23. My Home ( Epilog )

1.1K 74 10
                                    

5 tahun kemudian...

Langit hari ini berubah sendu seketika, awan kelabu memenuhi langit yang sebelumnya cerah. Menutupi sinar matahari hingga bumi begitu kelam. Disaat semua orang memilih berdiam dirumah dan mencari tempat berteduh sebelum hujan datang, berbeda dengan sosok pemuda manis itu. Ia memilih diam diseberang jalan sembari memandang langit kelabu dalam diamnya. Melihat langit kelabu, membuatnya teringat beberapa tahun lalu, masa-masa kelamnya hari itu dirumah sakit.

Memandang tubuh kekasihnya dalam diam saat suara monitor berbunyi. Menangis dalam diam adalah pilihan terbaik saat itu. Itu adalah titik dimana dirinya hancur untuk kedua kalinya setelah kehilangan orang tuanya. Meninggalkan semua kenangan manis dan indah dalam ingatan menyakitkan. Malam itu menjadi malam paling menyedihkan dan menyakitkan.

Kematian adalah sebuah perpisahan yang sangat menyakitkan. Karena setelah itu tidak akan ada lagi yang namanya sebuah pertemuan melepas rindu. Tidak ada lagi perkataan sampai jumpa, hanya ada selamat tinggal.

Hari itu adalah hari dimana Lee Haechan kembali kehilangan belahan jiwanya, kehilangan orang yang dicinta dan disayanginya. Rumahnya, sandarannya, sayap pelindungnya, malaikat penjaganya telah pergi meninggalkannya. Laki-laki terbaik bagi Haechan setelah ayah dan kakaknya itu telah meninggalkannya untuk selamanya.

Jung Sungchan. Laki-laki terbaik dan terbrengsek yang pernah Haechan temui dan cintai sampai saat ini. Laki-laki itu adalah alasan Haechan untuk kuat dan bertahan hingga kini. Sampai kapanpun, Lee Haechan akan mencintai Jung Sungchan dengan tulus dan apa adanya.

"Sayang!!!"

Suara itu terdengar. Membuat Haechan menoleh dan melempar senyum manis. Tuhan sangat baik padanya dengan mengembalikkan lelakinya padanya. Malam sendu itu telah berlalu, meskipun masih ada kehilangan. Haechan memandang laki-laki itu, kakinya melangkah menghampiri laki-laki itu dan memeluknya begitu erat.

Sungchan kembali. Laki-laki itu kembali meskipun ia harus kehilangan kakaknya saat itu. Jantung Sungchan mengalami kebocoran, hal itulah yang membuat detak jantungnya sempat berhenti dan denyut nadinya ikut melemah. Jaehyun saat itu mengambil keputusan secara sepihak, ia mengorbankan dirinya untuk keselamatan adiknya. Malam itu Jaehyun memberikan jantung miliknya untuk sang adik, mengorbankan nyawanya sendiri agar sang adik selamat.

Jaehyun memilih untuk pergi meninggalkan Sungchan. Memutuskan untuk beristirahat karena lelah. Kepergian Jaehyun membuat Sungchan hancur seketika. Menyalahkan dirinya sendiri atas kepergian Jaehyun. Tapi kehadiran Haechan dalam hidupnya membuat Sungchan sadar bahwa masih ada seseorang yang harus dijaga dan dilindungi olehnya. Tugas Sungchan didunia ini belum selesai. Masih ada Haechan yang harus dijaga dan dilindungi olehnya.

Jaehyun ingin adiknya bahagia, maka dari itu ia memilih pergi dan memberikan jantungnya pada Sungchan. Tugas Jaehyun didunia ini sudah selesai. Doyoung sudah memaafkan dirinya. Hal itu membuat Jaehyun merasa tenang. Dunia tidak menahannya untuk pergi saat itu. Kebahagiaan sang adik lebih penting dari apapun. Jika adiknya bahagia, Jaehyun akan ikut merasa bahagia diatas sana.

Doyoung sempat merasa hancur saat Jaehyun meninggalkannya. Doyoung masih sangat mencintai Jaehyun. Laki-laki itu akan selalu dicintai olehnya, bahkan nama Jaehyun selalu terukir dalam hatinya. Tapi kehadiran Taeyong disisinya membantu Doyoung bangkit dari keterpurukan. Menjadikan dirinya sebagai sandaran untuk Doyoung hingga akhirnya lelaki manis itu mampu kembali bangkit dan memulai hidupnya seperti sedia kala. Kini, Doyoung telah memiliki kehidupan bersama Taeyong.

"Jangan tinggalkan aku lagi. Cukup sekali kamu membuatku takut kehilangan saat itu." Ucap Haechan pelan.

Sungchan tersenyum, ia membalas pelukan tunangannya. "Aku mungkin tidak bisa berjanji padamu, hyung. Tapi selagi aku masih mampu, aku akan berusaha untuk selalu ada disampingmu."

My Home || [ Sunghyuck ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang