5. Kencan

943 129 23
                                    








Haechan menatap pantulan dirinya dicermin. Senyumnya seketika mengembang. Haechan mengambil ponsel miliknya, membuka notif pesan dari sang kekasih. Haechan tidak sabar menunggu kedatangan Sungchan untuk menjemputnya. Laki-laki bermarga Jung itu sedang dalam perjalanan menuju rumah keluarga Lee.

Taeyong memasuki kamar adiknya, ia mengulas senyum tipis. Adiknya benar-benar terlihat sangat cantik dan manis dengan riasan sederhananya. Taeyong tentunya senang melihat senyum dan tawa Haechan yang kembali menghiasi wajah cantik adiknya itu. Senyum dan tawa Haechan berasal dari Sungchan. Taeyong berharap agar Sungchan tidak sama brengseknya seperti Jaehyun.

Taeyong menghampiri Haechan, memandangi pantulan diri adiknya itu pada cermin dihadapannya. Haechan menatap sang kakak lalu memeluk Taeyong dengan erat. Taeyong membalas pelukan Haechan, kebiasaan Haechan ketika bahagia adalah memeluk orang lain yang berada didekatnya.

"Terima kasih telah memberikan ijin untuk aku berkencan dengan Sungchan. Aku menyayangimu hyung". Ucap Haechan.

Taeyong sebenarnya tidak ingin memberi ijin pada Haechan, tetapi melihat binar bahagia dimata Haechan, membuat Taeyong tidak tega jika harus melarang adiknya itu.

"Hyung juga menyayangimu, Haechan. Dimana Sungchan? Kenapa belum datang?". Tanya Taeyong. Taeyong tidak ingin Sungchan melanggar janjinya lagi pada Haechan.

"Sebentar lagi hyung, dia masih dijalan". Haechan melepas pelukannya lalu menatap Taeyong dengan senyum yang masih bertahan diwajahnya.

Dari luar terdengar suara klakson mobil. Haechan tersenyum senang melihat mobil Sungchan terparkir didepan rumahnya. Haechan menatap sekali lagi dirinya dicermin lalu segera keluar dari kamarnya untuk menemui Sungchan. Taeyong menyusul Haechan yang kini telah membukakan pintu untuk Sungchan.

Sungchan mengembangkan senyum terbaiknya pada Haechan. Tatapan Sungchan terkunci pada Haechan. Malam ini Haechan terlihat sangat cantik dan menawan. Hanya dengan riasan sederhana, dapat membuat Haechan terlihat sangat luar biasa mempesona. Sungchan menatap Haechan dengan kagum.

Wajah Haechan memerah sempurna karena mendapatkan tatapan seintens itu dari Sungchan. Ini bukan pertama kalinya Haechan mendapat tatapan itu, tetapi tetap saja Haechan merasa malu.

"Hyung terlihat sangat cantik malam ini". Ucap Sungchan.

"Jangan berlebihan, aku biasa saja. Jangan menatapku begitu, aku malu". Ucap Haechan lalu menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya.

Sungchan tertawa melihat tingkah menggemaskan kekasih mungilnya ini. "Hahaha kekasihku ini lucu sekali sih, membuatku gemas". Ucapnya lalu menarik tangan Haechan yang menutupi wajah cantik namja itu.

Haechan memukul lengan atas Sungchan main-main. "Ish! Berhenti Sungchan! Jika kau tetap begitu, maka kencan kita batal". Ucap Haechan pura-pura kesal.

"Baiklah, aku berhenti. Jangan marah padaku ya hyung? Aku hanya bercanda". Ucap Sungchan. Tidak mungkin kencannya batal begitu saja.

Haechan mengangguk. "Iya, aku tidak marah. Ayo berangkat sekarang". Ajak Haechan.

Sungchan menggenggam tangan kanan Haechan, menuntun pemuda manis itu menuju mobilnya. Sungchan membukakan pintu mobil untuk Haechan, membuat Haechan lagi-lagi merona dibuatnya. Taeyong hanya memandang keduanya dari ambang pintu rumahnya.

Sebelum masuk kedalam mobil, Sungchan menatap Taeyong lalu melambaikan tangannya pada Taeyong. "Aku dan Haechan hyung pergi dulu hyung. Aku berjanji tidak akan membawa Haechan hyung pulang lewat jam 10 malam". Ucap Sungchan lalu masuk kedalam mobilnya.

My Home || [ Sunghyuck ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang