Haechan berdiri diatas jembatan gantung, tempat dimana Sungchan dan dirinya menjalin kasih pertama kali. Jembatan gantung adalah tempat dimana keduanya saling mengungkapkan perasaan cinta mereka satu sama lain. Ditempat ini pula kisah cinta mereka berawal, melewati suka dan duka bersama. Dan sekarang Haechan kembali lagi kesini, sendirian tanpa kehadiran sang kekasih.
Hari ini genap dua tahun hubungan antara Sungchan dan Haechan. Seharusnya hari ini Haechan bahagia karena hubungannya mampu bertahan selama ini, tapi entah kenapa hanya tatapan sendu dan raut wajah sedihnya yang terlihat. Tidak ada senyum manis yang selalu terukir dibibirnya. Wajah manis itu terlihat tidak bahagia hari ini, entah karena apa. Yang jelas perasaan Haechan campur aduk usai pertemuannya dengan Hana kemarin.
Langit berwarna kelabu, menambah kesan sendu dan sedih bagi Haechan. Hari ini sangat gelap, tidak secerah kemarin, mungkin karena sang matahari bersedih hari ini. Jemari Haechan memegang beberapa bunga yang memang sengaja diletakkan di jembatan itu sebagai hiasan. Dulu Haechan sering pergi ke jembatan ini bersama Sungchan. Sungchan selalu memetik bunga itu untuknya, tetapi sepertinya Sungchan lupa dengannya bahkan dengan hari ini.
"Sepertinya kamu lupa akan hari ini. Kamu benar-benar berubah, sangat berbeda dari dirimu yang dulu. Dimana kamu yang dulu? Aku rindu kamu yang dulu. Kenapa kamu tega melakukan ini padaku? Apakah aku melakukan kesalahan besar padamu?" Lirihnya.
Setetes air langit turun, mengenai punggung tangan mungil Haechan. Lelaki manis itu mendongak, menatap langit kelabu yang bersiap untuk menumpahkan airmatanya. Haechan tersenyum, langit seolah berpihak padanya saat ini.
[ My Home ]
Hana berdiri didepan rumah keluarg Jung. Wanita cantik itu ragu untuk menekan bel disana. Hana belum siap untuk bertemu dengan Sungchan. Entah apa yang dipikirkan oleh Hana sehingga dirinya malah datang kerumah Sungchan untuk menemui dokter tampan itu. Padahal Hana telah berusaha untuk menghindari Sungchan dan melupakan laki-laki itu, tali hatinya tidak bisa berbohong jika dirinya masih berharap akan Sungchan.
Hana membalikkan tubuhnya, berniat untuk pergi darisana. Hana teringat akan Haechan, bagaimana senyum dan sikap baik Haechan padanya beberapa waktu lalu. Hana tidak ingin senyum manis itu hilang dari wajah manis Haechan karena ego dan perasaannya. Mengikhlaskan mungkin terasa sulit, tapi mengikhlaskan adalah cara terbaik untuk mencapai masa depan yang lebih baik.
"Hana?"
Hana menghentikan langkahnya saat suara Sungchan terdengar dalam pendengarannya. Jantungnya berdegup kencang hanya karena mendengar suara Sungchan memanggil namanya. Perasaan yang seharusnya ia hilangkan, kini kembali hadir. Dengan perlahan, Hana membalikkan tubuhnya, menatap Sungchan yang berdiri beberapa meter darinya.
Sungchan menghampiri Hana. Sementara Hana hanya mampu terdiam, kedua kakinya terasa berat hanya untuk melangkah mundur menghindari Sungchan. Hana merutuki kebodohannya sendiri karena berada disini dan sekarang berada didalam situasi seperti ini bersama Sungchan.
"Tentang kejadian di cafe saat itu, lupakan saja dan anggap kita tidak pernah bertemu. Maafkan aku karena mencintaimu disaat kau telah memiliki seorang kekasih. Sekarang aku akan benar-benar pergi dari kehidupanmu dan Haechan. Cinta ini akan berusaha untuk aku kubur dalam-dalam. Terima kasih atas waktumu selama ini. Terima kasih karena telah menemaniku selama ini." Ucap Hana pelan dengan kepala menunduk.
"Ini bukan salahmu, tapi salahku. Perasaan seseorang tidak bisa diatur sesuai dengan keinginan, perasaan akan tumbuh dengan sendirinya tanpa bisa kita cegah. Ini salahku karena telah bersikap seolah-olah memberimu harapan lebih. Maafkan kesalahanku. Semoga kau bisa mendapatkan laki-laki yang jauh lebih baik dariku dan bisa mencintaimu dengan tulus dan apa adanya." Ucap Sungchan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Home || [ Sunghyuck ]✔
Ficción GeneralHappy Reading. Sungchan | Dom Haechan | Sub [ Complete ] Disaat hati ini mulai meragu akan hadirmu, kenangan lama tentangmu kembali hadir dalam benakku, membuat hati ini kembali padamu. Jantung ini pernah berpindah, berdetak untuk seseorang lainny...