[2]

308 46 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Senin pagi

~

Seperti biasa Sojung pergi ke kediaman penulis Lee untuk bekerja. Tapi baru saja tiba, Sojung sudah dibuat kesal karena penulis Lee mengubah alur cerita yang telah ditulisnya tanpa memberitahunya lebih dulu.

Penulis Lee menambahkan adegan balas dendam yang kejam dan sarat akan kekerasan ke dalam naskah yang sebenarnya sudah rampung dikerjakan Sojung.

Sojung mengkritik bosnya selagi semua rekannya memuji tindakan bosnya itu. Sojung mengatakan jika alurnya diubah, maka akan membahayakan tokoh utama dan berimbas tidak baik. Namun protes seorang Sojung tak berpengaruh apapun jika bosnya sudah mengambil keputusan.

Separuh hari itu dilewati Sojung dengan tidak menyenangkan.

______









Penulis Lee pergi keluar untuk menemui seseorang, kini hanya tinggal Sojung dan salah satu rekan kerjanya yang bernama Umji. Mereka sedang menikmati ramyeon sebagai makan siang.

"Unnie, apa kau sudah mendapat kabar tentang pemenang kontes menulis yang kau ikuti?"

Sojung menggeleng.

"Aku dengar dari penulis Lee jika kau menjadi salah satu nominasi pemenang. Pengumuman pemenangnya hari ini bukan?" Lagi, Umji menanyai Sojung.

"Ne, hari ini Umji-ah."

Drrtttttt........ Dddrrttttttt.......

Ponsel Sojung bergetar, Sojung segera meletakkan sumpitnya dan mengecek panggilan yang masuk. Berharap itu adalah pihak penyelenggara kontes. Namun sayang, ternyata yang menelepon hanyalah Chanmi adiknya yang memintanya segera membayar uang sewa rumah mereka. Karena jika tidak segera dibayar pemilik rumah akan mengusir mereka.

Sojung membanting kasar ponselnya ke atas meja. Belum selesai satu masalah, masalah lain sudah menghampirinya. Betapa sial Sojung hari itu.

"Gwenchana Unnie, kau hanya perlu bertahan untuk menghadapi semua ini. Karena jika kau mampu bertahan, percayalah semuanya akan terlewati seiring berjalannya waktu. Jangan patah semangat, aku mendukungmu." Umji menepuk-nepuk bahu Sojung.

"Huuaaa..... Aku ingin menyerah saja Umji-ah. Aku lelah dengan semua ini." Sojung menyatukan keningnya dengan tumpukkan kertas di depannya.

Umji bangkit dari duduknya, membuang bungkus cemilan dan membawa panci ramyeon yang sudah kosong ke dapur.

Selagi Umji berada di dapur, Sojung mengemas barang-barangnya ke dalam tas dan keluar dari rumah penulis Lee. "Umji-ah aku pergi dulu."

"Unnie mau kema-" Belum juga Umji menyelesaikan kalimatnya, Sojung sudah menghilang di balik pintu.

Choice Of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang