[11]

223 37 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









"If I were to go, if I were to go close to you. What would you think?

Just thingking of this, breaks my heart. Because I was like a fool, I could only look upon you, most likely. Because I was afraid of how your heart might change and we might grow farther apart.

I was such a fool, not able to tell you I loved you. Because I was afraid of the hurt and sadness I would receive after we meet.

I'm closing my eyes and counting, one, two, three, I'm forgetting you, forgetting you.

I spent all night erasing, erasing, erasing you but, one, two, three, I'm thingking about you again.

Your warm touch, I miss it, I miss it, I miss it.

The street we used to walk on shines especially brightner. Even when I close my eyes, I see you so clearly. When I follow that light and walk. I dream of the past that was filled with you. As you wishper love in my ears."

Lirih seorang gadis yang ditinggal cintanya. Selama lima tahun terakhir, ia masih tak bisa berhenti memikirkan satu nama di dalam kepalanya, HWANG SINB!



















Lima tahun sudah terlewati

~

Sojung saat ini menjadi penulis yang cukup terkenal dan juga cukup sibuk. Ia bertanggung jawab atas naskah beberapa program televisi, salah satunya acara talk show yang mengangkat tema tentang enterpreuneur-enterpreuneur muda.

Hari ini, acara talk show tersebut sedang mengadakan syuting di salah satu pusat perbelanjaan kota Seoul. Terkadang Sojung datang langsung ke tempat syuting untuk memastikan sutradara tidak merubah naskah yang sudah dibuatnya terlalu banyak. Karena Sojung paling benci jika naskah yang sudah ia kerjakan, pada akhirnya diubah seenaknya oleh sang sutradara.

Semula Sojung tak berniat datang ke lokasi syuting hari ini, karena memang ada beberapa pekerjaannya yang sudah mendekati deadline tetapi belum selesai dikerjakan. Namun, Sojung merubah pikirannya dan pergi menuju pusat perbelanjaan dimana syuting diadakan.

Sojung bergabung dengan kerumunan penonton yang kebanyakan adalah para gadis belia. Tentu saja banyak gadis belia yang menonton, karena narasumber kali ini adalah seorang barista muda dan tampan yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di luar negeri.

Sojung mengepalkan tangannya kesal saat mendengar sang narasumber berucap tidak sesuai dengan naskah yang dibuatnya, bahkan sangat jauh berbeda. Ia melangkah cepat menuju tempat dimana sutradara berada untuk segera melakukan aksi protes.

Saat Sojung tengah beradu argumen dengan sutradara, "Gwenchana, kita bisa lakukan take ulang." Seorang pria memegang bahu Sojung, mencoba meredam emosinya.

Choice Of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang