebanyakan cewek kayak lu ini".
"Udah di sakiti beberapa kali, tapi lu masih bilang cinta" ejek Reza.
"Lu bisa bedain mana cinta atau bego gak sih?" Lanjut Reza lagi.
Reza melepaskan pegangan Maya lalu melipat kedua tangannya di depan dada. Ia menatap Maya sekilas lalu menggelengkan kepalanya.
"Dengan lu yang sekarang ini, lu masih bisa dapetin orang lain. Lu gak perlu terlihat seperti pelakor yang terobsesi sama suami orang".
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, DADDY [END]
RomanceBaca aja lah, bingung ngasih deskripsi apa. [Belum di revisi] Sequel of Berandalan