bag 49.

19.4K 948 76
                                    


○○○○○

       Semua bukti dan saksi sudah di kumpulkan untuk melawan keluarga Wen yang sudah sangat meresahkan itu. Setelah proses yang panjang dan melalahkan untuk semua orang, akhirnya persidangan di lakukan untuk melawan satu sama lain.  

     Mendengar bahwa perusahaan Wen dalam masalah, perusahaan-perusahaan lain yang pernah tertipu oleh perusahaan licik itu akhirnya bermunculan. Semakin banyak saksi dan semakin banyak penuntut.

    Selama ini, mereka hanya diam karena mereka pikir, mereka akan kalah melawan keluarga itu, akan tetapi, saat semua orang sedang menyerang perusahaan itu, orang-orang yang pernah menjadi korban pernah bermunculan. Bukan hanya satu dua perusahaan, bahkan ada 5 perusahaan besar yang ikut bergabung untuk menyerang perusahaan Wen.

   Melihat hal itu, Wang Yibo merasa sedikit tenang. Walaupun dia masih sedikit khawatir karena, bisa saja keluarga Wen membuat bukti palsu untuk membebaskan dirinya sendiri. Namun, saat persidangan di mulai. Semua orang yang menjadi korban membawa pengacara mereka masing-masing dna mulai menyerang satu keluarga itu. Hingga pada akhirnya, kasus itu di menangkan olehnya. Wang Yibo begitu gembira saat Hakim menyakatan bahwa perusahaan Wen bersalah. Dan mendapat hukuman atas apa yang telah mereka perbuat.

    Sambil berjalan dengan senyuman di bibirnya, Wang Yibo berniat memberi tahu istrinya bahwa masalah mereka telah terselesaikan. Saat memasuki lobby rumah sakit, jantung Yibo seakan berdetak berlebihan, dia merasa sangat gembira sampai-sampai dia lupa bahwa saat ini dirinya berada di rumah sakit, semakin melangkah, langkahnya semakin cepat, dan pada akhirnya, Wang Yibo berlari menuju kamar istrinya.

    Sampai di lorong tempat istrinya di rawat, Wang Yibo berlari semakin cepat, saat membuka pintu, pria itu tak melihat siapapun selain dua perawat yang tengah merapihkan kamar itu. Kemana istrinya itu pergi. Yibo menatap dua perawat itu dan bertanya.

"Istri anda sedang berada di ruangan operasi saat ini." Yibo bahkan tak mendengar kabar apapun. Setelah mengetahui di mana istrinya berada, Yibo berlari dengan terburu-buru dan menuju ke ruang perasi.

   Sampai di sana, Yibo melihat Huan dan juga kakak iparnya tengah berada di sana. "Ge ..." Yibo juga melihat Huan yang berdiri tak jauh dari istri Kakak iparnya.

"Kau ..." Chen tak jadi berucap saat Huan menahan lengannya.

"Ingat kesehatanmu!" Peringat Huan pada istrinya. Benar, saat ini, ternyata Huan tengah mengandung, mereka baru mendapat kabar itu saat Yu Bin mengantar Chen ke rumah sakit saat itu.

"Ge, ada apa?" Yibo masih belum mengerti apa yang terjadi.

"Istrimu ... dia mengalami pendarahan dan sedang di operasi saat ini!" Mendengar penuturan Huan, surat yang ada di tangan Yibo terjatuh. Bukan hanya surat itu yang terjatuh, Yibo merasa nafasnya tiba-tiba terhenti, tubuhnya hampir limbung. Untunglah Huan segera menahannya.

"Ge, bagaimana mungkin. Apa yang terjadi? Pagi tadi, pagi tadi dia masih baik-baik saja!" Yibo benar-benar tidak percaya. Pasalnya, padi tadi saat dia berangkat ke pengadilan, Xiao Zhan masih baik-baik saja. Dia bahkan sempat memeluknya dan tersenyum ke arahnya.

"Setelah kau pergi ke pengadilan, dia mencoba turun dari tempat tidurnya, dan terjatuh. Tidak ada yang tau mengapa dia melakukan itu, semuanya terjadi begitu saja." Yibo menatap ruang operasi yang ada di hadapannya. Lagi dan lagi dia terlambat, dia tidak bisa melakukan apapun, dia bahkan tidak tau bahwa istrinya dalam bahaya.

"Ini apa?" Chen mengambil kertas yang tadi di bawa oleh Wang Yibo. Yibo menunduk, lalu menjawab dengan suara pelan.

"Pelakunya berhasil tertangkap, dia sudah mendapat hukumannya!" Yibo semakin menunduk, "tidak berguna!" Yibo meninju tembok yang ada di hadpaannya.

"Bukan salahmu! Kau tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri!" Huan menepuk bahu adik sepupunya. Melihat Yibo yang menyalahkan dirinya, Chen benar-benar tidak bisa melakukan apapun, dia memang kesal pada adik iparnya, setiap kali Xiao Zhan mengalami hal buruk, Chen selalu berpikir bahwa semua itu akibat Wang Yibo. Namun, ketika melihat bagaimana pria itu tampak begitu terluka, Chen tak bisa menyalahkannya begitu saja.

"Dia pernah melakukannya, dia pasti akan baik-baik saja!" Mendengar Chen berkata begitu, Yibo hanya diam bahkan tak bergerak sedikitpun. Yang ada di pikirannya saat ini, hanyalah bagaimana keadaan istrinya saat ini.

"Benar, dia pasti baik-baik saja." Huan lagi-lagi menepuk bahunya. "Sebentar lagi, paman dan bibi akan datang." Yibo hanya mengangguk pelan. Dan benar, beberapa saat kemudian, kedua orang tua Wang Yibo datang. Semua menunggu di depan ruang operasi, tidak ada yang bicara sama sekali, seakan tempat itu menjadi sangat sunyi, bahkan untuk bernapas, rasanya begitu menyesakkan.

   Beberapa saat kemudian, kedua orang tua Zhan datang bersamaan dengan kakak tertua Zhan, Xiao WenXi. Yibo sendiri masih berdiri di depan ruangan itu dengan gelisah, semua orang berusaha menenangkannya, tapi tidak ada yang berhasil membuat Wang Yibo diam, dia terus saja berdiri di sana sambil menatap ruangan itu dengan cemas.

    Akhirnya, setelah beberapa jam berlalu, ruang operasi terbuka. Song Jiang keluar dari sana dan langsung mendekati keluarga Xiao Zhan.

"Operasi berjalan dengan lancar, dan ... selamat bayinya laki-laki dan terlahir dengan sehat." Mendengar itu, semua orang tampak bergembira. Yibo bahkan tak bisa menahan air matanya dan dia mulai menangis.

"Bagaimana ... Zhan bagaimana dengannya?" Yibo mendekati Song Jiang sambil bertanya.

"Dia juga baik-baik saja. Untuk saat ini, dia masih harus banyak istirahat, jangan mengganggunya dulu. Ini seperti keajaiban, kami akan memindahkan Zhan ke ruangan rawat intensif." Yibo tersenyum bahagia.

○○○○○

     Beberapa hari kemudian, di ruangan rawat Zhan, pria manis itu tengah duduk sambil menggendong putra kecilnya. Di sampingnya, duduk dua malaikat kecil yang tengah mengganggunya.

"Ibu, siapa nama adikku?" tanya Xian dengan semangat.

"Coba tanya pada ayahmu!" Xian menatap Yibo yang berdiri di sampingnya.

"Ayah, siapa nama adikku?" Yuan juga menatapnya, seakan ikut menanti jawaban sang Ayah. Yibo malah menatap istrinya, lalu tersenyum.

"Wang Bing Yun!" Xiao Zhan tersenyum ke arah suaminya, lalu mengangguk.

"Nama yang bagus!" ucapnya dengan tulus. Yibo balas tersenyum.

"Ibu, aku ingin mencium BingBing!" Xian tampak antusias melihat adik laki-lakinya yang tampak menggemaskan.

"Yuan ..." Yuan menatap Ibunya yang memanggil namanya. "Mulai saat ini, tugasmu adalah menjaga kedua adikmu, mengerti!" Yuan mengangguk lalu tersenyum singkat.

"Aku pasti menjaga mereka dengan baik. Pasti!"

The End.

[BL] Network [YiZhan] [TAMAT] [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang