9. Perasaan aneh

710 103 37
                                    


Sungchan terus tersenyum dari tadi pagi entah karena apa. Yang jelas dirinya merasa bahagia dan selalu ingin tersenyum. Dokter tampan itu bahkan menyapa para suster atau ob yang ditemuinya. Tidak seperti Sungchan yang biasanya. Biasanya Sungchan tidak pernah menyapa orang lain, hanya sekedar tersenyum tipis saja. Hal itu mampu membuat hampir semua orang terkejut dengan tingkah lakunya.

Terutama Jungwoo. Jungwoo benar-benar terkejut saat Sungchan menyapanya pagi tadi. Dokter tampan itu terlihat sangat senang sekali hari ini. Jungwoo sendiri tidak tau penyebabnya. Akhirnya Jungwoo memutuskan untuk acuh dan kembali pada pekerjaannya sendiri.

Didalam ruangannya, Sungchan masih saja tersenyum. Ia memandangi foto digaleri ponselnya. Itu adalah foto dirinya dan Hana yang diambil semalam. Sejak makan malam antara dirinya dan Hana semalam, membuat sesuatu dalam dirinya bergejolak. Sungchan pun tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya sendiri.

Lamunan Sungchan tersentak saat sebuah notif pesan terdengar dari ponselnya. Itu pesan dari Haechan. Senyumnya luntur perlahan, digantikan dengan rasa bersalah yang memenuhi relung hatinya. Haechan adalah kekasihnya, tapi dibelakang Haechan, dirinya malah bersenang-senang bersama Hana. Sungchan menggelengkan kepalanya lalu membalas pesan Haechan. Haechan kekasihnya dan Sungchan tidak seharusnya mengabaikan Haechan.

Setelahnya Sungchan meletakkan ponselnya diatas meja dan memfokuskan dirinya pada beberapa hasil tes kesehatan pasiennya.

"Fokus pada pekerjaanmu Sungchan." Ucapnya.

[ My Home ]

Haechan menatap layar ponselnya dengan rasa senang dan bahagia yang melingkupi dirinya. Sungguh, Haechan benar-benar senang karena sang kekasih akhirnya membalas pesannya setelah beberapa hari mengabaikan seluruh pesannya. Haechan segera membuka pesan dari Sungchan dan membalasnya dengan cepat. Hanya dengan melihat pesannya dibalas oleh Sungchan dapat membuat semangat Haechan kembali bangkit.

Haechan duduk dimeja kerjanya lalu menatap layar laptop yang menyala dihadapannya, menampilkan sebuah desain pakaian yang terlihat elegan dan mewah. Saat ini Haechan sedang merancang sebuah gaun pernikahan yang elegan dan mewah untuk menambah gaun di butiknya.

' Cklek '

Seseorang membuka pintu ruangan Haechan, membuat namja manis itu mendongak dan menatap orang yang kini berjalan menghampirinya. Orang itu Mark dengan sebuah kantong plastik berukuran sedang dikedua tangannya. Mark memang sering datang kebutik untuk menemui Haechan saat jam makan siang seperti saat ini.

Tanpa disuruh, Mark duduk disofa ruangan Haechan dan langsung menyalakan tv didalam sana. Haechan memandang Mark yang seenaknya saja duduk disofa dan menyalakan tv dengan tajam. Pemuda manis itu bangkit dari kursinya lalu mendorong tubuh Mark hingga laki-laki yang lebih tua terjatuh dilantai dengan kerasnya.

Haechan tidak peduli, pemuda manis itu tertawa terbahak melihat Mark yang meringis kesakitan sembari memegang pinggangnya yang membentur ujung sofa.

"Ya! Apa maksudmu mendorongku?!" Tanya Mark kesal. Dirinya tidak terima didorong begitu saja.

"Masih mending kudorong, daripada hyung yanh seenaknya saja masuk kedalam ruangan orang tanpa permisi." Ucap Haechan dengan kesal.

Mark kembali mendudukkan dirinya disamping Haechan. "Hehehe iya iya maaf. Oh ya! Tadi Doyoung hyung menyuruhku untuk membawakan makan siang untukmu." Mark mengeluarkan makanan dari dalam kantong plastik itu.

My Home || [ Sunghyuck ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang