12. Pemandangan menyakitkan

915 121 50
                                    

Judul gak sesuai isi.
Typo tuh lain salahku loh ya, tapi salah keyboardnya. Aku udh ngetik bener, tpi keyboardnya emang suka ngajak kelahi.







Sungchan melangkahkan kakinya memasuki rumah sakit, tempat dimana dirinya bekerja saat ini. Sapaan terdengar saat dokter muda itu menginjakkan kakinya di lorong rumah sakit. Dokter tampan itu hanya merespon seadanya. Rasa bersalah bercampur rindu kian menjadi satu dalam hatinya. Sungchan merindukan mataharinya, tetapi juga merasa bersalah.

Sungchan menggelengkan kepalanya lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju ruangannya. Dari kejauhan Jungwoo menatap Sungchan dengan pandangan yang sulit diartikan. Jungwoo tidak tau harus melakukan apa untuk mencegah kedekatan antara Sungchan dan Hana. Berbicara pun, Sungchan akan mengacuhkannya.

"Kenapa kau tidak memikirkan perasaan Haechan. Kekasihmu membutuhkanmu, Sungchan." Ucap Jungwoo sendu.

Punggung tegap Sungchan menghilang dari balik pintu ruangannya yang perlahan tertutup. Jungwoo hanya bisa berharap agar Sungchan sadar jika sikapnya salah dan membuat orang lain berpikir yang tidak-tidak padanya.

[ My Home ]

Haechan dan Doyoung saat ini tengah berada ditaman, sekedar jalan-jalan untuk menghilangkan rasa bosan keduanya. Taman ini berada tidak jauh dari rumah sakit, tempat dimana Sungchan bekerja. Doyoung sudah menyuruh Haechan untuk menemui Sungchan saat jam makan siang, tetapi pemuda manis itu menolak dengan alasan tidak ingin mengganggu pekerjaan Sungchan.

Doyoung mendudukkan dirinya dikursi taman, menunggu Haechan yang sedang membeli beberapa makanan ringan dan air mineral. Pandangannya menatap sekeliling hingga tertuju pada sebuah objek yang berada tidak jauh darinya. Doyoung terbelalak saat melihat orang itu bersama seorang wanita yang tidak dikenalnya. Orang itu, Sungchan sedang berjalan berdampingan bersama seorang wanita.

Doyoung terus memandangi Sungchan dan wanita itu dalam diam, ingin menghampiri tetapi ia ingat jika Haechan sedang bersamanya. Doyoung berharap semoga Haechan tidak melihat pemandangan tidak mengenakkan itu. Tetapi terlambat, saat ini Haechan sudah berdiri disamping Doyoung, memandangi kekasihnya yang sedang bersendau gurau bersama wanita lain.

Doyoung segera menarik Haechan dalam pelukannya, mendekap tubuh mungil itu dengan erat. Isakkan kecil mulai terdengar dari mulut Haechan. Doyoung menuntun Haechan untuk duduk dikursi agar pemuda manis itu lebih tenang. Diusapnya pelan punggung Haechan yang begetar hebat. Untung saat ini keadaan taman sedang sepi.

"Menangislah, Haechan. Keluarkan semuanya. Jangan dipendam lagi." Ucap Doyoung.

Setelahnya, Haechan menangis dengan keras, mengeluarkan rasa kecewa dan sakit hatinya. Senyum dan tawa Sungchan bukan untuknya lagi, bukan karena dirinya lagi. Seharusnya Haechan sadar jika Sungchan mengabaikannya bukan karena sibuk akan pekerjaan, tetapi karena wanita itu. Hati Haechan sakit, sangat sakit.

Lagi-lagi Haechan bertanya pada dirinya sendiri, apakah Jung Sungchan mencintai seorang Lee Haechan dengan tulus?

[ My Home ]

Taeyong membuka pintu kamar Haechan dengan pelan agar sang pemilik kamar tidak merasa terganggu dengan kehadirannya. Perlahan, Taeyong duduk ditepi ranjang Haechan, menatap sendu wajah sang adik yang masih terdapat sisa-sisa airmata. Taeyong tau bagaimana perasaan adiknya saat ini. Airmatanya tanpa sadar menetes.

My Home || [ Sunghyuck ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang