bag 43.

7.5K 719 7
                                    


○○○○○○

"A-Yuan ... Ibu sedang istirahat, kau tunggu dan diam di sini. Ayah akan temani!" Yuan mengangguk patuh, menatap sang Ibu yang berbaring di atas tempat tidur rumah sakit. Wang Yibo tersenyum senang saat Yuan mendengarkan ucapannya, A-Xian tidak ikut datang, itu karena dia sedang merajuk dan pada akhirnya, Xian di tinggal di rumah bersama Neneknya.

"Kau sudah makan?" Yuan mengangguk pelan.

"Ayah, apa ibu akan baik-baik saja?" Yibo tersenyum, lalu mengusap kepala putranya.

"Tentu saja, Ibu adalah orang yang kuat. Dia akan baik-baik saja!" Yuan tiba-tiba diam, dan tanpa di duga, bocah kecil itu memeluk Wang Yibo dan menangis. "Ada apa?" Yibo bertanya dengan cemas.

"Ayah, aku ... aku takut Ibu pergi!" Yibo tertegun. "Paman YangYang bilang, jika ada orang yang sakit terlalu lama, dia akan pergi, dan tidak akan kembali!"

"Xue Yang? Kapan kalian bertemu?" Yibo beberapa bulan terakhir ini terus berada di rumah sakit dan jarang bertemu kedua anaknya, tidak tau akan sahabatnya itu bertemu dengan Yuan.

"Saat paman Ji Li tidak menjemput, paman YangYang yang menjemput kami."

"Itu tidak benar, jangan takut, Ibu pasti baik-baik saja."

"Benarkah?"

"Benar, lalu apa Xue Yang memberi tahumu hal lain?" Yuan awalnya menggeleng pelan, bocah itu menghapus air matanya, lalu menatap Ayahnya dengan wajah memerah.

"Ayah, jangan beri tahu Ibu ..."

"Tentang apa?"

"Paman A-Li sedang sakit parah."

"Ji Li? Dari mana kamu tau?"

"Aku melihatnya! Paman YangYang yang membawa Paman A-Li ke rumah sakit."

"Apa yang terjadi?"

"Tidak tau! Aku melihat Paman A-Li sudah tidak sadar, lalu banyak darah di bajunya, wajahnya juga terluka."

"Apa mereka berkelahi?"

"Tidak! Ayah. Paman YangYang sedang menjemput kami, lalu tiba-tiba di jalan Paman A-li di turunkan di pinggir jalan, dia juga di ikat. Paman YangYang bilang, aku tidak boleh beri tahu Ibu, tapi Paman tidak mengatakan aku tidak boleh bilang pada Ayah, jadi aku bilang saja!" Wang Yibo tampak berpikir, sebenarnya apa yang terjadi sehingga membuat Ji Li terluka, apa ada sesuatu yang berhubungan dengan kejadian penikaman itu?

"Oh aku ingat, saat itu paman YangYang menelfon seseorang dan memanggil nama seseorang bernama ... Wen? Wen Rou ... Wen Rou?"

"Wen Rouhan?"

"Iya, benar! Ayah kenal dengannya? Saat aku bertanya pada paman YangYang, dia jadi marah padaku dan menyuruhku dan Xianxian untuk diam." Yuan menatap sang Ayah lalu mengingat sesuatu, "paman YangYang juga bilang, kalau paman A-Li datang sendirian, setelah itu aku tidak mengerti apa yang dia bicarakan!" Yibo mengangguk mengerti.

"AYuan, jaga Ibumu sebentar. Jangan tinggalkan dia mengerti, Ayah ingin menelfon sebentar!"

"Baik, Ayah!"

○○○○○

Satu bulan yang lalu ....

Ji Li duduk di sebuah kursi dengan keadaan teriakan tali. Wajahnya sudah di penuhi luka bahkan lengan dan bagian kakinya tampak memiliki beberapa luka sayatan benda tajam.

"Kau sudah bangun?" Suara seorang pria membuat Ji Li menodongkan matanya. Dia ingat, saat dirinya keluar dari lift, seseorang langsung mendorongnya dan memukul kepalanya, dia tidak ingat lagi setelah itu. Apa dia tertangkap bahkan sebelum dia bertemu si biang keladi?

"Kau ..." Ji Li bahkan sulit bicara, sudut bibirnya tampak sedikit robek dengan darah yang sudah sedikit mengering.

"Kau mengenalku, aku senang jadi tidak perlu memperkenalkan diri!" Pria itu menaruh kaki bersepatunya di atas paha Ji Li yang terluka. Ji Li berteriak kesakitan akibatnya.

"Wen Chao, kau gila!"

"Benar! Kau tau aku tidak suka di usik! Kau sendiri bodoh, menggunakan nama Zhuliu sebagai alasan kau masuk kesini!"

"L.lepaskan a.aku!"

"Tidak semudah itu! Kau pikir setelah ketenangan perusahaanku di ganggu oleh serangga sepertimu, aku akan diam saja!" Wen Chao memutar kakinya membuat kulit Ji Li terasa sakit akibat terinjak.

"Polisi akan datang!"

"Ini tempatku! Tidak akan ada yang berani mengusikku, jika ada, mungkin mereka adalah orang bodoh! Sepertimu yang datang untuk menunggu kematiannya datang!"

"Cuih!" Ji Li meludah. Wen Chao tampak marah, dengan amarah yang memuncak, pria itu menurunkan kakinya, lalu dengan sekali gampar, tubuh Ji Li tang terikat di atas kursi sudah tersungkur jatuh bersama kursinya juga.

"Katakan apa tujuanmu datang kesini!" Ji Li menatap Wen Chao dengan pandangan Jijik.

"Kau benar-benar binatang! Bisa-bisanya kau menyuruh orang untuk melukai seseorang, dan meminta orang itu meminum racun, benar-benar keji!"

"Kau pikir siapa dirimu!" Wen Zhou mendaratkan satu tendangan di dada Ji Li, "apa kau pikir kau orang hebat, datang dengan sendirinya menyerahkan nyawa! Kau sudah ingin mati!"

"Bunuh saja aku jika kau ingin! Bukankah kau sudah terbiasa membunuh orang lalu menutupi kejahatanmu dengan tangan orang lain!" Wen Chao semakin geram, lalu kembali mendaratkan tiga tendangan sekaligus di dada Ji Li, itu membuat sahabat dari dokter muda itu langsung tak sadarkan diri. Wen Chao menatapnya dengan marah.

"Bawa dia pergi, buang dia sejauh mungkin. Pastikan kalian melihat dia mati!"

"Baik, Tuan!" Beberapa bawahan Wen Chao menggotong tubuh tak sadarkan diri Ji Li keluar dari ruangan itu, membawanya pergi dari sana dan membuangnya di tepi jalan yang sepi. Mereka berniat memukuli Ji Li lagi saat sebuah mobil merah berhenti di sana dan menghentikan aksi mereka. Mereka semua pergi setelah pemilik mobil merah itu berhasil mengalahkan mereka.

"Paman A-Li!" Pekikkan seorang bocah kecil dari dalam mobil membuat si pemilik mobil merah segera mendekati seseorang yang masih berbaring terikat dengan keadaan yang sangat mengenaskan.

"Paman YangYang, ada apa dengan paman A-Li?" Tanya A-Xian, si bocah yang tadi berteriak saat melihat Ji Li.

"Kalian masuk dulu ke mobil!" Dua bocah yang sedang memperhatikannyapun mengangguk dan segera masuk ke dalam mobil. Pemilik mobil merah itu adalah Xue Yang, dia segera membawa tubuh Ji Li masuk ke mobilnya. "Yuan! Xian! Paman harus membawa Ji Li ke rumah sakit!"

"Kami akan ikut!" Xue Yang tak punya pilihan lain. Jika dia mengukur waktu, bisa-bisa, Ji Li mati sebelum mereka sampai ke rumah sakit.

"Baiklah, tapi ingat satu hal. Jangan beri tahu ibu kalian tentang hal ini!"

"Kenapa, Paman?" Xian bertanya bingung. Sedangkan Yuan tampak memperhatikan Ji Li yang ada di samping Xue yang.

"Ibu kalian sedang sakit, dia akan sedih jika tau Ji Li Seperti ini!"

"Baik paman, kita janji tidak akan memberi tahu, Ibu!"

"Anak pintar!"

○○○○○○○

Jangan jadi Black Read ya 😉 Love You all.

Happy New Year 🌌🎆🎇🎉🎊

Happy New Year 🌌🎆🎇🎉🎊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[BL] Network [YiZhan] [TAMAT] [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang