Sorry for typo.
•
•
•Setelah dari rumah kaca, Sungchan mengajak Haechan untuk pergi ke taman, bermain-main disana dan membeli beberapa makanan serta minuman seperti pertama kali mereka menjalin hubungan dulu. Saat itu Sungchan tidak memiliki uang banyak untuk bisa mengajak Haechan pergi ke tempat yang bagus dan mahal, pemuda itu hanya mampu mengajak Haechan ke taman dan ke cafe untuk membeli beberapa makanan serta minuman. Meskipun sederhana, tapi keduanya merasa bahagia.
Sungchan menatap Haechan yang terlihat sangat bahagia. Melihat betapa indahnya ciptaan tuhan dihadapannya ini membuat Sungchan kembali berpikir, kenapa dulu ia pernah ingin berkhianat? Kenapa dulu hatinya sempat meragu akan sosok malaikatnya? Kenapa dulu ia sempat merasa nyaman bersama orang lain? Rasa bersalah kembali menghantui Sungchan. Kata maaf bahkan terasa tidak bisa untuk menyembuhkan luka dihati Haechan. Jika ada kata selain maaf, Sungchan akan mengucapkannya.
' Sepertinya tuhan berbaik hati padaku hingga memberikan sosok sebaik dirimu dalam hidupku. Tuhan, terima kasih telah memberikan ciptaan seindah ini padaku. Dan maaf karena sempat menyakiti ciptaan mu, tuhan '
Sungchan menatap Haechan dengan senyum teduhnya. Hari ini ia berhasil membuat malaikatnya kembali tertawa lepas dan tersenyum tanpa beban. Sungchan memang tidak bisa berjanji untuk selalu membuat Haechan bahagia seperti ini, tapi ia akan berusaha membuat Haechan selalu bahagia semampunya. Sungchan tidak akan membiarkan binar bahagia itu kembali redup karena dirinya.
"Hari ini aku benar-benar merasa bahagia karena dirimu. Di taman ini pertama kalinya kau mengajakku jalan-jalan berdua. Hanya dengan begitu, aku merasa begitu senang dan bahagia. Saat itu kau belum menjadi seorang dokter seperti saat ini, bahkan uang yang kau miliki tidak sebanyak saat ini. Apa kau ingat masa-masa itu?" Haechan menatap Sungchan disampingnya. Pemuda tampan itu memandang lurus kedepan, senyumnya masih ada diwajahnya.
"Tentu, aku masih sangat mengingatnya dengan jelas. Bagaimana bisa aku melupakan kejadian itu? Kejadian itu terlalu indah untuk dilupakan begitu saja. Taman ini menjadi saksi awal dimana kisah cinta kita dimulai, dan sekarang kita kembali memulai semuanya dari awal ditempat yang sama. Saat itu aku sudah menjadi seorang dokter, hanya saja tidak sesukses seperti sekarang ini." Sungchan masih mengingat semuanya, dari awal kisah cintanya dan Haechan dimulai hingga sekarang.
Lantas keheningan menerpa keduanya. Baik Sungchan maupun Haechan sama-sama sibuk dengan pemikiran mereka masing-masing. Terbesit rasa takut kehilangan didalam hati keduanya. Sungchan tidak akan mampu menjalani hidup tanpa sosok Haechan di sisinya, begitupun Haechan yang tidak akan bisa tersenyum dan menjalani hari-harinya tanpa sosok Sungchan.
[ My Home ]
Malam ini Sungchan mengajak Haechan untuk pergi ke cafe, tempat dimana sebuah suprise telah dipersiapkan olehnya. Haechan hanya diam menatap cafe dihadapannya yang terlihat sepi akan pengunjung. Tidak biasanya cafe ini sepi begini.
"Kenapa cafenya sepi? Biasanya rame." Haechan berucap karena penasaran.
Sungchan hanya tersenyum, "Hari ini adalah hari ulang tahunmu, hyung. Dicafe ini, aku ingin menghabiskan waktu bersama mu dan bernostalgia, mengingat pertemuan pertama kita disini. Terlalu banyak kenangan tentang kita di cafe ini, bukan? Maka dari itu aku sengaja mengajak hyung kemari. Udara semakin dingin, sebaiknya kita masuk ke dalam." Sungchan menarik tangan Haechan pelan ke dalam cafe. Tiba-tiba lampu mendadak mati seketika, membuat semuanya menjadi gelap gulita.
' Dorr '
"Happy Birthday Haechan!!!"
Haechan terkejut saat lampu kembali menyala, memperlihatkan sosok kakaknya, Doyoung, Jaehyun, Jungwoo, Lucas, Mark, dan Hana disana. Doyoung membawa kue ulang tahun ditangannya. Haechan sangat terkejut dan tidak menyangka dengan semua ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/247457426-288-k842567.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Home || [ Sunghyuck ]✔
Fiksi UmumHappy Reading. Sungchan | Dom Haechan | Sub [ Complete ] Disaat hati ini mulai meragu akan hadirmu, kenangan lama tentangmu kembali hadir dalam benakku, membuat hati ini kembali padamu. Jantung ini pernah berpindah, berdetak untuk seseorang lainny...