[22]

201 31 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










"Aku ingin menciummu Sinb. Tapi jika kau tidak tertarik kau boleh menghindarinya." Tutur Sojung, menirukan kata-kata Sinb saat pertama kali ia menciumnya di gerbong kereta.

Sojung memajukan wajahnya mendekati Sinb, mendekat, mendekat dan terus mendekat dengan kepala yang sudah ia miringkan.

Sinb turut memiringkan kepalanya menyambut Sojung, tapi kemudian sepersekian detik saja sebelum bibir Sojung mendarat persis di bibirnya, ia memalingkan kepalanya. Hingga akhirnya wajah Sojung jatuh terbenam pada dada bidang Sinb.

Mereka pun tertawa.

"Ketika itu aku benar-benar takut kau akan mengelak, tapi aku senang kau tidak melakukannya." Ucap Sinb. Tangan kanannya mengusap belakang kepala Sojung yang masih enggan mengangkat wajahnya dari dada Sinb.

"Lalu mengapa kau memalingkan kepalamu barusan?" Netra Sojung memicing menatap Sinb.

"Maaf sayang." Sinb membingkai wajah Sojung dengan tangannya.

"Kau ingin melakukannya sekarang?"

Sojung mengangguk malu-malu.

"Ciuman macam apa yang kau inginkan? Versi remaja? Versi 20 tahunan? Versi 30 tahunan?" Sinb menempelkan hidungnya pada hidung mancung Sojung.

"Semua, aku ingin menginginkan semuanya. Dan juga aku ingin melakukannya di ruang penyimpananmu yang dingin itu." Ucap Kim Sojung serakah, seraya memukul kecil dada Sinb.

Detik berikutnya, dua orang itu berjalan terburu-buru masuk ke kitchen Hwang Coffee dengan tangan yang saling menggenggam, pasangan itu bahkan sempat tersandung ketika menuruni tangga. Tapi semua itu tak dihiraukan sama sekali oleh mereka.

Tanpa buang waktu, mereka segera melakukan apa yang tak dilakukannya di rooftop tadi, dimulai dengan ciuman ala remaja yang innocent, Sinb mendahului mengecup singkat bibir Sojung, hanya kecupan singkat tak bernafsu layaknya remaja yang belum mengerti cinta.

Pergerakan mereka meningkat pada versi pasangan 20 tahunan, ciuman yang mulai bernafsu namun cukup cepat, menyatukan bibir dan meresapi tiap sentuhan yang terjadi, bibir mereka saling memagut seolah tak kehabisan nafas.

Permainan pun semakin memanas, kini mereka akan melakukan ciuman versi pasangan 30 tahunan, Sinb mengangkat tubuh Sojung ke atas meja dapur, tangannya menelusup menjelajahi tengkuk Sowon dan berhenti tepat ditengahnya kemudian sedikit menekan disana.

Bibir mereka kembali menyatu, saling melumat dengan rakus. Sojung mengalungkan tangannya pada leher Sinb. Lidah mereka berperang di dalam sana, saliva dua orang itu saling bertukar, Sojung mengulum bibir atas Sinb, sedangkan Sinb mengulum bibir bawah Sojung.

Sinb semakin bernafsu, ia bahkan mendorong tubuh Sojung hingga gadisnya itu berbaring di atas meja dapur dan posisi Sinb kini berada di atasnya.

Ciuman yang panas terus berlangsung, pasangan itu bergantian melumat dan melahap bibir satu sama lain dengan sangat rakus, bahkan lelehan saliva meluncur tanpa permisi dari celah bibir mereka.

Choice Of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang