[23]

128 29 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Malam sudah hampir larut, namun Yuju masih berada di ruangannya, menikmati minuman keras seorang diri sembari menatap naskah Panggilan Tak Terjawab milik Sojung. Dia memperhatikan tokoh di dalam cerita tersebut, dan nyatanya sangat jelas jika pria dalam cerita itu adalah Sinb.

Ia menghubungi Sojung, memintanya untuk datang ke kantornya, tak peduli jika saat ini sudah tidak bisa lagi dikatakan sebagai jam kerja.

Sojung pun pergi menemui Yuju, karena sebelumnya Sojung sudah setuju untuk menjawab panggilan dari Yuju kapan saja dan tak menolak titah yang diberikannya.

Setibanya di kantor Yuju, Sojung merasa khawatir karena melihat Yuju tengah minum miras, "Akhir-akhir ini kau seperti seseorang yang berbeda Yuju-ssi." Ucapnya.

"Kau sama sekali tidak peduli padaku," Gerutu Yuju yang hampir tak jelas pelafalannya.

Sojung dan Yuju duduk berhadapan dengan meja sebagai spasi di antara mereka, "Aku berterima kasih padamu," Tutur Sojung lembut.

"Bagaimana perkembangan penelitianmu? Apa Sinb banyak membantumu?"

Alih-alih menjawab, Sojung malah balik bertanya pada Yuju, "Apa ada yang salah?"

Yuju menggeleng, enggan memberikan jawaban. "Aku hanya tak bisa mengendalikan emosiku hari ini." Gumam pria berjas itu.

Sebenarnya tak ada sesuatu yang penting terkait pekerjaan, hanya saja Yuju ingin memastikan jika Sojung tak mengingkari janjinya untuk datang kapanpun dia memintanya.

Mereka lalu berjalan menuju elevator, "Jika ada yang mengganggu pikiranmu jangan kau tanggung sendiri, kau bisa membaginya denganku, aku selalu siap mendengarkanmu."

Mendengar itu, Yuju hanya memberikan tatapan muramnya pada Sojung.

Di dalam elevator, Yuju bertanya pada Sojung, "Apakah menurutmu aneh ketika bertahun-tahun yang lalu aku melamarmu? Karena kita bahkan tidak berkencan."

"Entahlah, tak ada jawaban yang tepat untuk itu. Dulu, aku mengira cinta itu kepercayaan. Tapi sekarang aku mengerti cinta dan kepercayaan adalah dua kata yang berbeda, dan bahwa kita bisa mencintai seseorang bahkan jika kita tak mempercayainya sekalipun."

Yuju menjawab, "Kau bisa menikahi seseorang hanya jika ada kepercayaan, tapi cinta saja tidak cukup untuk pernikahan."

Sojung menatap Yuju yang berada di sebelahnya, "Aku berharap kau bertemu dengan wanita yang baik, karena kau adalah orang yang baik Yuju-ssi."

Kata-kata yang terdengar indah, namun entah mengapa ucapan itu sangat menohok bagi Yuju.

-

-































Choice Of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang