3. Jalan bersama

1K 153 56
                                    









Malam yang cerah menemani Sungchan dan Hana yang tengah menikmati waktu berdua mereka. Sungchan benar-benar menepati janjinya untuk menjemput Hana dan mengajak wanita itu untuk sekedar jalan-jalan disekitar rumah sakit. Tak jauh dari rumah sakit, terdapat sebuah taman yang baru resmi dibuka. Banyak orang yang mengunjungi taman itu untuk sekedar melihat isi didalamnya.

Diluar taman terdapat banyak pedagang kaki lima yang berjualan makanan ringan. Sungchan menggenggam tangan Hana lalu mengajak wanita itu untuk pergi ketaman. Hana tersenyum dalam diam sembari menatap tangan Sungchan yang menggenggam erat jemari tangannya. Jantung Hana semakin berdegup kencang saat menatap wajah tampan Sungchan dari samping.

Hana memegang bagian dada kirinya yang terbalut dress berwarna hijau muda. Kedua pipi Hana telah bersemu merah. Sungchan menghentikan langkahnya lalu menatap Hana yang melamun disampingnya. Sungchan menatap Hana sambil memanggil nama wanita itu. Hana tidak merespon panggilan Sungchan, Hana terlalu sibuk dengan pemikirannya sendiri.

Sungchan memegang kedua pundak Hana lalu mengguncangnya pelan. "Hana-ya! Kau mendengarku tidak? Hana?"

Hana tersentak kaget. Wanita cantik itu terkejut mendengar suara Sungchan yang membuyarkan lamunannya. Hana segera memperbaiki raut wajahnya menjadi senormal mungkin lalu kembali menatap Sungchan.

"Aniyeo! Aku hanya melamun tadi. Ah ternyata sudah sampai ya? Ayo kita masuk." Ajak Hana lalu berjalan memasuki taman dengan tergesa.

Sungchan memandang Hana dengan heran lalu memilih untuk menyusul wanita itu. Sungchan terkekeh melihat tingkah laku Hana yang seperti anak kecil. Hana menghentakkan kedua kakinya diatas tanah, mulutnya terus menggerutu. Sungchan berlari kecil menghampiri Hana lalu merangkul pundak wanita itu.

Hana lagi-lagi dibuat terkejut dengan Sungchan yang merangkulnya secara tiba-tiba. Detak jantungnya kembali menggila didalam sana. Hana tersenyum melirik tangan Sungchan yang bertengger dipundaknya.

[ My Home ]

Sungchan tertawa melihat Hana yang memakan ice creamnya dengan berantakan. Saat ini keduanya tengah duduk disalah satu kursi taman sambil menikmati 1 cup ice cream masing-masing dengan tenang. Hana yang mengajak Sungchan untuk makan ice cream sembari menatap bintang-bintang yang berkilauan dilangit.

Sungchan mengambil sapu tangan miliknya lalu membersihkan sudut bibir Hana yang terdapat noda ice cream dengan perlahan. Hana terdiam menerima perlakuan Sungchan padanya. Wanita cantik itu sibuk mengagumi wajah Sungchan dalam diam. Hana ingin Sungchan selalu bersikap seperti ini padanya.

Dering ponsel Sungchan mengintrupsi keduanya. Sungchan lantas mengambil ponselnya, dilihatnya nama sang kekasih tertera dilayar ponselnya. Sungchan memilih untuk mengabaikan panggilan itu dan mematikan ponselnya. Hana menatap Sungchan, meminta jawaban atas pertanyaan didalam otaknya.

"Telpon dari siapa? Kenapa tidak diangkat?" Tanya Hana akhirnya.

Sungchan menggeleng pelan lalu mengalihkan pandangannya. "Bukan dari siapa-siapa. Tidak terlalu penting." Jawab Sungchan seadanya.

Sungchan sedikit merasa bersalah karena mengabaikan panggilan Haechan. Ini bukan pertama kalinya Sungchan mengabaikan pesan dan panggilan dari Haechan, namun untuk saat ini rasanya berbeda. Sungchan merasa bersalah pada kekasih manisnya itu yang telah lama ia abaikan demi pekerjaannya.

Hana merasa tidak puas dengan jawaban Sungchan. Hana ingin jawaban yang pasti dari Sungchan, bukan jawaban penuh kebohongan seperti tadi. Hana menghela nafasnya, mencoba menghilangkan segala asumsi buruknya pada Sungchan. Hana kembali menyendokkan ice cream miliknya kedalam mulutnya.

My Home || [ Sunghyuck ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang