2. Berbohong

1.2K 154 39
                                    







Hari ini Haechan mengajak Sungchan untuk bertemu ditaman favorit mereka. Ia berharap kekasihnya itu kali ini datang menemuinya. Haechan menunggu kedatangan Sungchan penuh harap. Tatapannya terus melihat kearah pintu masuk taman, berharap jika orang yang ditunggu olehnya akan datang dan menepati janjinya kali ini. Ini sudah 1 bulan semenjak Haechan melihat Sungchan bermesraan berwama seorang wanita ditaman rumah sakit.

Setiap kali Haechan mengingat kejadian itu, hatinya terasa sangat sakit. Siapa wanita itu? Kenapa Sungchan terlihat sangat dekat dengan wanita itu? Apa hubungan Sungchan dan wanita itu?

Hampir ribuan pertanyaan memenuhi pikiran Haechan selama ini. 1 tahun ia dan Sungchan menjalin asmara, membuat Haechan tau bagaimana sikap dan sifat laki-laki yang 1 tahun lebih muda darinya itu. Sungchan bukan tipe orang yang mudah akrab dengan seseorang, tetapi 1 bulan yang lalu kekasihnya itu terlihat akrab bersama orang asing.

Haechan menghela nafasnya. Entah sudah berapa kali Haechan melihat jam yang bertengger dipergelangan tangannya. Waktu terus berjalan dan Haechan tetap menunggu sang kekasih yang sepertinya tidak akan datang lagi kali ini. Haechan mengirimkan pesan pada Sungchan, berharap kekasihnya itu akan membalas salah satu pesan darinya.

Senyum Haechan terpatri diwajahnya saat melihat sang kekasih datang menemuinya dengan jas dokter yang selalu melekat ditubuhnya dan juga berbagai alat medis didalam tas yang dibawanya. Akhirnya Sungchan datang menemuinya kali ini.

Haechan menghampiri Sungchan lalu memeluk laki-laki yang lebih tinggi darinya itu. "Sungchan-ah, bogoshipeo~" Ucap Haechan manja.

Sungchan tidak membalas pelukan atau ucapan Haechan. "Ekhem... Bisa tolong lepaskan pelukanmu dari tubuhku?" Pinta Sungchan dengan wajah datar.

Haechan yang mendengar intonasi suara Sungchan yang berbeda, segera melepas pelukannya lalu mendongak menatap laki-laki yang lebih tinggi. "Wae? Aku sangat merindukanmu makanya aku memelukmu."

"Apakah kau tidak malu dilihat banyak orang disini? Kau lupa jika ini tempat umum?" Sungchan mendudukkan dirinya dikursi yang tadi diduduki oleh Haechan.

Haechan terdiam mendengar ucapan Sungchan. Biasanya Sungchan akan membalas pelukannya dan membalas ucapannya dengan kalimat yang sama, tapi sekarang Sungchan telah berubah.

Haechan berusaha tersenyum lalu menghampiri Sungchan dan mendudukkan dirinya disamping Sungchan. "7 bulan terakhir kau kemana? Setiap kali hyung mengajakmu bertemu, kau selalu sibuk dengan pekerjaanmu. Apakah kau sesibuk itu sampai selaku melupakan pertemuan kita?" Haechan menatap Sungchan dengan tatapan sendunya.

Sungchan tak bergeming. Ia hanya diam mendengarkan ucapan sang kekasih. "Aku terlalu sibuk sehingga melupakan janji bertemu kita." Jawaban yang sama selaku terlontar dari mulut Sungchan.

Haechan tersenyum miris. Tidak adakah jawaban lain selain itu? Haechan meninginkan jawaban yang pasti dari Sungchan. Sesibuk apa Sungchan hingga melupakan dirinya?

"Sesibuk apa dirimu sampai melupakan perjanjian kita?" Tanya Haechan.

"Aku seorang dokter, pasienku sangat banyak dirumah sakit. Tolong mengerti pekerjaanku hyung. Aku sibuk mengurus pasienku yang kondisinya menurun akhir-akhir ini." Ucap Sungchan.

Haechan mengerti seberat apa pekerjaan seorang dokter, tapi apakah Sungchan tidak memikirkan perasaannya yang sakit karena Sungchan selalu mengingkari janjinya.

"Aku sangat mengerti pekerjaanmu. Maafkan aku."

Sungchan menghela nafas lalu bangkit berdiri. "Aku masih ada urusan. Aku permisi." Sungchan melangkah menjauh meninggalkan Haechan sendirian.

My Home || [ Sunghyuck ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang