Pagi hari di kediaman Sojung, dua gadis yang hendak melakukan perjalanan ke luar kota sedang mengemasi barang-barang mereka dengan semangat dan suasana hati yang tentu saja baik.
Sojung berjalan keluar lebih dulu, karena Umji masih mengenakan jaketnya. Ketika membuka pintu apartemen kecilnya, ia begitu terkejut melihat siapa yang berada di depannya.
"Unnie aku sudah siap. Kajja!" Umji melangkah dengan semangat menyusul Sojung, baru saja empat langkah, Umji lalu berhenti kembali karena dilihatnya Sojung masih berdiri di ambang pintu. Umji mengintip dari balik bahu Sojung, apa yang membuat Sojung masih tertahan disana.
"Sinb? Ada apa pagi-pagi kesini? Ada sesuatu yang penting? Kami akan pergi ke Yeosu." Tanya Sojung pada pria yang berdiri tepat di depan pintu apartemennya.
Sinb tersenyum, "Aku akan mengantar dan ikut bersama kalian ke Yeosu. Dimana barang bawaan kalian? Biar ku masukkan ke dalam bagasi." Ujar Sinb.
Tapi, baik Sojung ataupun Umji tak ada yang menjawab, mereka hanya menatap heran pada Sinb.
"Mengapa diam saja? Kalian sudah siap kan? Kemarikan kopermu biar ku masukkan ke dalam mobil." Sinb lalu mengambil alih koper Sojung tanpa menunggu persetujuan sang pemilik.
"Umji, milikmu mau sekalian ku bawakan?"
"Oh, tidak usah. Aku bawa sendiri saja." Umji mengangkat kopernya menuruni tangga menuju mobil Sinb, sementara Sojung mengekori dua orang yang sudah lebih dulu berjalan di depannya.
Koper Sojung dan Umji sudah masuk semua ke dalam bagasi, sekarang saatnya mereka bersiap untuk mengaspal menuju Yeosu.
Selama perjalanan Umji terlihat seperti orang yang salah tingkah memperhatikan Sojung dan Sinb dari kursi penumpang.
Pria dan wanita di depannya menunjukkan air muka yang bahagia namun juga malu-malu sekaligus.
Sinb terlihat mencuri pandang pada Sojung, dan selalu tersenyum setelahnya.
"Sinb-ssi, fokuslah mengemudi!" Ucap Sojung yang menyadari jika Sinb beberapa kali mengalihkan perhatian padanya.
"Ne!" Sahut Sinb seperti seorang pasukan yang diberikan perintah.
Umji mencoba mencairkan suasana di dalam mobil dengan meminta Sinb memutarkan musik. Sinb pun dengan patuh menuruti permintaan Umji.
Beberapa detik setelahnya Umji menyandarkan kepala pada sandaran kursinya, 'Mengapa mereka terlihat seperti pasangan kekasih? Oh, apa mereka memang berkencan? Tapi mereka memang terlihat sangat serasi. Ah Unnie kalian sangat cocok, tampan dan cantik.' Umji menutupi wajah dengan telapak tangannya dan menghentakkan kakinya beberapa kali.
Aktivitas Umji itu tentu saja mengundang perhatian Sojung dan juga Sinb. Sojung lantas menoleh untuk memeriksa apa sebenarnya yang Umji lakukan, "Umji kau kenapa? Kau baik-baik saja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice Of Love [END]
FanfictionWonB Fanfiction! || Gender bender! Cerita ini berlatarkan AU (Alternate Universe), dan bersifat fantasi semata. Tidak ada kaitan sama sekali dengan kehidupan nyata para member. Selamat membaca semoga suka! Setelah baca tekan bintangnya ^^ Start 29...