[29]

139 24 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Sinb berdiri di depan tempat tinggal Sojung. Lampu rumahnya tampak gelap, sepertinya Sojung sedang tidak di rumah.

Pria barista itu memilih untuk menunggu kekasihnya pulang dan enggan menghubunginya lewat telepon, ia yakin jika sebentar lagi gadisnya itu akan pulang, entah atas dasar apa keyakinan itu. Tapi ternyata apa yang ada di pikirannya tak meleset, beberapa menit berselang sebuah mobil berhenti beberapa meter dari tempatnya berdiri saat ini, kemudian sosok yang sangat ia kenal keluar dari mobil tersebut. Iya, Sojung datang dengan diantar oleh Eunbi.

Sinb lantas menghampiri Sojung.

"Oh, hai Sinb." Sapa Eunbi dari dalam mobil.

Sinb hanya membalas sapaan Eunbi dengan senyuman.

"Gomawo Eunbi, hati-hati di jalan." Ucap Sojung sebelum menutup pintu mobil.

"Ne Sojung-ah, aku pulang ya."

Langkah Sojung terkecoh oleh kakinya sendiri, ia pun kehilangan keseimbangannya.

"Hati-hati." Ucap Sinb saat tangannya berhasil menahan tubuh Sojung dengan sigap.

Sojung kemudian menoleh, menatap wajah Sinb, "Kau? Sejak kapan ada disini? Kau menungguku?" Kedua tangan Sojung menangkup rahang Sinb.

"Iya, aku menunggumu. Kau mabuk?"

Sojung menurunkan tangannya dari wajah Sinb, "Tidak, mana mungkin aku mabuk. Aku hanya minum sedikit."

"Ah, begitu rupanya." Sinb tahu jika Sojung tidak sepenuhnya sadar, ia berada di bawah pengaruh alkohol.

"Naskahku akhirnya mendapatkan jadwal penayangannya, jadi kami merayakan itu dengan makan malam bersama. Apa kau juga habis minum-minum?" Ucap Sojung sambil membaui wajah Sinb.

"Iya dengan tim-ku di Hwang Coffee, penjualan kami terus meningkat." Jawab Sinb.

"Selamat ya, aku yakin kali ini semuanya pasti akan berjalan lancar." Ujar Sinb memberikan selamat pada Sojung sambil menggenggam tangannya.

Sojung mengangguk, "Ne, semoga saja sesuai seperti yang diharapkan." Ia meninggalkan Sinb, berjalan tak seimbang menuju pintu rumahnya.

"Apa aku berbuat salah?" Tanya Sinb yang mengikuti langkah Sojung di belakangnya.

"Tidak! Kau tidak pernah berbuat salah, padahal aku mau kau berbuat salah agar kau terus mengikutiku dan meminta maaf." Tutur Sojung.

"Sejak bertemu denganku apa kau menjadi tak bahagia?" Tanya Sinb lagi.

Sekarang mereka sudah duduk berhadapan di ruang tengah rumah Sojung.

Sojung menggeleng, "Jika aku tidak bahagia, itu bukan karena kau Sinb, tapi karena diriku sendiri."

Choice Of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang