bag 44.

7.2K 654 12
                                    


○○○○○

"Aku sudah mendengar apa yang terjadi ..." Yibo menatap Ji Li dalam diam. Pria itu berbaring di tempat tidur, beberapa bagian tubuhnya banyak terlilit perban, walaupun wajahnya sudah tidak sebengkak satu bulan lalu, tapi masih ada bekas luka di bagian wajah bahkan lehernya. Yibo yang melihat itu merasa bersalah.

"Seharusnya kau tidak perlu pergi ke sana!"

"Kenapa kau perduli! Jangan mengatakan hal menyebalkan seperti hanya kau yang berhak melindungi Zhanzhan. Apa kau tau kenapa aku kesana!" Yibo diam, dia juga tidak tau alasan kenapa Ji Li pergi dengan begitu percaya diri menyerahkan nyawanya begitu saja.

"Apa yang membuatmu pergi sendiri kesana?" Ji Li menggeleng pelan, pria itu menatap lurus ke arah dinding.

"Kau ... memiliki masalah dengan keluarga itu, bukan?" Yibo mengangguk pelan. "Ini adalah awal!"

"Apa maksudmu?"

"Mereka bukan ingin menghancurkanmu saja, bahkan mereka akan melukai orang-orang di sekitarmu. Sekarang ini, Zhan hanya sebuah permulaan. Kau tidak berpikir bahwa ada A-Yuan, A-Xian dan kelurga Zhan! Jika kau memikirkan mereka, harusnya kau tidak berdiam di sini dan malah mengabaikan dunia luar." Yibo diam saja saat mendapat amarah dari sahabat istrinya itu, "kau harus berbuat sesuatu!"

"Tapi ... bagiamana dengan Zhan!"

"Orang dari keluarganya pasti mampu menjaganya. Apa kau tidak khawatir pada dua anakmu, Xue Yang mengatakan padaku bahwa ada yang mengawasi mereka."

"Mengawasi? Kenapa dia tak mengatakannya padaku!"

"Apa kau mengatakan yang sejujurnya saat ada yang bertanya tentang insiden itu. Kau menutupinya, bahkan saat itu kau sudah tau siapa pelakunya."

"Aku tidak memiliki bukti untuk itu!"

"Tapi setidaknya kau memberi tahu kami siapa yang kira-kira kau curigai!"

"Aku ..."

"Sekarang pilihan ada di tanganmu! Jika kau ingin melindungi keluargamu dan keluarga Zhan, kau harus berbuat sesuatu. Aku sendiri ... mungkin akan membantu sedikit!" Yibo menatap Ji Li bingung. Sebelumnya, Ji Li tampak lebih percaya diri dengan ucapan dan tindakannya, tapi sekarang, dia bahkan terlihat tidak yakin.

"Aku akan pergi sekarang, dan sesuai apa yang kau inginkan, aku tidak akan memberi tahu Zhan tentang keadaanmu, dan ... terima kasih karena kau selalu menjaga Zhan!" Ji Li tak lagi bicara, dia hanya diam saja saat Yibo keluar dari ruang rawat nya.

"Semoga kalian bahagia ..." Ji Li tersenyum singkat, beberapa saat kemudian pintu ruangannya kembali terbuka, dan seseorang muncul dari sana. Ji Li dan orang itu saling bertatapan, sebelum orang itu berkata sambil duduk di kursi yang tadi di duduki Yibo.

"Bagaimana keadaanmu?" Ji Li terdiam lalu menunduk.

"Kau sudah tau ..."

"Kau benar-benar tidak akan memberi tahunya tentang keadaanmu?" Ji Li masih diam.

"Apa yang kau harapkan, memberi tahu orang yang bahkan sedang sekarat bahwa mungkin aku tidak bisa berjalan lagi!" Ji Li terkekeh, pria yang menjenguknya itu diam sesaat sebelum merespon ucapan Ji Li.

"Xiao Zhan berhak tau, kau sahabatnya. Dan, apa kau juga tidak memberi tahu Yibo tentang ini?"

"Xue Yang! Apa kau ingin aku memberi tahu semua orang tentang kesialanku ini?" Xue Yang menahan napasnya sesaat, dia toska menyangka bahwa Ji Li  sangat perduli pada sahabatnya.

"Lalu, bagaimana dengan bukti itu?" Ji Li menghela napasnya.

"Mungkin, saat ini hanya kau orang yang bisa ku percaya!" Ji Li menarik meja di sebelahnya, lalu membuat meja itu berada di hadapannya, setelah itu Ji Li mengambil sebuah pisau kecil yang memang ada di sana semenjak beberapa hari lalu, dia yang memintanya. Xue Yang menatap Ji Li bingung.

"Apa yang kau lakukan?" Xue Yang menahan tangan Ji Li saat pria yang setengah berbaring di tempat tidur itu hampir mengiris tangannya sendiri.

"Mencari bukti!" Xue Yang masih tidak melepaskan tangannya.

"Apa maksudmu?"

"Lepaskan dulu! Kau akan tau setelahnya!" Xue Yang akhirnya melepaskan genggamannya dan membiarkan Ji Li melakukan tugasnya. Ji Li mempersiapkan diri, lalu mengiris tangannya sendiri, setelah itu sebuah benda yang dia tanamkan sendiri dalam kulitnya di ambil dengan paksa. Xue Yang menatap tak percaya saat darah mengalir bahkan membasahi selimut yang Ji Li pakai.

"Kau gila!" Ji Li meletakkan benda kecil itu di atas meja, lalu mengambil tisu untuk menahan darahnya.

"Ambil itu dan panggilan aku perawat, sebelum aku mati kehabisan darah!"

"Apa ini adalah tujuan sebenarnya kenapa kau nekat datang ke tempat berbahaya itu!"

"Anggap saja kali ini aku selamat dari kematian. Dan sekarang aku sedang sekarat, bisakah kaubpanggilkan aku perawat. Kau boleh pergi setelahnya!"

"Kau bodoh!" Walaupun berkata begitu, Xue Yang tetap mengambil benda kecil itu dan segera bergegas memanggil perawat.

   Xue Yang menatap benda kecil di tangannya itu dengan pasrah. Sebenarnya, dia juga merencanakan sesuatu, tapi tidak sampai melukai diri sendiri seperti itu. Apa reaksi Yibo jika tau tentang ini.

○○○○○

Kok Pendek thor?

Iya soalnya sedang ada perbaikan ... perbaikan otak 😂😂😂😁😁😁

 perbaikan otak 😂😂😂😁😁😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[BL] Network [YiZhan] [TAMAT] [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang