14. Hati yang meragu

841 112 58
                                    

Chap ini terlalu acak-acakan karena aku belum baca ulang dan revisi. Mohon maaf jika terlalu sulit untuk dipahami.

Jdi kalo kalian gk ngerti sm chap nya, jangan tanya sm aku, karena aku juga blum baca ulang. Kalo kalian gk paham, berusaha paham ya😂






"Haechan, hyung ingin bertanya padamu." Ucap Mark sembari menatap lekat wajah Haechan dari samping.

Haechan menatap Mark, menunggu yang lebih tua berbicara. Mark menghela nafasnya pelan, menyusun kata-katanya dengan baik agar Haechan tak tersinggung atau marah padanya.

"Bagaimana jika aku menyukaimu?" Tanya Mark.

Haechan terkejut mendengar pertanyaan Mark, namun sedetik kemudian ia tersenyum lembut. "Memangnya kenapa? Hyung menyukaiku atau tidak, itu hanya hyung yang tau. Jika hyung menyukaiku, maka aku akan menerimanya, tetapi jika hyung mencintaiku, maka aku akan menolaknya." Jawab Haechan.

Mark mengernyit bingung, "Maksudmu apa? Kau menolakku jika aku mencintaimu?" Tanya Mark.

"Hatiku telah dimiliki orang lain hyung. Aku harus menjaga hati dan kesetiaan ku untuknya. Aku bukan menolak jika hyung mencintaiku, tetapi hatiku mencintai orang lain, hyung." Ucap Haechan lagi.

Mark tertegun mendengar kalimat yang diucapkan Haechan. Pria asal Kanada itu mengalihkan pandangannya pada rumput hijau dan bunga-bunga dihadapannya, tersenyum kecut saat lagi-lagi kenyataan menamparnya. Perkataan Haechan membuat Mark sadar jika lelaki yang dicintainya itu telah menjadi milik orang lain. Mark bukan orang serakah dan egois, ia masih sadar diri.

Haechan memandang wajah Mark dengan perasaan menyesal. Haechan mengetahui perasaan Mark padanya selama ini. Dulu saat SMA, Haechan memang menyukai Mark karena lelaki asal Kanada itu sangat tampan, pintar, dan menawan. Mark adalah definisi seorang laki-laki sempurna. Dulu Haechan sangat menyukai Mark, bahkan mencintai laki-laki itu, namun semuanya berubah saat Haechan tak sengaja bertemu dengan Sungchan.

Sungchan mampu merubah segalanya, termasuk perasaan Haechan terhadap Mark. Dan tanpa sadar, sejak saat itu hati Haechan telah berpaling dari Mark.

[ My Home ]

Sungchan menggenggam tangan Hana, mengajak wanita itu untuk masuk kedalam toko bunga langganannya. Hana menerima genggaman tangan Sungchan dengan senang hati. Sikap Sungchan yang selalu romantis dan perhatian, membuat seorang Kim Hana menyimpan perasaan lebih pada Sungchan. Dokter tampan itu telah menjadi pusat dunia bagi Hana.

Sungchan memandang bunga-bunga disekitarnya, mengambil satu tangkai bunga Dandelion, memberikan bunga itu pada Hana. Hana menolak bunga pemberian Sungchan, wanita bermarga Kim itu tidak terlalu menyukai bunga, dengan kata lain seperti membenci bunga. Sungchan mengernyit heran saat Hana menolak bunga Dandelion digenggamannya. Jika saat ini Sungchan bersama Haechan, lelaki manis itu pasti akan langsung menerima bunga pemberian Sungchan dengan senyum manis diwajahnya.

Sungchan mengembalikan bunga Dandelion ditangannya ketempatnya semula, beberapa bunganya berjatuhan, terbang dibawa sapuan angin. Sungchan menyukai Dandelion, sangat malahan, hanya Haechan yang mengetahui itu.

"Kau tidak suka bunga Dandelion?" Tanya Sungchan sembari terus melangkahkan kakinya dan memandangi berbagai bunga disekitarnya.

Hana dapat melihat raut kecewa Sungchan diwajah lelaki tampan itu. Hana tau dimana kesalahannya. Meskipun dirinya tidak suka bunga, tetapi seharusnya Hana dapat menghargai pemberian Sungchan.

My Home || [ Sunghyuck ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang