11. Pulang bersama

679 97 32
                                    



Haechan duduk dimeja riasnya sembari memandangi wajahnya yang sendu. Lagi-lagi dirinya kecewa pada Sungchan. Diambilnya ponsel miliknya diatas meja, menghidupinya benda pipih itu dan seketika kedua matanya membulat sempurna saat melihat banyaknya panggilan dari Sungchan semalam. Haechan merasa sedikit bersalah karena tidak menjawab panggilan Sungchan semalam.

Dengan tergesa Haechan menghubungi Sungchan, berharap sang kekasih akan menjawab panggilannya kali ini. Senyum Haechan terbit saat mendengar suara serak Sungchan dari seberang sana. Rupanya dokter tampan itu terbangun dari tidurnya karena Haechan menghubunginya sepagi ini.

"Good morning, Sungchan. Maafkan hyung karena semalam tidak mengangkat panggilanmu"

"Gwaenchanha hyung. Good morning too honey"

"Beberapa hari ini kau sibuk ya?"

"Ya begitulah, hyung. Maafkan aku karena lagi-lagi mengabaikan hyung"

"Tidak apa-apa. Jadilah dokter yang baik, aku mencintaimu"

"Ya hyung. Aku tutup telponnya ya, hyung?"

Haechan melunturkan senyumnya seketika. Bahkan Sungchan tidak membalas ungkapan cintanya dan malah ingin menutup telponnya. Lelaki cantik itu tersenyum sendu dan akhirnya mengiyakan permintaan Sungchan. Sedetik kemudian telpon mereka terputus. Haechan kembali meletakkan ponselnya diatas meja.

Haechan berpikir kenapa Sungchan berubah, tidak lagi membalas ungkapan-ungkapan cintanya seperti dulu? Kenapa Sungchan tidak melontarkan kalimat-kalimat sayang dan penuh cinta lagi padanya? Kenapa Sungchan seperti menjauhinya? Lagi-lagi Haechan bertanya dalam hati, apakah seorang Jung Sungchan benar-benar mencintai seorang Lee Haechan?

Haechan lelah menghadapi hubungan seperti ini. Hubungannya yang indah berubah menjadi sangat rumit. Haechan tidak tau lagi harus berbuat apa agar hubungannya dan Sungchan dapat kembali seperti dulu. Jarak semakin banyak diantara Sungchan dan Haechan.

"Sebentar lagi hari ulang tahunku, Sungchan, apa kau juga akan melupakan hari spesial itu?" Lirih Haechan sendu.

' Cklek '

Haechan menatap Taeyong dari pantulan cermin dihadapannya. Sepertinya kakaknya itu ingin pergi kekantor, dilihat dari pakaiannya yang rapi dan formal. Haechan kembali tersenyum, menutupi rasa sakitnya agar Taeyong tidak khawatir padanya.

"Adik hyung ini kenapa? Jika ada masalah, cerita pada hyung. Jangan menyimpannya sendirian." Ucap Taeyong lalu berlutut dihadapan adik kesayangannya itu.

Ditatapnya Haechan dengan lembut lalu tersenyum teduh. Taeyong tidak ingin Haechan menyembunyikan apapun darinya. Taeyong ingin adik cantiknya itu terbuka padanya, menjadikannya sebagai sandaran dan teman curhat. Taeyong ingin menjadi seorang kakak, saudara, teman, sahabat, dan orang tua untuk Haechan.

"Tidak apa-apa, hyung." Hanya itu jawaban yang diberikan Haechan pada Taeyong.

Taeyong menggenggam tangan Haechan. "Jika ada apa-apa, bilang pada hyung. Hyung ini kakakmu dan berhak tau apapun yang kau rasakan dan kau alami selama ini." Ucap Taeyong lembut.

Haechan mengangguk lalu menubrukkan tubuhnya pada pelukan Taeyong. Memeluk erat tubuh kakak tersayangnya itu. Haechan bersyukur memiliki Taeyong sebagai kakaknya. Tidak hanya sebagai kakak, tetapi sebagai sahabat, teman, orang tua, dan teman curhat. Meskipun orang tua mereka telah tiada, tapi keduanya saling menyalurkan kasih sayang satu sama lain.

My Home || [ Sunghyuck ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang